Home , � Bagaimana Mungkin Israel Menghadapi Rudal Iran?

Bagaimana Mungkin Israel Menghadapi Rudal Iran?


Koran Jerusalem Post terbitan Tel Aviv, mengulas sistem pertahanan rudal rezim Zionis dan secara tegas menyatakan bahwa Israel tidak mampu bertahan menghadapi rudal balistik Iran.

Jerusalem Post dalam laporan terbarunya mengulas secara detail efesiensi sistem pertahanan rudal Israel Israel melawan rudal-rudal balistik Iran. Profesor Reuven Pedatzur, dosen Universitas Tel Aviv dan pakar militer terkemuka Israel dalam konferensi dan pameran rudal balistik yang digelar pekan lalu di Tel Aviv, mengkritik kemampuan pertahanan rudal rezim Zionis.

Dia menilai statemen dan pidato para pembicara pada konferensi tersebut tentang kemampuan pertahanan rudal Israel, keliru dan jauh dari kenyataan. Secara spesifik Pedatzur menyoal kemampuan sistem pertahanan rudal "Arrow" yang didesain khusus untuk menghadapi rudal balistik dari Iran. "Arrow" tidak mampu menghadapi rudal balistik Iran.

Pedatzur yang selama beberapa dekade berprofesi sebagai pilot pesawat tempur Israel melanjutkan, "Efesiensi sistem pertahanan "Arrow" dapat diturunkan hingga ke titik nol hanya dengan modifikasi sederhana pada rudal."

Menjelaskan soal kegagalan sistem pertahanan rudal Israel, Pedatzur mengatakan, "Tujuan pemasangan sistem pertahanan rudal itu adalah untuk mengeruk uang dan sistem tersebut digunakan oleh para politisi Israel untuk mengesankan kepada rakyat bahwa mereka berusaha mencari solusi menghadapi setiap ancaman."

Tidak hanya itu, Pedatzur juga mengecam sistem pertahanan "Iron Dome" yang berkaitan langsung dengan serangan roket dari para pejuang Hamas. Menurutnya sistem tersebut tidak lebih dari penipuan massal. Sebuah roket Qassam hanya perlu 14 detik untuk sampai ke kota Sderot, sementara sistem "Iron Dome" memerlukan waktu 15 detik untuk mengidentifikasi roket dan targetnya.

"Ini berarti bahwa Iron Dome tidak mampu mencegat roket yang ditembakkan dari jarak kurang dari 5 km, namun besar kemungkinannya bahwa sistem yang sama juga tidak mampu mendeteksi tembakan rudal dari jarak 15 km," katanya.

"Harus diperhatikan pula fakta ini bahwa setiap rudal dalam sistem pertahanan Iron Dome bernilai 100 ribu dolar sementara harga biaya dari setiap roket Qassam hanya lima dolar dan dapat diproduksi di di rumah-rumah Palestina," jelas Pedatzur.

Seorang pengamat lain mendukung pernyataan Pedatzur seraya mengatakan, setiap roket dan rudal dalam sistem pertahanan Israel yang didesain untuk menghadapi serangan roket Hizbullah Lebanon sangat mahal, sementara Hizbullah diperkirakan memiliki lebih dari 40 ribu roket. (IRIB/MZ)

Hovercraft Iran Dilengkapi Roket Nour

Islamtimes. Angkatan laut Republik Islam Iran melengkapi kapal hovercraftnya dengan rudal jarak jauh Nour.
Hovercraft Iran Dilengkapi Roket Nour
Fars News melaporkan, angkatan laut Iran saat ini memiliki sejumlah hovercraft di antaranya bernama Yunus. Iran banyak memanfaatkan hovercraft mengingat kemampuan yang dimiliki kapal jenis ini untuk menempuh medan yang sulit dan kecepatan yang dimilikinya.

