Home � �


BANJARBARU, JUMAT - Pesona HM Sjachriel Darham memang masih begitu kuat. Seperti yang terlihat ketika mantan orang nomor satu di Kalsel ini kembali Banua pasca penahanannya di Lapas Cipinang, di Bandara Syamsudin Noor disambut ratusan kerabat, orang dekat dan pendukungnya, Kamis (4/6).

Sjachriel kembali ke Banua dari Jakarta dengan menumpang Pesawat Garuda kedatangan paling awal. Di layar informasi yang terpampang di terminal kedatangan Bandara Syamsudin Noor, pesawat dengan nomor penerbangan GIA 530 itu mendarat pukul 09.00 Wita.

Sejak pukul 08.15 wita, putri Sjachriel, Hj Ira Erlianty Putri bersama suami, Gusti Yuli Rahman dan kedua anaknya, Gusti Muhammad Arya Syahrazza Putra (8) dan Gusti Salsabila Zulaicha Rivera (2) tiba di ruang tunggu bandara menanti orang yang mereka cintai.

Bersama dengan Ira, terlihat juga menantu Sjachriel yang merupakan istri Erlan, Yulita Apriana dan putri tunggalnya Kansa Milenia Putri (9). Anak, menantu, dan cucu-cucu Sjachriel tampil dengan dandanan rapi.

Selain itu, ikut masuk ke ruang tunggu beberapa orang keluarga dan kerabat dekat Sjachriel. Sementara di luar ruangan atau di terminal kedatangan, ratusan keluarga, kerabat dan pendukung Sjacriel menunggu dengan setia.

Pasukan pemadam kebakaran dari Ira Fire yang menggenakan seragam BPK lengkap juga ikut hadir. Mereka membentuk barisan untuk menyiapkan upacara penyambutan yakni berupa pembacaan shalawat dan penaburan bunga layaknya ucapan selamat datang bagi tamu penting.

Namun tidak tampak Ny Herlinawati Sjachriel Darham dan putra sulungnya Herlan juga putra bungsunya, Try Nugraha. Ketiganya disertai beberapa keluarga dan kerabat lainnya (total 16 orang) ternyata menjemput langsung ke Jakarta.

Akhirnya, sekitar pukul 09.00 Wita pesawat Garuda yang ditumpangi rombongan Sjachriel mendarat. Beberapa menit kemudian, sosok Sjachriel yang masih lamak mungkal dengan jas coklat yang sengaja terbuka dengan hem batik dipadu celama coklat tua dan kopiah hitam plus sorban putih, terlihat turun dari bus bandara.

Namun ada sedikit berbeda penampilan Sjachriel kali ini. Sjachriel yang tangan kirinya terus dipeluk mesra sang istri berjalan dengan mengenakan tongkat di tangan kanannya. Tampak saat berjalan tekanan ditongkat cukup tyerlihat jelas.

Masuk ruang tunggu, Sjachriel langsung disambut anak, cucu, dan menantu dengan peluk cium yang hangat. Tidak mau ketinggalan, puluhan keluarga dan kerabat dekatnya juga meluapkan kerinduan dengan pelukan. Tampak kebahagiaan bercampur haru di wajah mereka.

Tidak ketinggalan ikut berjubel sejumlah pejabat Pemprov Kalsel yang diketahui orang dekat Sjachriel. Seperti Hj Helena, Hadi Soesilo dan yang juga pejabat yang sudah pensiun, Asefah Rifai dan lainnya.

"Ahlamdulillah ulun baik-baik saja selama di sana (Lapas Cipinang, Red). Saya bersyukur telah diberkahi Allah sehingga diberikan kebebasan," ujar Sjachrile kepada semua orang yang menyambutnya.

Sementara senyum sumringah Sjachriel tidak henti-henti terpancar seraya mengucapkan Alhamdulillah dan sapaan terkait kabar masing-masing. Pemandangan ini memicu perhatian pengunjung bandara setempat yang tampak ingin tahu.

Usai adegan luapan kerinduan di dalam ruangan, ratusan orang yang sengaja menunggu Sjachriel juga bersiap-siap berebut jabat tangan, cium tangan sampai peluk cium.

Di pintu keluar terminal, pasukan pemadam kebakaran langsung menghamburkan bunga ke atas saat Sjachriel melintas seraya mengucapkan shalawat dan takbir. Suasana yang riuh ini pun kian memancing rasa ingin tahu pengunjung bandara lainnya.

Uniknya, di depan terminal mobil Polisi Pengawalan jenis Ford Escape yang sering menggawal Gubernur juga sudah standby siap untuk mengantarkan Sjachriel dan rombongan ke tujuan berikutnya lewat darat.

Begitu Sjachriel dan rombongan masuk mobil, iring-iringan mobil langsung meluncur dengan dikawal mobil pengawal bak orang nomor satu di Kalsel itu. Sirine mobil yang berbunyi keras membuka jalan bagi belasan mobil rombongan, yang terdiri dari bus, mobil pribadi dan mobil operasi BPK.

Rombongan tidak langsung ke Banjarmasin melainkan singgah ke Taman Makam Syuhada di Landasan Ulin. Di makam ini, Sjachril berziarah ke makam para syuhada yang merupakan korban kecelakaan pesawat haji di Colombo.

Di makam ini Sjachriel meneteskan air mata sebelum bersujud. Maklum, dari sekian ratus korban, di antaranya adalah ayah, ibu dan adik kandung sjachriel yang bernama, H Anang Darham, Hj Ratna, dan Hj Siti Fatimah.

Selanjutnya rombongan mampir lagi ke Alkah Keluarga Amuntai yang tidak jauh jaraknya dari Makam Syuhada. Di alkah tersebut, rombongan berziarah ke makam orangtua Herlinawaty, H Utuh Darham dan Hj Atut. Setelah itu baru rombongan meluncur ke Banjarmasin.

Tags:

0 comments to " "

Leave a comment