|
|
JAKARTA - Beberapa Situs merespon Seminar Nasional Ahlul Bait, Silatnas Ke-5, dengan menurunkan berita-berita yang menolak diselenggarakan acara tersebut. Beberapa situs itu adalah Hidayatullah milik salah satu ormas Islam dan Ponpes yang berpusat di Balikpapan, Eramuslim, Sabili, & Arrahmaniyah. Dengan gaya malu-malu Hidayatullah menurunkan beritanya dengan judul “Ormas Islam Protes Silatnas Ahlul Bait “. Eramuslim menurunkan beritanya dengan judul “Ormas Islam Menolak Silatnas Syiah di Jakarta”, Sabili menurunkan beritanya dengan judul “Pernyataan Sikap Ormas Islam atas Rencana Penyelenggaraan Silaturrahim Nasional Ahlul Bait Indonesia “, sementara Arrahmaniyah menurnkan berita “Ormas Islam Menolak Silatnas Syiah di Jakarta”.
Alqoimkaltim berusaha menelusuri berita-berita tersebut dan terlihat situs-situs tersebut tidak melakukan cek-ricek dan melakukan pemberitaan yang tidak berimbang. Satu contoh berita yang diturunkan oleh Hidayatullah adalah tidak ditemukannya alinea dari suatu berita di mana ada Ustadz Miqdad Turkan yang berusaha mentralisir situasi dan menjelaskan kepada pendemo bahwa acara tersebut legal menurut undang-undang. Dalam Cuplikan beritanya Hidayatullah berusaha memelintir berita seolah-olah demo itu berlangsung tanpa adanya pembubaran diri sementara fakta lapangan membuktikan sebaliknya. Disamping itu dikesankan suatu sajian berita di mana acara tersebut ilegal dan menyalahi aturan. “Acara yang menurut jadwal akan berlangsung selama 3 hari tersebut (2-4 April 2010) itu disinyalir menyalahi prosedur karena tidak mendapatkan izin penyelenggaran dan dari pihak kepolisian. Ratusan massa dari berbagai elemen massa organisasi Islam melakukan protes dan menilai acara itu telah mencoreng dakwah ahlus sunnah wal jama'ah”. |
JAKARTA - Seperti biasanya situs Eramuslim yang anti syiah dengan sikap apriori dan gegabah mengeluarkan berita miring tentang Jamaah Ahlul Bait (Syiah) seputar pelaksanaan Silatnas ke-5 di Asrama Haji Pondok Gede Jakarta.
Alqoimkaltim melansir berita tentang pernyataan sikap dari Ormas-ormas Islam maupun Lembaga-lembaga Islam yang menolak penyelenggaraan Silatnas ke-5. Berikut yang kami lansir dari situs tersebut :
PERNYATAAN SIKAP ORMAS-ORMAS DAN LEMBAGA-LEMBAGA ISLAM
TERHADAP RENCANA PENYELENGGARAAN
SILATURRAHMI NASIONAL V AHLUL BAIT INDONESIA
Bismillahirrahmanirrahim
Mencermati rencana Silatnas V Ahlul Bait Indonesia tanggal 2-4 April 2010 di Asrama Haji Pondok Gede Jakarta. Sebagaimana yang terbaca pada surat yang dikeluarkan Panitia Nomor: 19/A/Pan-V/03/2010, hal Undangan Peliputan.
Maka dengan ini Kami LPPI dan Ormas-Ormas Islam Idonesia menyatakan sikap:
- Bahwasanya Ahlul Bait Indonesia adalah kelompok yang menyebarkan faham Syiah di Indonesia.
- Menolak rencana penyelenggaraan Acara tersebut karena mengandung potensi munculnya keresahan dan konflik horizontal di antara umat Islam Indonesia.
- Meminta kepada Panitia agar membatalkan kegiatan tersebut demi tetap terjaganya kedamaian dan kerukunan di antara umat Islam.
- Mengacu kepada edaran Departemen Agama No D/BA.01/4865/1983 tanggal 5 Desember 1983 tentang Hal Ikhwal Syi’ah yang dinyatakan sangat sesat dan bertentangan dengan ajaran Islam yang dianut oleh umat Islam Indonesia, maka kami mendesak agar Kementerian Agama / Menteri Agama konsisten dengan Surat Edaran tersebut yang diwujudkan dengan tidak menghadiri acara tersebut, dan tidak memberikan fasilitas apapun.