Iran juga melengkapi kapal ini dengan berbagai peralatan dan fasilitas yang cukup canggih. Kapal hovercraft juga memiliki keistimewaan lain yaitu fungsinya sebagai kapal pengangkut dan kini kapal ini berubah menjadi kapal tempur setelah dilengkapi dengan roket.

Panglima angkatan laut Iran, Habibollah Sayyari sebelumnya menyatakan bahwa Iran telah merenovasi empat hovercraft jenis BS7 dan SRL6. Ia menambahkan, hanya sejumlah negara yang mampu merawat dan memproduksi hovercaraft, oleh karena itu kemampuan angkatan laut Iran dalam merawat dan memperbaiki kapal pengangkut jenis ini merupakan kemajuan tersendiri bagi negara ini.

Di tahap ketiga manuver Velayat 89, angkatan laut Iran memamerkan kemampuan hovercraftnya dalam mensukseskan misi pasukan komando. Hovercraft ini dilengkapi dengan roket dari laut ke laut Nour. Roket ini dimaksudkan untuk menghadapi kapal musuh dan sangat efisien.

Angkatan laut Iran sebelumnya juga melengkapi kapal perangnya dengan roket Nour dan telah diujicoba di kapal Jamaran dengan sukses.


Iran Lakukan Test Baru dalam Latihan
IslamTimes - Angkatan Laut Iran melakukan beberapa test baru di hari ke-empat latihan militer yang digelar di perairan selatan negara itu.

Armada kapal perang AL Iran.jpg
Misil permukaan ke permukaan dan permukaan ke udara, Nur (Cahaya) telah diuji coba hari Sabtu. Misil dapat dipasang di kapal perang perusak dan juga hovercraft.

Pada hari ke-empat latihan, pasukan komando AL Iran juga melakukan latihan pendaratan pantai dan taktik pengiriman cepat. Mereka juga menggunakan speedboat Tondar (Kilat), Shahab (Meteor) dan juga Azarakhsh (Pancaran Cahaya) untuk menyerang sasaran musuh.

Latihan enam tahap dengan kata sandi Vilayat 89 ini akan terus berjalan hingga empat hari lagi. Angkatan darat dan udara juga berpartisipasi dalam latihan ini.

Ini merupakan latihan iran pertama yang digelar di area yang begitu luas,dari selat Hormoz hingga dengan samudera India.
Selat strategis Hormuz adalah jalur air dimana menjadi tempat melintasnya persentase besar dari pengiriman minyak dunia.

"Manuver ini mengirimkan pesan perdamaian dan persahabatan dengan negara-negara regional dan mengirim pesan kepada adikuasa bahwa negara-negara regional dapat menjamin keamanan mereka sendiri," kata juru bicara militer Iran Qasem Rostamabadi pada Press TV.

Rostamabadi menambahkan bahwa rudal baru akan diuji-luncur dalam beberapa hari mendatang dan pengamat internasional dan regional akan hadir untuk acara tersebut.

Iran Uji Torpedo Anti-Kapal Selam

IslamTimes - Angkatan Laut Iran telah berhasil menguji- tembak torpedo anti-kapal selam pada hari kelima dari manuver militer di perairan selatan negara itu.

Kapal perang Jamaran menembakkan misil Nur, keduanya buatan  Iran.jpg
Latihan Angkatan Laut yang dilakukan dengan sukses bertujuan untuk melakukan pelacakan dan penargetan kapal selam musuh, jurubicara militer Iran Laksamana Qasem Rostamabadi mengumumkan hari Minggu.

Torpedo ditembakkan dari kapal perang buatan dalam negeri Iran, Jamaran - sebuah kapal perang serbaguna yang memadukan kemampuan anti-kapal selam dengan sistem pertahanan terhadap serangan permukaan dan udara.

Laksamana Rostamabadi mengatakan bahwa kapal 1.420 ton, diluncurkan awal tahun ini, akan dikirim ke Teluk Aden dan Samudera Hindia untuk mengikuti latihan di Teluk Persia dan Laut Oman.

