MARTAPURA, SELASA - Air kiriman Sungai Riam Kiwa yang merendam sebagian besar desa di Kecamatan Astambul termasuk di Kelampaian mulai surut. Kemarin, giliran desa di kawasan Kecamatan Martapura Barat, Kabupaten Banjar yang menerima limpasan Sungai Martapura. Puluhan rumah dan sejumlah sekolah dasar di kawasan tersebut terendam air.

Dermaga menuju makam Sjech Abdul Hamid atau Sjech Abulung di Desa Sungai Batang juga terendam setinggi pinggang, sehingga penziarah harus melalui titian darurat. Air juga mulai merendam areal kubah. Makam yang berada di sekitar kubah sebagian besar terendam.

"Biasanya penziarah yang mau ke makam lewat dermaga menuju kapal. Karena terendam kita buatkan titian di luar dermaga," Nawir, petugas perahu penyeberangan.

Menurut Pambakal Sungai Rangas Ulu Fahmi, permukaan air Sungai Martapura selama dua hari ini terus meningkat. Di desa itu air merendam sekitar 50 rumah warga dan 400 hektare sawah.

SDN Sungai Rangas Ulu satu dari sejumlah sekolah yang terendam di Kecamatan Martapura Barat. Guru terpaksa memulangkan murid mereka. Untungnya, ruang kelas 5 dan 6 serta kantor sudah ditinggikan melalui swadaya warga, sehingga tak terendam. Ujian praktik USBN dilaksanakan di ruangan itu.

Kepsek SDN Sungai Rangas Ulu Saidi mengaku tidak sempat mengeluarkan pengumuman libur, karena air sudah merendam sekolah sebelum siswa dan guru datang.

Banjir juga merendam Tabalong. Beberapa permukiman terendam seperti di Kelurahan Agung, Hikun, dUjung Murung, dan Tanjung. Beberapa titik jalan provinsi juag terendam, di antaranya di di kawasan Masintan, Kelua, dan Banua Lawas.

(wid/mdn,b.post)