Foto ini mungkin terlihat biasa—anggota kerajaan Saudi berpose bersama 40 wanita dengan pakaian muslimah. Tapi foto Raja Abdullah ini menjadi hal penting bagi wanita Saudi dan perjuangan mereka meraih kesetaraan hak. “Saya pikir ini merupakan gambar yang baik dan semua orang membicarakannya,” kata Dr. Maha Muneef, seorang dokter terkemuka dan penasihat Dewan Syura pemerintahan di Riyadh.
“Ini sebuah gambar yang mengirimkan pesan kepada rakyat bahwa tidak masalah untuk bekerja bersama dan berdampingan dengan wanita, dan tidak ada yang salah dengan itu.”
Pemisahan jenis kelamin adalah inti dari aturan masyarakat konservatif Arab Saudi. Laki-laki dan wanita bersekolah terpisah, berjalan melalui pintu yang berbeda di banyak gedung, dan duduk terpisah di restoran dan kafe.
Sejak Raja Abdullah berkuasa pada tahun 2005 aturan pemisahan jenis kelamin mereda, perlahan namun pasti. Raja telah memasukkan wanita Saudi dalam delegasi resmi saat ke luar negeri. Lebih banyak wanita bekerja di sektor swasta, di mana pemisahan kantor bagi wanita dan pria tidak lagi diperlukan secara hukum. Tahun lalu Universitas Sains dan Teknologi Raja Abdullah yang baru memberikan kesempatan bagi wanita untuk belajar di lingkungan tanah Saudi.
Pemerintahan Raja Abdullah telah mendorong melalui reformasi, ulama konservatif yang berkuasa mulai memikirkan kembali dan mendebat publik kebijakan ketat terhadap hak asasi wanita, sebuah diskusi yang tak terpikirkan di masa lalu.
Akhir tahun 2009, Syekh Ahmed Al-Ghamdi, ulama terkemuka polisi agama Saudi, mengatakan dalam sebuah surat kabar berbahasa Arab bahwa tidak ada dalam Islam yang melarang “ikhtilat”, atau bercampurnya lawan jenis. Ulama konservatif garis-keras membalas Al-Ghamdi dan mencopot jabatannya. Al-Ghamdi mengatakan kepada Arab News bahwa dia menerima ancaman mati dan tuduhan menjadi murtad dan ateis.
“Akan selalu ada perdebatan antara masyarakat relijius dan liberal. Tapi sekarang ini ada dialog antara masyarakat relijius dan konservatif sendiri. Itulah perbedaan besarnya,” kata Al-Muneef.
Pernyataan Raja Saudi tentang Wanita
Al-Ghamdi segera mengembalikan apa yang diyakininya sebagai intervensi pemerintah daerah. Tapi huru-hara terus berlanjut selama berbulan-bulan, sambil mengangkat foto Raja Abdullah yang dikelilingi wanita sebagai pernyataan di mana posisi raja.
“Intinya, foto dia bersama wanita akan membuat masyarakat tenang tentang gagasan pencamuran wanita dan pria,” kata Dr. Basmah Al-Omair, CEO Pusat Bisnis Khadijah bint Khouwailid di Jeddah.
Khaled Al Maeena, editor harian Arab News, mengatakan bahwa foto raja tersebut memperkuat argumen masyarakat moderat untuk perubahan. “Hal ini bisa menjadi pernyataan penting raja untuk meredakan kekhawatiran reformasi ini bersifat sementara.” Pendukung Raja Abdullah khawatir bahwa pada usia 85 tahun, dia tidak akan mempu membangun basis yang kuat untuk reformasi. “Ini akan terus berlanjut dan bertahan. Tapi tergantung pada kita untuk terus menggalinya.”
sumber/Penerjemah: ejajufri © 2010
Sumber: Rasid News Network, abc News
0 comments to "Foto Raja Saudi Bersama 40 Wanita..gak aneh koq..!!!.."