"Saya menyampaikan secara tegas, bahwa kita tidak punya persoalan apa-apa dengan saudara semuslim kita dari kalangan Sunni. Yang kita inginkan hanyalah tegaknya hak-hak warga di negeri ini, yang saat ini bahkan tidak memiliki lagi rasa aman sebagai warga Negara." |
Menurut Kantor Berita ABNA, shalat Jum'at pekan ini yang telah berlangsung di Manama masih dipenuhi dengan pekikan kecaman terhadap keluarga Al Khalifah. Ayatullah Syaikh Isa Qasim ulama terkemuka Bahrain dalam khutbah Jum'atnya di Manama didapan para jama'ah shalat Jum'at menegaskan, "Saya menyampaikan secara tegas, bahwa kita tidak punya persoalan apa-apa dengan saudara semuslim kita dari kalangan Sunni. Yang kita inginkan hanyalah tegaknya hak-hak warga di negeri ini, yang saat ini bahkan tidak memiliki lagi rasa aman sebagai warga Negara."
Selanjutnya beliau berkata, "Siapapun yang ingin mengetahui tentang negeri ini, saya sampaikan, separuh dari penduduknya faqir separuhnya lagi kaya raya, setengahnya buta huruf dan tidak berpendidikan, setengahnya lagi berpendidikan tinggi, setengahnya tertinggal yang lainnya maju dan modern, separuh dari penduduk dililit kelaparan sementara separuhnya lagi tidur dengan perut kekenyangan, setengah penduduk terbelenggu, setengahnya lagi memiliki kemerdekaan dan kebebasan penuh, dan yang memeliki kelebihan tidak memiliki kepedulian apapun terhadap mereka yang kekurangan."
Ayatullah Syaikh Isa Qasim lebih lanjut menyebutkan, bahwa kebangkitan rakyat Bahrain sama halnya dengan kebangkitan rakyat yang terjadi di Mesir dan Tunisia. Beliau berkata, "Pemerintah Bahrain menyebutkan bahwa mereka telah mencapai kemajuan dalam hal penegakan agama dan nilai-nilai kemanusiaan. Bahkan membanggakan bahwa mereka memperlakukan kaum perempuan sebagaimana mestinya. Namun kita menuntut buktinya. Kalau memang tujuan mereka menjaga stabilitas Negara, lantas mengapa kaum perempuan tidak luput dari kekejaman mereka sampai menjebloskan kaum perempuan ke dalam penjara? Inikah nilai-nilai Islam yang mereka tegakkan itu?"
Jama'ah Jum'at ketika mendengar kecaman Syaikh Isa Qasim tersebut serentak berdiri dan meneriakkan secara lantang "Haihaat minna Dzillah" untuk menunjukkan bahwa mereka pantang untuk terhina.
Syaikh Isa Qasim melanjutkan, "Sebelumnya ratusan orang telah menganggur dan kehilangan pekerjaannya, lantas keamanan seperti apa yang mereka inginkan dengan itu? Apakah menuntut kebebasan dan keadilan itu sesuatu yang haram? Dan apakah membunuhi rakyat sendiri, merusak bangunan-bangunan dan menimbulkan kekacauan menjadi sesuatu yang diperbolehkan dan wajar saja atas nama stabilitas negara?"
"Media massa telah menyiarkan, pihak militer dengan senjata lengkap dan berat di satu pihak dan dipihak lainnya, rakyat sipil dengan tangan kosong. Bukankah mereka melihat sendiri akibatnya, mayat-mayat bergelimpangan di got-got dan tepi jalan? Apakah keamanan bisa terwujud dengan itu? Dengan menangkap perawat perempuan dan ulama-ulama, keamanan apa yang mereka bisa capai?" tegasnya.
Ayatullah Syaikh Isa Qasim dalam pembahasan lain pada ceramahnya berkata, "Sementara Negara-negara lain telah mencapai kemajuan, di Bahrain justru tidak mencapai kemajuan selangkah pun dalam bidang politik, justru yang terjadi adalah kemunduran yang sangat."
mainsource:http://abna.ir/data.asp?lang=12&id=235734
Sangat Menyakitkan, Demi Membela AS Kalian Membantai Umat Islam
Kami mengharap agar anda menjelaskan pada dunia bahwa Ali Khalifah berdasarkan landasan apa tindakannya dan anda dengan landasan hukum apa sehingga mengirimkan pasukan bantuan kesana, apakah untuk mematahkan amar makruf dan nahi anil munkar yang dilakukan masyarakat? aksi yang ditujukan untuk memiliki kemerdekaan islami dan aksi yang menginginkan kedaulatan islami. |
Menurut Kantor Berita ABNA, berkaitan adanya serangan tentara Arab Saudi pada masyarakat Bahrain Ayatullah Udzma Shafi Gulpaigani salah satu marja taqlid kenamaan memberikan pesan pentingnya pada raja Abdul Aziz raja Arab Saudi.
