Home , , , , , , , � Rakyat Mesir Malu dan Sedih di Hadapan Dunia Islam

Rakyat Mesir Malu dan Sedih di Hadapan Dunia Islam



Abdullah Al-Ashal, penulis dan analis terkemuka Arab menyebut pembangunan tembok baja oleh Mesir di perbatasan dengan Jalur Gaza sebagai kejahatan murni anti-kemanusiaan.

Kairo mengklaim pembangunan tembok baja tersebut dalam rangka menjaga keamanan dalam negeri dan mencegah penyelundupan senjata dan narkotika ke Mesir. Padahal Jalur Gaza dari sisi sejarah merupakan bagian dari keamanan nasional Mesir, namun kini, Kairo menganggapnya sebagai ancaman.
Dalam artikelnya yang dimuat situs Al-Jazeera, Al-Ashal menegaskan bahwa pembangunan tembok baja itu bertujuan menekan warga Jalur Gaza dan melalui cara ini Mesir membantu rezim Zionis Israel membantai warga Gaza secara perlahan. Tentu kebijakan tersebut bertentangan dengan agama dan nilai-nilai kemanusiaan.


"Pembangunan tembok baja yang didanai oleh Israel dan Amerika Serikat membuat warga Gaza menangisi hancurnya rasa persaudaraan dan kecemburuan Arab. Kini warga Gaza merasa terancam bukan hanya dari Isarel melainkan dari saudara sendiri, Mesir," jelas Al-Ashal.

Rezim Zionis Israel yang terkenal dengan watak brutalnya itu, tidak mampu menutup jalur penyeberangan rafah yang memisahkan Jalur Gaza dengan Mesir. Setelah menghadapi tekanan dari masyarakat dunia, Israel tidak tahan melawan derasnya arus kecaman dan kritikan masyarakat dunia hingga terpaksa membuka kembali jalur penyeberangan Rafah.

Kini langkah yang gagal ditempuh Israel itu dilanjutkan oleh Mesir. Bedanya, Kairo menutup mata dan telinga tidak peduli terhadap kecaman dan desakan masyarakat dunia khususnya dari dunia Islam bahkan dari rakyatnya sendiri. Rakyat Mesir merasa malu, sedih, dan prihatin karena ternyata negara mereka sendiri yang menyuksesan ambisi sadis rezim Zionis Israel. (berbagai sumber)

0 comments to "Rakyat Mesir Malu dan Sedih di Hadapan Dunia Islam"

Leave a comment