Home , , � Ayo koleksi bom nuklir...???!!!.....

Ayo koleksi bom nuklir...???!!!.....


Abu Perpecahan Selimuti Sidang NATO

Abu Perpecahan Selimuti Sidang Nato

Meski semburan abu vulkanik gunung berapi Eslandia mulai surut, namun sidang para menteri luar negeri negara-negara anggota Organisasi Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) di Tallinn (22/4), ibu kota Estonia masih diliputi awan debu percanggahan politik. Sumber-sumber resmi menyebutkan, sidang kali ini digelar untuk menghimpun negara-negara anggota guna mewujudkan reformasi di tubuh NATO untuk menghadapi ancaman keamanan dan menetapkan strategi pertahanan nuklir dan rudal.

Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton sudah bergadang-gadang menuju Tallinn untuk meciptakan aliansi militer yang lebih digdaya di lingkungan NATO. Sementara rekan sejawatnya yang lain tampaknya mengemban niat yang berbeda.

Saat ini, kewibawaan aliansi militer terbesar di dunia ini terpaut erat dengan nasib perang di Afghanistan. Perang ini merupakan misi pertama NATO di luar benua Eropa sebagai hasil dari permintaan AS pasca tragedi 11 September 2001. Diperkirakan lebih dari 50 ribu serdadu NATO ditempatkan di Afghanistan. Namun jika digabung dengan jumlah tentara AS yang berada di luar komando NATO, maka total pasukan asing di Afghanistan bisa menyentuh angka 150 ribu personel. Meski begitu, perang yang sudah berlangsung selama 9 tahun itu hingga sekarang masih berkecamuk. Bahkan, pasukan NATO pun tak juga mampu melumpuhkan gerilyawan milisi Taleban.

Sudah lama, negara-negara NATO terlibat silang sengketa soal mekanisme penanganan dan manajemen perang di Afghanistan. Mereka juga masih sibuk memperdebatkan tentang perlu tidaknya mengirim pasukan tambahan ke negeri yang porak-poranda itu. Presiden AS Barack Obama yang nekad melipatgandakan jumlah tentara AS hingga dua kali lipat hanya dalam tempo 12 bulan, mendesak anggota NATO lainnya mengirim pasukan yang lebih banyak lagi. Namun begitu, penambahan personel militer negara-negara Eropa anggota NATO dalam selang waktu sekian itu hanya berkisar pada ratusan orang.

Selain soal Afghanistan, AS dan negara-negara NATO lainnya juga terlilit friksi soal senjata nuklir. Negara-negara seperti Jerman dan Belgia menuntut AS untuk segera menarik keluar senjata nuklirnya dari Eropa lantaran era Perang Dingin sudah dua dekade berlalu. Meski belum ada data resmi mengenai berapa jumlah hulu ledak nuklir AS yang disimpannya di Eropa, namun diperkirakan mencapai minimal 240 pucuk senjata. Senjata pembunuh massal itu umumnya tersebar di 5 negara anggota NATO yaitu Jerman, Belgian, Italia, Belanda, dan Turki.

Secara mendasar, Washington menerima usulan pengurangan cadangan senjata nuklirnya di Eropa. Namun dengan syarat, Rusia harus terlebih dahulu memusnahkan senjata nuklirnya. Sumber-sumber berita mengungkapkan, untuk pertama kalinya sejak awal dekade 1990-an, negara-negara NATO menseriusi kembali perundingan soal isu nuklir. Di sisi lain, kendati penempatan ratusan hulu ledak nuklir AS di Eropa dinilai oleh mayoritas anggota NATO menyalahi prinsip keamanan komunal kawasan Eropa, namun tampaknya Washington tak mau tahu soal tersebut.

0 comments to "Ayo koleksi bom nuklir...???!!!....."

Leave a comment