Sebuah jurnal Amerika membahas upaya sejumlah di pihak negara ini yang berafiliasi dengan rezim Zionis untuk memulai perang terhadap Iran. Sumber tersebut menilai serangan militer ke Iran merupakan kegagalan terbesar dalam sejarah AS.

American Free Press menulis, "Memulai perang demi kepentingan Israel merupakan prioritas utama agenda kerja kubu neokonservatif dari Partai Republik ini."

Bukti klaim ini adalah senator John McCain dari kubu neokonservatif yang beberapa waktu lalu di sebuah televisi menyatakan secara tegas bahwa Amerika Serikat harus mencegah pengembangan program nuklir Iran dengan membombardir negara ini.

Menurut laporan tersebut, McCain, kandidat pilpres Amerika Serikat partai Republik di tahun 2008, 18 April lalu mengatakan bahwa Washington harus memaksa Rusia dan Cina mendukung sanksi terhadap Iran.

"Para pemimpin Cina dan Rusia harus disudutkan agar merasa malu dalam hal ini yang akhirnya keduanya untuk mendukung sanksi ekonomi terhadap Iran," katanya.

Jurnal Amerika ini menyebut bahwa McCain telah menjungkirbalikkan fakta. Karena pada hakikatnya pihak yang merasa malu adalah para pejabat Washington dan Tel Aviv, karena tuntuan mereka ditolak Rusia dan Cina.

Menyikapi pemberitaan media soal laporan Robert Gates, Menteri Pertahanan Amerika Serikat bahwa negara tidak memiliki rencana yang jelas mengenai program nuklir Iran, McCain menyeru boikot minyak mentah sulingan dari Iran di negara-negara Eropa Barat.

Ia juga menyerukan upaya menciptakan sebuah front negara-negara Barat untuk menekan dari negara-negara Timur demi tujuan tersebut.

"Satu-satunya cara untuk merealisasikan embargo bensin terhadap Iran itu adalah dengan armada laut Amerika mencegat kapal-kapal tanker minyak berlabuh di pelabuhan dan marinir AS membentuk pos-pos inspeksi perbatasan tanah Iran," tegas McCain.

McCain yang juga berlatarbelakang militer itu pasti mengetahui bahwa sanksi dan pencegatan kapal merapat ke pelabuhan sebuah negara, berarti perang dan akan mengundang reaksi militer Iran.

Ini persis apa yang diharapkan kubu neokonservatif agar Iran melawan Amerika dan dengan demikian mereka memiliki alasan palsu memulai perang.

Lebih lanjut American Free Press menjelaskan: Jelas perang dengan Iran bukan hanya sebuah perang tanpa kemenangan, melainkan juga sia-sia terbesar dalam sejarah Amerika.

Laporan tersebut menambahkan, boleh jadi McCain politikus yang cerdik, dan punya keluwesan berpidato untuk menyampaikan para tuan Zionisnya. Tapi dalam hal strategi militer, ia sangat bodoh. Berulang kali terbukti bahwa bombardir saja tidak bisa mendatangkan kemenangan dalam perang. Churchill dan Roosevelt selama Perang Dunia II dan berupaya keras mendukung komunisme Stalin, telah membuktikan hal tersebut.

Daerah dan kota yang dibom Jerman jelas merupakan sebuah kejahatan perang yang melanggar Konvensi Jenewa. Banyak warga sipil dan fasilitas infrastruktur Jerman sebagai jalan raya, kereta api yang menjadi korban. Bahkan sebagian kota-kota di negara ini hancur total.

Dalam perang di Afghanistan, ketika Amerika kembali mencoba strategi Roosevelt dan Churchill itu untuk memaksa para pejuang Taliban menyerah, terbutkti pula bahwa taktik bombardir tidak membuahkan hasil lain kecuali kekalahan. Karena ketika AS mengebom Afghanistan, para milisi Afghanistan melarikan diri ke dalam gua-gua di jantung gunung dan menyelamatkan diri.

Hanya ketika militer AS mengerahkan puluhan ribu pasukannya ke pegunungan, milisi Taliban akhirnya terpaksa mundur.

Laporan tersebut menambahkan: bahkan jika AS mencoba mengebom Iran, hasilnya hanya beberapa warga Iran yang terbunuh. Padahal Iran memiliki populasi sebesar 70 juta dan jika diperlukan negara ini dapat mengerahkan pasukan lebih 10 juta. Oleh karena itu, serangan sukses terhadap Iran, minimal membutuhkan sebanyak 12 juta tentara handal, bukan perempuan dan anak-anak.

Di sisi lain pasokan logistik dan kekuatan bantuan juga memerlukan biaya sangat besar yang tidak akan mungkin dapat ditanggung Amerika yang tengah bangkrut.

Di bagian akhir laporannya American Free Press menulis: Akibatnya serangan ke Iran akan menjadi kekalahan terburuk militer Amerika terburuk sepanjang sejarah.(IRIB/MZ)

Kemajuan Sains Iran Tercepat di Dunia

Hasil penelitian terbaru perusahaan analisa data di Kanada, Science Metrix menunjukkan bahwa laju kemajuan sains Republik Islam Iran tercepat di dunia. Sebagaimana dilaporkan IRNA mengutip kantor berita Austria (APA), perusahaan Kanada, Science Metrix semejak 30 tahun terakhir ini melakukan analisa terhadap aktifitas para ilmuan dunia. Hasil dari analisa ini menyimpulkan bahwa prestasi keilmuan Iran mengalami peningkatan signifikan dalam tempo paling singkat.