Dalam pesan itu beliau menekankan bahwa Arab Saudi bukanlah hanya sekedar Negara Arab tapi Arab Saudi adalah Negara Islam dan semua adalah umat Islam, beliau memperingatkan Raja Abdul Aziz, ”Secepat mungkin tinggalkanlah tanah Bahrain dan mintalah maaf pada umat Islam Bahrain dan juga umat Islam dunia kalau tidak, maka cepat atau lambat Allah akan melenyapkan orang-orang yang berbuat dhalim.
Pesan beliau secara lengkap seperti dibawah ini:
Dengan menyebut Asma Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
“Agama adalah nasihat”
Untuk saudara Abdullah bin Abdul Aziz Assalamualaikum karena anda tidak ingin dipanggil sebagai seorang raja maka pada pesan ini saya sampaikan sebuah nasihat (padamu sebagai seorang saudara pada saudaranya): Saudaraku, walaupun hanya dari 6 milyar manusia dan jumlah mereka tidak lebih dari angka ini. Anda seperti yang lain jadilah orang yang memiliki perhitungan dan penghormatan khusus sebagai auliya, ulama, orang tua atau penghidmat kepada masyarakat dan seperti yang anda sampaikan bahwa anda hanyalah hamba Allah seperti juga orang lain yang juga seorang hamba Allah, memang pengenalan pada pengenalan akan kehambaan dimata Allah itu sendiri adalah suatu kebanggaan. Apa yang menjadikan anda menjadi sosok terhormat dimata 6 milyar masyarakat adalah prilaku dan tindakan anda baik dalam segala kebijakan maupun tindakan politik yang anda ambil. Anda telah diberikan amanat untuk mengelola tanah wahyu dengan dua haram suci yang ada disana dan anda mengaku sebagai orang yang bertanggung jawab atasnya, kota Madinah Al-Munawarah dan Mekah Al-Muadzamah (Awala baitin wudhia linnas, bangunan pertama yang dibangun untuk manusia).
Makam Nabi Ibrahim adalah tempat dan warisan budaya dari para pendahulu umat manusia.
Saya ingin menjadi salah satu dari 6 milyar itu, orang yang ingin berkata pada anda, tanggung jawab anda dalam hubungan dengan hal ini adalah hubungan yang begitu mulia 6 milyar manusia penduduk bumi mengharap anda sebagaimana ka’bah Itu untuk masyarakat maka peruntukkan diri anda untuk umat sedunia dan untuk seluruh umat Islam.
Semua bersembahyang ke arah ka’bah dan bersujud ke arah masjidil haram, mereka melakukan ibadah dan shalat.
Disana sejarah milik semua, kemuliaan semua, agama semua, dan pribadi semua. Disana bukan Negara Arab, melainkan Negara bersama. Negara agama Islam. Semua firqah Islam menilai tempat itu sebagai tempat suci dari sisi ini maka seluruh umat Islam menilai tempat itu sebagai tempat mereka, pemerintahan disana bukanlah salah satu pemerintahan Negara Arab atau pemerintahan teluk Persia. Tempat itu bukanlah Qatar atau Emirat Arab, tempat itu bukanlah tempat asing atau tempat milik Amerika, Haramain adalah dua tempat suci dan mulia, tempat itu tidak bisa digabungkan dalam kelompok kerjasama Negara-negara teluk Persia tapi lebih dari itu harus dipandang pada posisinya dimata dunia Islam. Untuk umat Islam yang sadar maka sangat menyakitkan ketika ada pemerintah dengan madzhab khusus yang menguasai dua Haram suci tadi dan berlaku buruk dengan konsep politik yang dimiliki. Adalah patut disayangkan ketika dilihat pada kondisi politik Negara-negara Islam politik yang menguasai dua Haram adalah pemerintahan yang diinginkan barat dan disukai Amerika.
Adalah suatu hal yang menyedihkan ketika demi keinginan Amerika dan demi membela keluarga rela melawan umat Islam. Orang yang seperti ini akan dimurkai pemilik Haramain, dan orang seperti Ali Abdullah Shaleh sudah berkuasa di Yaman selama lebih dari 30 tahun tanpa mengindahkan hukum-hukum syar’i dan walaupun hubungannya dengan Amerika sudah begitu jelas tapi dia tetap anda bela sehingga masyarakat harus bersimbah tanah dan darah, pergerakan mereka untuk kembali pada Islam dan kemerdekaan secara Islam menjadi hancur sebegitu rupa.
