Sebuah film buatan Turki, yang mempertunjukkan "kejahatan Israel terhadap kemanusiaan," telah berakibat memburuknya hubungan Ankara dan Tel Aviv.
Pasukan tank Israel

Film akan "menggambarkan Israel sebagaimana adanya - dengan tangan berlumuran darah, tanpa ampun ... membuang semua nilai-nilai kemanusiaan," dengan latar belakang penderitaan warga Palestina di Jalur Gaza yang diblokade, harian nasional Vatan mengutip penulis naskah Turki -Bahadir Ozdener , laporan AFP.

"Apa yang kami lakukan adalah fiksi," kata Ozdener. "Tapi bagaimana dengan apa yang mereka lakukan, mereka penjahat terhadap kemanusiaan? Mereka adalah nyata."


Tel Aviv memunculkan masalah dengan Ankara atas "Valley of the Wolves" – cerita serial TV karya Ozdener yang menggambarkan patriotic dan fitur emansipasi seorang anak lelaki Turki yang ditangkap oleh aparat intelijen Israel, Mossad.

Reaksi terhadap serial itu, Israel memanggil duta besar Turki Oguz Celikkol ke memperhitungkannya, dia didudukkan di sofa yang rendah dan mengeluarkan bendera Turki dari meja diskusi. Celikkol kemudian menceritakan hal ini pada kantor berita Anatolia sebagai suatu perlakuan yang tercela dan memalukan "yang akan ditulis dalam buku-buku sejarah diplomatik," tambah AFP.

Meremehkan masalah kemarahan Israel itu, Ozdener berkata, " Israel seharusnya menunjukkan penyesalan .... Jika mereka tidak dapat melihat diri di cermin, kita tahu bagaimana memegang cermin untuk menghadapi mereka."

Hubungan bilateral terganggu ketika terjadi serangan mematikan Israel di Jalur Gaza di dengan tembakan -udara, artileri dan pemboman angkatan laut pada pergantian tahun.

Pada bulan Oktober, Ankara membatalkan latihan militer dengan Israel karena tindakan serangan yang telah menewaskan lebih dari 1.400 warga Palestina, kebanyakan warga sipil.

Perdana Menteri Turki Recep Tayyip Erdogan kemudian mengkritik masyarakat internasional yang berusaha untuk mendiskriditkan Islam sementara Israel sudah melakukan kejahatan perang di Gaza. [IslamTimes/R]