- Mendesak kepada pihak berwenang agar tidak memberi izin penyelenggaraan acara tersebut, dan kami harap membatalkannya sama sekali.
- Menyerukan kepada semua umat Islam Indonesia agar tidak terprovokasi dan tetap waspada terhadap aliran pemahaman Syi’ah yang dinyatakan bertentangan dengan ajaran Ahlus Sunnah Wal Jama’ah yang dianut umat Islam Indonesia.
- Menyerukan kepada Media Massa agar ikut berperan aktif dalam menjaga suasana damai dan aman di tengah masyarakat dengan memberikan informasi dan berita yang proporsional.
Wassalamu ‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Jakarta, 31 Maret 2010
- K.H.A. Cholil Ridwan (Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia)
- Yusuf Utsman Baisa (Perhimpunan Al-Irsyad)
- Risman Muchtar (Majelis Tabligh dan Dakwah Khusus PP Muhammadiyah)
- Romli Qomaruddin (PP Pemuda Persatuan Islam)
- Muh. Zaitun Rasmin (Wahdah Islamiyah)
- Farid A. Okbah (Yayasan Al-Islam)
- Ahmad Sayuti (BP BKSPPI)
- Jeje Zainudin (PP. Pemuda PERSIS)
- Hartono A Jaiz (Pemred nahimunkar.com)
Hajaiz Ahmad,
hajaiz@yahoo.com,
0813 1514 9836
artikel lainnya: Peserta Papua Inginkan Asatidz Hingga 2 Bulan
JAKARTA - Ada 5 orang peserta dari Jamaah Ahlul Bait Papua. Diantara mereka ada yang datang dari Sorong, Jayapura dan daerah lainnya. Sebagian mereka datang di Asrama Haji Pondok Gede Jakarta siang Hari ini (Jum'at 02/04).
Salah satu peserta Sayyid Reza Fauzan Al-hamid ketika ditanya apa yang hendak digolkan oleh peserta dari Papua dalam Silatnas ke-5 ini mengatakan bahwa adanya asatidz yang mau datang ke Papua dan membina warga Ahlul Bait di sana hingga 2 bulan agar lebih optimal dan tepat sasaran dakwahnya.
Mwnurut Sayyid Reza tantangan dakwah Ahlul Bait di Papua adalah minusnya frekuaensi kunjungan asatidz yang ke Papua. Selanjutnya adalah tantangan geografis di mana untuk silaturrahmi ke salah satu ikhwan bisa memakan waktu 5 jam bila ditempuh dengan menggunakan kapal. lainnya adalah tantangan itu datangnya dari kalangan Islam yang lainnya. Mereka sering mempertanyakan legalitas kegiatan-kegiatan Jamaah Ahlul Bait apakah sudah mendapat restu dari warga setempat sedang mereka sendiri adalah pendatang(ET)
Jakarta - Silatnas ke-5 Ahlul Bait membawa berkah ikutan bagi pedagang yang ada di halaman Gedung Sebaguna 3 Asrama Haji Pondok Gede Jakarta yang menjajakan dagangannya mulai dari souvenir, pakaian, kopiah, hingga penjaja makanan dan minuman.
Beberapa peserta silatnas dari berbagai daerah nampak menjajakan duitnya di saat istirahat. Di saat itulah pedagang mendulang rupiah yang menggelar dagagan mereka mulai siang hingga malam hari.
Pantauan Alqoimkaltim mereka sangat jeli memanfaatkan momen-momen acara yang sering diadakan di Asrama Haji termasuk Silatnas kali ini. Mereka dengan naluri dagangnya memperkirakan bahwa peserta silatnas akan sangat membutuhkan dan senang bila tiba di kampungnya nanti ada oleh-oleh yang dibawa.
"Mulai siang tadi hingga malam ini saya memperoleh penghasilan Rp. 800.000" ujar muhtar warga TMII yang menjajakan foto. Kata Muhtar lagi bahwa pedagang di sini sudah terdaftar oleh pihak pengelola Asrama Haji.
Tidak ketinggalan adalah pedagang yang menjajakan pin Silatnas dan gantungan kunci Silatnas. Harga pin yang dipatok berkisar Rp. 50.000 per 4 buah. Pin dengan dominasi warna keemasan ini sangat diminati oleh peserta Silanas ke-5. (ET)
0 comments to "Silatnas ke-5 tidak lapor situs Wahabi...??!!??"