Untuk seluruh umat Islam ini menjadi sebuah pertanyaan bahwa pemimpin dua Haram dimana seharusnya bisa memandang dengan sama pada semua pihak (tidak pilih kasih) tapi sebaliknya mengapa malah menjadi penolong dan pelindung pemimpin dhalim seperti Ali Khalifah. Selain itu juga mengirimkan bala tentara sehingga bisa membantai anak kecil hingga para wanita yang sedang melakukan aksi damai, aksi yang ditujukan untuk memiliki kemerdekaan islami dan aksi yang menginginkan kedaulatan islami. Seolah-olah bapak Abdullah lupa sehingga dia bisa mengirimkan kekuatan untuk membantu orang dhalim berbuat dhalim pada orang yang didhalimi. Kami mengharap pada anda untuk menjaga kedudukan Haramain yang mulia, janganlah pergunakan kedudukan ini untuk melakukan tindakan buruk. kami mengharap agar anda menjelaskan pada dunia bahwa Ali Khalifah berdasarkan landasan apa tindakannya dan anda dengan landasan hukum apa sehingga mengirimkan pasukan bantuan kesana, apakah untuk mematahkan amar makruf dan nahi anil munkar yang dilakukan masyarakat?
Kami mengharapkan demi penjagaan nilai kemanusiaan secepatnya tinggalkanlah Bahrain dan bantulah umat islam Bahrain dan mintalah maaf pada seluruh umat Islam di dunia, dan berikanlah bendera penentuan ditangan mereka sendiri. Atau ketahuilah bawa “Inna rabbika labil mirshad” sungguh Tuhanmulah pemberi petunjuk, dan cepat atau lambat kemarahan Tuhan akan menghancurkan orang dhalim, Allah Zat Maha Kuasa dan Maha Tinggi berfirman, "Barang siapa terbunuh dengan terdhalimi maka akan kami jadikan raja sebagai walinya"
Lutfullah Shafi Jumadil Awal 1432 H(*)
mainsource:http://abna.ir/data.asp?lang=12&id=235611
Unjuk Rasa Pelajar Asing di Iran, Kecam Saudi dan PBB
Ratusan pelajar asing yang sedang menuntut ilmu di Hauzah Ilmiyah Qom Republik Islam Iran, Jum'at (8/4) mengadakan unjuk rasa di hadapan kantor perwakilan PBB dan kedutaan besar Arab Saudi di Teheran. Mereka mengecam agresi biadab yang masih terus berlangsung di Bahrain. |
Menurut Kantor Berita ABNA, para pelajar asing yang sedang menuntut ilmu di Hauzah Ilmiyah Qom Republik Islam Iran, Jum'at (8/4) mengadakan unjuk rasa di hadapan kantor perwakilan PBB dan kedutaan besar Arab Saudi di Teheran. Mereka mengecam agresi biadab yang masih terus berlangsung di Bahrain. Mereka juga menuntut agar Arab Saudi menarik pasukan militernya dari Bahrain dan tidak turut campur dengan urusan dalam negeri Bahrain.
Para pengunjuk rasa yang terdiri dari ratusan pelajar dari berbagai Negara tersebut dengan meneriakkan yel-yel kehancuran dan kebinasaan untuk AS, Israel dan Arab Saudi mengecam dan mengutuk keras agresi militer yang diterapkan rezim Al Khalifah atas warga sipil yang tak bersenjata.
Dalam unjuk rasa tersebut, beberapa pelajar asing sebagai perwakilan masing-masing negaranya menyatakan pernyataan sikapnya. Mereka turut mengecam PBB dan organisasi internasional lainnya yang terkesan berdiam diri saja terhadap kebiadaban yang terus terjadi di Bahrain. Setelah mengajukan tuntutannya di hadapan kantor kedutaan besar Arab Saudi dan kantor perwakilan PBB di Teheran, pala pelajar asing yang menuntut ilmu di Hauzah Ilmiyah Qom tersebut sebelum kembali ke Qom, menyempatkan diri berziarah ke makam Imam Khomeini ra, dipinggiran kota Teheran.
Pada waktu yang sama di tempat yang berbeda, ratusan mahasiswa dari berbagai universitas se Iran berkumpul di Masjid Ahlul Bait Qom. Para mahasiswa tersebut mengeluarkan pernyataan sikap berupa himbauan kepada umat Islam untuk menjalin persatuan dan saling mendukung satu sama lain demi mewujudkan kebangkitan Islam, kecaman mereka terhadap pembunuhan rakyat Bahrain dan juga kecaman mereka terhadap PBB yang tidak menjalankan perannya dengan baik sebagai organisasi internasional yang didirikan untuk mewujudkan perdamaian dunia.
0 comments to "Benarkah Wahabi !!! Demi Membela AS Kalian Membantai Umat Islam"