Latihan enam fase didukung oleh pasukan darat dan udara militer Iran, yang disebut Velayat 89, akan berjalan terus selama tiga hari lagi.

Manuver Velayat 89 Capai Target

Komandan Angkatan Darat Republik Islam Iran, Brigjen Ahmad Reza Pourdastan mengatakan, manuver militer Velayat 89 berhasil mencapai targetnya.

Pourdastan kemarin (Ahad,9/5) di lokasi latihan perang Velayat 89, Charbahar menyinggung kekuatan militer Iran, seraya mengatakan, koordinasi dan sinergi antara angkatan udara, darat dan laut dalam kondisi terbaik.

Di bagian lain statemennya, Pourdastan mengatakan, manuver militer Velayat 89 bertujuan melatih dan menyiapkan pertahanan dalam kondisi darurat dengan memanfaatkan teknologi modern, kapal selam, penembak bom dan kapal perusak serta perlengkapan canggih lainnya.

Brigjen Ahmad Reza Pourdastan mengingatkan, keamanan kawasan akan terjaga berkat kerjasama militer negara-negara kawasan dan tidak membutuhkan keberadaan pasukan asing.

Jet-Jet Tempur Iran Unjuk Kebolehan di Manuver Velayat 89

Angkatan Bersenjata Republik Islam Iran menerjunkan pesawat pembom dalam manuver Velayat 89. Pesawat pembom ini melakukan unjuk kebolehan dan menembak target dan sasaran dengan roket jelajah.

Menurut laporan Kantor Berita Fars, Koordinator angkatan udara Iran, Aziz Naserzadeh di sela-sela manuver Velayat 89 mengatakan, angkatan udara Iran memikul tugas berat baik sebelum maupun setelah manuver Velayat 89 dimulai. Ditambahkannya, pesawat pengangkut C130 milik angkatan udara bertugas mengangkut seluruh peralatan yang dibutuhkan dalam manuver ke lokasi.

Selanjutnya menurut Naserzadeh setelah peralatan manuver siap, seluruh pasukan ditempatkan di lokasi dan jet-jet tempur angkatan udara melakukan patroli untuk mengamankan kawasan.

Ia menandaskan, kehadiran angkatan udara kali ini di manuver Velayat 89 berhasil dengan baik menjalankan misinya. Naserzadeh mengungkapkan, di tahap kedua manuver pesawat pengintai baik berawak maupun tidak, dikerahkan untuk mengumpulkan data dari musuh.

Di tahap ke tiga manuver, jet-jet tempur angkatan udara melakukan misi pertahanan dan serangan. Pesawat pembom mulai melacak dan memburu pesawat musuh di perairan Oman dan utara Samudera Hindia.

Naserzadeh menandaskan, serangan pesawat pembom angkatan udara Iran terhadap sasaran yang ditentukan dalam manuver Velayat 89 menggunakan roket sungguhan produksi dalam negeri tanpa bantuan pihak asing.

Menyingung peran angkatan udara dalam manuver kali ini, Naserzadeh mengatakan, angkatan laut Iran berperan sebagai pelindung dan selama manuver digelar telah melakukan 20 kali penerbangan untuk mengumpulkan data.

1 comments to "Bagaimana Mungkin Israel Menghadapi Rudal Iran?"

  1. guring says:

    Israel bisa menghadapi iran. Kalau dia dipasok Uncle SAM Pesawat jet elektronik (Jammer) A-6 Prowler supaya rudal-rudal tidak bisa mendeteksi dan menembak sasaran sementara (electronik counter measure warfare). Lalu dikombinasikan Jet F-15 dan F-16 untuk melindungi dan menghancurkan sasaran udara dan darat. Dari Laut menembak rudal jelajah tomahawk dari kapal perang setara frigate Oliver Hazard Perry class maupun kapal selam siluman setara Sea Wolf class SSN-21. Israel bisa selama dukungan penuh dari Paman Sam.

Leave a comment