Home , , , , , , � Intimidasi Baru Washington terhadap Tehran

Intimidasi Baru Washington terhadap Tehran



Sample ImageMenteri Luar Negeri AS, Hillary Clinton, menyatakan bahwa Washington kembali melancarkan lobi-lobinya dengan beberapa negara untuk meningkatkan sanksi dan tekanan terhadap Iran. Hillary Clinton, hari Senin, tepatnya tanggal 4 Januari, di hadapan para wartawan kembali mengeluarkan pernyataan tak berdasar terhadap Iran dan mengkhawatirkan penangkapan terhadap para perusuh di Negeri Mullah ini. Dalam pernyataan itu, Hillary Clinton kembali mendukung kerusuhan-kerusuhan di Iran.

Sebelumnya, Presiden AS, Barack Obama, pada awal tahun ini menyatakan akan meningkatkan sanksi terhadap Iran. Para pejabat AS senantiasa menyebut program nuklir sipil Iran sebagai alasan utama peningkatan sanksi terhadap negara ini. Bagi AS, problema utama Negeri Mullah ini adalah memperluas perlawanan anti-arogansi dunia serta penentangan terhadap diskriminasi dan arogansi atas hak-hak asasi manusia.

Konfrontasi yang diciptakan AS terkait jaminan bahan bakar nuklir usulan Iran juga disebut-sebut sebagai problema utama Washington terhadap Tehran. Pada dasarnya, Republik Islam Iran mengajukan usulan penjualan bahan bakar uranium dengan pengayaan 20 persen kebutuhan reaktor Tehran kepada Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA). Berdasarkan undang-undang, pihak-pihak perunding berkewajiban memberikan bahan bakar tanpa syarat kepada Iran. Meski demikian, Iran menyatakan bahwa bila bahan bakar yang dibutuhkan tidak diberikan kepada Iran, para pakar lokal negeri ini akan memproduksinya dengan teknologi yang dimilikinya.

Sikap-sikap jelas dan logis para pejabat Republik Islam Iran menunjukkan bahwa Tehran tidak akan goyah menyukseskan program nuklir untuk kepentingan sipil meski mendapat tekanan dari Barat. Bagi Iran, program nuklir sipil merupakan harga mati yang tak dapat diganggu gugat. Bahkan, Tehran menyatakan bahwa pihak-pihak lain sebenarnya harus memberikan penjelasan logis kepada Republik Islam Iran. Keseriusan Barat dalam menyelesaikan isu nuklir Tehran juga dapat dilihat dari reaksi mereka dalam menyikapi usulan Iran.

Pada dasarnya, pernyataan radikal AS dan sejumlah negara Uni Eropa dilatarbelakangi dengan kebijakan dualisme anti-Iran. Satu tahun lalu, Obama menilai keliru kebijakan selama ini terhadap Iran. Persisnya, pernyataan itu disampaikan Obama di Sidang Majelis Umum PBB, tahun lalu. Dalam pernyataan itu, Obama tampak ingin melakukan perubahan, namun pada faktanya, itu hanya sekedar retorika Washington. Obama hingga kini tak mengubah kebijakannya, bahkan belum lama ini, ia kembali mengeluarkan pernyataan intimidatif terhadap Iran.

Tak diragukan lagi, perubahan yang menjadi slogan utama Obama dalam kampanyenya tidak dapat diimplementasikan dalam koridor kebijakan standar ganda. Perubahan hingga kini masih berupa retorika bagi Washington. Obama harus bisa membuktikan slogan perubahannya. Namun indikasi menunjukkan bahwa Obama bukan melakukan perubahan, tapi mengulangi kebijakan lama Mantan Presiden AS, George W.Bush. (irib,berbagai sumber)
sebagai catatan Iran adalah negara yang diembargo oleh Amerika dan sekutunya hingga kini, namun dapat berkembang dan maju dengan sendirinya dalam berbagai bidang, baik ilmu kedokteran maupun teknologi nuklir...apakah hanya Israel dan Amerika serta negara sekutunya yang berhak mempunyai ilmu pengetahuan????

0 comments to "Intimidasi Baru Washington terhadap Tehran"

Leave a comment