Kontra Thanksgiving dan Kelaparan di Amerika Serikat
Pekan lalu( bulan Nopember ) Warga AS merayakan hari libur tahunan Thanksgiving Day atau Hari Bersyukur. Perayaan ini diperingati setiap Kamis keempat bulan November dengan menggelar jamuan makan malam bersama para orang tua. Sejarah perayaan Hari Bersyukur di AS bermula pada tahun 1621.
Pada tahun ini, para imigran Inggris mendirikan koloninya di wilayah yang kini disebut Negara Bagian Massachusett. Saat datang ke negeri barunya itu, mereka terlambat bercocok tanaman pangan, sehingga mengalami krisis pangan. Akibatnya, sekitar separuh dari penduduk koloni baru tersebut, tewas karena kelaparan. Namun pada musim semi tahun ini, warga pribumi Amerika menolong para imigran Inggris yang kelaparan. Beberapa tahun setelah peristiwa itu berlalu, warga Amerika menggelar perayaan Hari Bersyukur sebagai bentuk ungkapan rasa syukur.

Ironisnya, peristiwa pertolongan warga pribumi AS terhadap imigran Inggris itu justru menjadi awal dimulainya pembersihan etnis terbesar dalam sejarah. Pada musim dingin tahun 1621, imigran Inggris melancarkan pembantaian massal terhadap warga pribumi dan merampas tanah mereka.

Awalnya, warga pribumi AS tidak begitu mempedulikan sikap tidak berterima kasih tamu tak diundangnya itu, namun dengan makin banyaknya korban dan ketidakadilan yang dirasakan warga pribumi, warga kulit merah Amerika sebagai penduduk asli negeri itu, bangkit melawan kebiadaban imigran Barat yang merampas tanah air mereka. Perang itu berlangsung sekitar 250 tahun yang berakhir dengan musnahnya etnis kulit merah di Amerika.

Kini, meski setiap tahunnya warga AS merayakan Hari Bersyukur dengan penuh suka cita dan diiringi dengan menggelar kegiatan bakti sosial membantu kaum papa, namun sejarah pengkhianatan para imigran Inggris dan sikap tak tahu balas budi mereka terhadap bantuan warga pribumi tak pernah diungkap jelas dan selamanya terkubur dalam ingatan tragis sejarah. [islammuhammadi/mt]