Laporan penelitian ini juga menunjukkan bahwa saham para ilmuan dan peneliti Iran di bidang riset kimia, kimia-nuklir, fisika, energi nuklir, dan lainnya selama tiga dekade terakhir 250 kali lebih cepat dari rata-rata tingkat pertumbuhan dunia. Laporan tersebut menambahkan, Iran merupakan kekuatan ekonomi terbesar kedua di kalangan dunia Islam, memiliki 16 persen cadangan gas dunia, dan eksportir minyak terbesar keempat.(irib,30/4/2010)

AS-Israel-Mesir Bersekutu Hantam Hizbullah

Sebuah koran berbahasa Arab lintas regional mengungkapkan bahwa langkah sejalan Mesir dengan AS dan rezim zionis Israel merupakan upaya untuk menghantam kekuatan Hizbullah Lebanon. Koran Al-Quds cetakan London dalam edisi Kamis (30/4) menulis, "Putusan hukum pengadilan Mesir terhadap para pendukung cabang Hizbullah di Mesir lantaran membantu rakyat Palestina di Jalur Gaza menunjukkan bahwa kebijakan pemerintah Mesir yang pro-AS dan rezim zionis Israel itu bertujuan untuk menghantam gerakan muqawama". Koran berbahasa Arab itu menilai bahwa tindakan pemerintah Mesir ini merupakan aksi zalim.

Pengadilan Tinggi Keamanan Negara Mesir, Rabu (28/4) lalu menjatuhkan vonis hukuman penjara terhadap 28 orang terdakwa kasus cabang Hizbullah di Mesir. Empat di antaranya memperoleh hukuman penjara seumur hidup. Sementara sisanya mendapat hukuman penjara mulai dari 6 bulan hingga 25 tahun. Pengadilan tinggi Mesir menuding mereka berencana melakukan operasi teror di kawasan pariwisata Mesir. Namun para terdakwa membantah tudingan tersebut dan menegaskan bahwa aktifitas mereka hanya sebatas memberikan bantuan kemanusiaan terhadap warga di Jalur Gaza dan membantu gerakan perlawanan rakyat Palestina. (irib,30/4/2010)

Liga Arab Tolak Usulan Perlucutan Senjata Nuklir di Timteng

Liga Arab menentang usulan Amerika Serikat dan Rusia mengenai perlucutan senjata nuklir di kawasan Timur Tengah. Menurut laporan Reporter IRIB, Wael Al-Asad, kepala bidang perlucutan senjata di Liga Arab, menegaskan penentangan organisasinya terhadap pandangan yang tercantum dalam dokumen usulan AS dan Rusia soal realisasi kawasan Timur Tengah yang bebas dari senjata pemusnah massal setelah tercapainya perdamaian menyeluruh.

Al-Asad menjelaskan, "Dokumen tersebut diserahkan kepada perwakilan negara-negara Arab di PBB dan akan dibahas dalam sidang negara-negara Arab pada Ahad, 2 Mei mendatang". Dia menambahkan, "Negara-negara Arab menolak usulan tersebut lantaran rezim zionis Israel tidak menandatangani Traktat Non-Proliferasi Senjata Nuklir (NPT)".

Kendati demikian, kepala bidang perlucutan senjata Liga Arab ini menilai bahwa terwujudnya kawasan Timur Tengah yang bebas dari senjata pemusnah massal bisa membantu kemajuan proses perdamaian. Namun ia menegaskan, "Alasan bahwa senjata nuklir rezim zionis Israel merupakan alat untuk menjamin keamanan rezim tersebut hingga tercapainya perdamaian di Timur Tengah, merupakan hal yang tidak bisa diterima".(irib,30/4/2010)

Akhirnya, AS Resmi Bakal Garap Proyek Kontroversial

Pemerintah Federal AS menyetujui proyek pembangunan pusat pembangkit listrik tenaga angin terbesar di negara itu. Proyek yang baru mendapat pengesahan ini telah dibahas sejak 10 tahun lalu, karena menjadi polemik besar di tingkat nasional. Pembangunan pusat pembangkit listrik tenaga angin ini diperkirakan bakal menelan biaya sebesar satu miliar USD dan berlokasi di pesisir pantai negara bagian Massachusetts.

Menteri Dalam Negeri AS Ken Salazar yang juga sebagai penanggungjawab perlindungan taman nasional mengatakan bahwa meski menyetujui proyek pembangkit listrik tenaga angin tapi pihaknya tetap mengajukan syarat yang harus dipenuhi.

Proyek ini, ditentang keras oleh kelompok kaya di AS. Sebelumnya, Komite Penasehat Lokal menolak proyek tersebut dengan alasan menciptakan pemandangan yang tidak baik. Penilaian itu ditolak oleh Kementerian Dalam Negeri.(irib,29/4/2010)

Turki, Brazil, Rusia dan Cina mendesak penyelesaian masalah nuklir Iran di jalur diplomatik.
Jurubicara Kementerian Luar Negeri Turki (29/4) mengatakan: "Bukan hanya Turki tapi juga Brazil, Rusia dan China juga menuntut penyelesaian masalah nuklir Iran melalui diplomasi dan negosiasi."

Burak Ozugergin Jurubicara Departemen Luar Negeri Turki dalam sebuah konferensi persnya di Ankara menyatakan, peluang untuk mengatasi masalah nuklir Iran melalui dialog dan diplomasi terbuka lebar.

Seraya menekankan kembali pentingnya diplomasi Ozugergin menambahkan, "Dalam hal ini, Turki telah melakukan banyak hal."

"Iran adalah negara besar dan bersejarah, dan Turki percaya bahwa keputusan Iran realistis dalam hal ini akan diambil.(Islamtimes)