Kepulauan Maluku yang terkenal kaya dengan hasil bumi yang melimpah membuat wilayah ini sejak zaman antik dikenal dan dikunjungi para pedagang seantero dunia. Karena status itu pula Islam lebih dulu mampir ke Maluku sebelum datang ke Makassar dan kepulauan-kepulauan lainnya.
Kerajaan Ternate adalah kerajaan terbesar di kepulauan ini. Islam masuk ke wilayah ini sejak tahun 1440. Sehingga, saat Portugis mengunjungi Ternate pada tahun 1512, raja ternate adalah seorang Muslim, yakni Bayang Ullah. Kerajaan lain yang juga menjadi representasi Islam di kepulauan ini adalah Kerajaan Tidore yang wilayah teritorialnya cukup luas meliputi sebagian wilayah Halmahera, pesisir Barat kepulauan Papua dan sebagian kepulauan Seram. Ada juga Kerajaan Bacan. Raja Bacan pertama yang memeluk Islam adalah Raja Zainulabidin yang bersyahadat pada tahun 1521. Di tahun yang sama berdiri pula Kerajaan Jailolo yang juga dipengaruhi oleh ajaran-ajaran Islam dalam pemerintahannya.
Islam Papua
Beberapa kerajaan di kepulauan Maluku yang wilayah teritorialnya sampai di pulau Papua menjadikan Islam masuk pula di pulau Cendrawasih ini. Banyak kepala-kepala suku di wilayah Waigeo, Misool dan beberapa daerah lain yang di bawah administrasi pemerintahan kerajaan Bacan. Pada periode ini pula, berkat dakwah yang dilakukan kerajaan Bacan, banyak kepala-kepala suku di Pulau Papua memeluk Islam. Namun, dibanding wilayah lain, perkembangan Islam di pulau hitam ini bisa dibilang tak terlalu besar.
Meniti Jejak Islam di Papua Barat PDF Cetak E-mail
Ditulis oleh Administrator
Senin, 28 Desember 2009 00:00
KOMPAS.COM
Masjid tua Patimburak di Kokas, Fak-Fak, Papua Barat yang didirikan 1870 oleh Imam Abuhari Kilian.
MENYAMBANGI Kokas, Fakfak, Papua Barat, nuansa kehidupan Islami akan terasa begitu kental. Tak heran, karena di sini sebagian besar masyarakatnya memang memeluk agama Islam.
Sebagai salah satu pusat agama Islam di Kabupaten Fakfak maka Kokas menyimpan bukti sejarah yang mereka banggakan. Salah satu peninggalan sejarah Islam di Kokas adalah masjid tua di Kampung Patimburak.
Masyarakat setempat mengenal masjid ini sebagai Masjid Tua Patimburak. Menurut catatan sejarah, masjid ini telah berdiri lebih dari 200 tahun yang lalu, bahkan merupakan masjid tertua di Kabupaten Fakfak. Bangunan yang masih berdiri kokoh dan berfungsi hingga saat ini dibangun pada tahun 1870, seorang imam bernama Abuhari Kilian.
Aura tradisional muncul saat menyambangi lokasi masjid tua ini. Di kampung yang dihuni tak lebih dari 35 kepala keluarga tersebut anda akan mendapati kesederhanaan yang menyatu dari bangunan masjid dan kehidupan masyarakatnya.
Sekilas bangunan masjid seluas tidak lebih dari 100 meter persegi ini tampak biasa. Namun coba perhatikan lebih seksama. Masjid ini memiliki keunikan pada arsitekturnya, yaitu perpaduan bentuk masjid dan gereja. Musa Heremba, imam Masjid Patimburak mengaku bangunan masjid ini telah mengalami beberapa kali renovasi. Meski mempertahankan bentuk aslinya, namun material asli yang belum diganti adalah empat buah pilar penyangga yang terdapat di dalam masjid.
Pada masa penjajahan, masjid ini bahkan pernah diterjang bom tentara Jepang. Hingga kini, kejadian tersebut menyisakan lubang bekas peluru di pilar masjid.
Menurut Musa Heremba, penyebaran Islam di Kokas tak lepas dari pengaruh Kekuasaan Sultan Tidore di wilayah Papua. Pada abad XV, Kesultanan Tidore mulai mengenal Islam. Sultan Ciliaci adalah sultan pertama yang memeluk agama Islam. Sejak itulah sedikit demi sedikit agama Islam mulai berkembang di daerah kekuasaan Kesultanan Tidore termasuk Kokas.
Di pelataran masjid, sebuah pohon mangga kokoh berdiri. Namun, bukan sembarang pohon mangga. Dari ukuran batangnya, bisa dipastikan usia pohon raksasa ini tak terpaut jauh dengan usia masjid. Syahdan, perlu empat rentang tangan orang dewasa untuk merengkuh keseluruhan batang pohon ini.
Tertarik ziarah ke masjid ini? Untuk mencapai lokasi Masjid Tua Patimburak, anda sebelumnya harus menempuh perjalanan darat dari Fakfak ke Kokas. Tersedia angkutan luar kota dari terminal kota Fakfak. Selama 2 jam anda akan menyusur jalan berkelok dan segarnya udara pegunungan. Tiba di kota Kokas, perjalanan menuju Kampung Patimburak harus dilanjutkan menggunakan longboat sewaan.
Pemandangan selama 1 jam mengendarai long boat rasanya sayang jika dilewatkan. Anda bisa menikmati keindahan pulau-pulau karang yang masih perawan di sepanjang perjalanan. (Kristianto Purnomo)
Home � Agama , Serba Serbi � Sejarah Awal Islam Maluku & Papua
Sejarah Awal Islam Maluku & Papua
Posted by cinta Islam on 6:40 PM // 1 comment
Ka'bah milik siapa ??!!!?? : Kerajaan Arab Saudi di "Keluar" kan dari Islam Sunni, Islam Syi'ah dan Islam Sunni semakin Bersatu lawan Zionis Takfiri Internasional berbaju agama..!!!
==>> Klik info lengkap di http://buletinmajelispecintarasul.blogspot.co.id/2016/09/kabah-milik-siapa-kerajaan-arab-saudi.html