"Kapal buatan dalam negeri yang membawa roket dengan kemampuan merusak yang kuat menunjukkan kekuatan militer Iran dalam membangun keamanan di Teluk Persia," komandan angkatan laut IRGC Ali Reza Tang-siri –Kamis- hari pertama dari tiga hari latihan dengan nama 'Nabi Besar 5'.
Dalam latihan militer itu, 50 kapal berkecepatan tinggi Iran dapat mengidentifikasi hipotetis target musuh yang menyusup ke wilayah Teluk Persia. Kemudian pasukan komando angkatan laut IRGC menangkap kerajinan bajak laut yang tidak mematuhi perintah berhenti.
The IRGC telah berhasil menguji-tembak rudal canggih Shahab-3 dan tipe Sejjil selama tiga tahap Latihan militer Nabi Besar IV.

Jarak tembak Shahab-3 dan rudal Sejjil dua-tahap, pada kisaran 1.200 mil (2.000 kilometer), diuji pada hari Senin.

The IRGC juga menguji-menembakkan rudal jarak pendek dari Tondar-69, Fateh-110, dan jenis Zelzal Minggu pagi serta beberapa model jarak sedang Shagab-1 dan rudal-Sahab 2 pada Minggu malam selama tahap pertama dan kedua latihan militer.

Semua rudal berhasil mencapai target dengan tepat.

Komandan Angkatan Udara IRGC Brigadir Jenderal Hossein Salami mengatakan pada hari Senin bahwa Iran akan memberikan jawaban yang menghancurkan terhadap orang-orang yang mengancam sistem Islam.

"Kami akan memberikan jawaban yang jelas, menghancurkan, merusak dan disesalkan kepada semua orang yang mengancam keberadaan kami, kemerdekaan, kebebasan sistem (Islam) dan nilai-nilai kita," kata Salami pada wartawan.

"Tentu, kami sepenuhnya siap untuk melawan semua ancaman ... dan latihan militer ini benar-benar konsisten dengan ancaman saat ini," tambahnya.

Iran telah memiliki rudal Fateh-bahan bakar padat, dengan rentang 120 mil (193 kilometer), selama beberapa tahun. Fateh berarti penakluk dalam bahasa Persia. The Tondar, yang berarti guntur, memiliki jarak tembak sekitar 93 mil (150 kilometer.)

Iran sebelumnya menguji rudal Zelzal (gempa), versi yang jarak tembaknya berkisar antara 130-185 mil (209-298 kilometer).

Sekitar 40 persen perlayaran di laut untuk pengiriman minyak dunia melewati Selat Hormuz yang vital dan strategis di Teluk Persia.

Tujuan utama latihan perang ini adalah untuk melestarikan keamanan daerah.