Ilustrasi dugaan korupsi yang terjadi di sekolah.
BANJARMASIN, KAMIS - Kasus nyaris ambruknya gedung SDN Kelayan Selatan 9, Banjarmasin Selatan, Kota Banjarmasin, Kalsel menarik perhatian Kejaksaan Negeri (Kejari) Banjarmasin.
Pihak Kejari Banjarmasin pun turun tangan melakukan penyelidikan karena kabarnya proses rehab bangunan sekolah yang nyaris ambruk itu menggunakan dana alokasi khusus (DAK) tahun 2008.
Dua orang dari Kejari Banjarmasin bahkan telah datang melakukan pengecekan ke sekolah yang terletak di Jalan Tembus Mantuil, Gang Gandapura, Kecamatan Banjaramsin Selatan, Rabu (10/2/2010) sekitar pukul 11.30 Wita.
Kajari Banjarmasin, Purwadi SH melalui Kasi Intelnya, Firman Subhan SH, membenarkan pihaknya sedang melakukan penyelidikan. "Tadi dua orang dari kita melakukan pengecekan langsung ke lokasi dan kita masih mengumpulkan data-data," ungkap Firman.
Menurut Firman, penyelidikan dilakukan karena ada penggunaan dana DAK dalam rehab gedung sekolah tersebut. Pihaknya akan menyelidiki apakah penggunaan dana DAKnya sesuai atau tidak.
Terkait masalah ini, pihaknya akan memanggil kepala sekolah dan komite sekolah dimintai keterangan, Jumat (12/2/2010).
Sementara, saat ditemui pihak kejaksaan di sekolahnya, Kepala Sekolah SDN Kelayan Selatan 9, Asmiah Baseri, menyatakan akan datang ke Kejari Banjarmasin guna memberikan keterangan. "Dinas ada memanggil, DPRD Kota juga memanggil, kita akan datang," tutur Asmiah.
Bendahara sekolah, Badriansyah menerangkan, rehab sekolah gedung tersebut memang menggunakan dana DAK. Pihak sekolah mendapat uang DAK 2008 sebesar Rp321 juta. Sebesar Rp90 juta untuk pengadaan bahan dan peningkatan mutu sedangkan Rp231 digunakan untuk pembangunan fisik.
Menurut Badriansyah, proses rehab gedung menggunakan uang DAK tersebut juga melibatkan komite sekolah dan ketua RT setempat. Dia pun membantah kalau gedung sekolah tersebut ambruk.
"Karena kita lihat tanda-tanda membahayakan, kelas itu tidak kita gunakan lagi. Tidak benar kalau kelas itu ambruk, kelas itu sengaja dibongkar untuk direhab kembali," ungkapnya.
Sementara itu Wali Kota Banjarmasin Yudhi Wahyuni yang dimintai komentar pun tidak melarang jika aparat penegak hukum turun tangan. Sebab baginya, hal itu justru menjadi pelajaran bagi sekolah lain supaya hati-hati menggunakan anggaran sesuai keperluan.
"Kalau ada yang curiga, sialakan saja menelisik. Tidak apaapa, sekaligus biar menjadi pelajaran bagi yang lain untuk hatihati," tegasnya.
Upaya pengusutan terhadap rusaknya gedung SD itu juga dilakukan Disdik Kota Banjaramsin. Kepala Dinas Pendidikan Kota Banjarmasin, Noripansyah, mengatakan pihaknya telah menerjunkan tim untuk melakukan investigasi. "Tim akan mengevaluasi, apakah karena faktor teknis seperti konstruksi bangunan yang tidak memadai atau karena kondisi alam," katanya, Rabu (10/2).
Apesnya, tahun ini sekolah tersebut tidak lagi mendapatkan dana alokasi khusus (DAK). Untuk melakukan rehab, menunggu kucuran anggaran dari Dinas Pendidikan Kota Banjarmasin. "Rehab masih menunggu dana, karena tahun ini sekolah itu tidak mendapatkan dana DAK," tukasnya.
Kadisdik Provinsi Kalsel, Humaidi Syukeri ditemui usai acara coffee morning di Aula Diknas Kalsel, Rabu (10/2/2010), juga mengatakan tidak bisa membantu. "Gedung kelas itu kan dibangun menggunakan dana DAK, yang dananya langsung ke rekening masing-masing sekolah. Jadi Diknas provinsi ya tidak banyak mengetahui hal itu," ujarnya.(b.post)
Sekolah Tunas Bangsa (SMP & SMA ditutup masyarakat???)
Team banjarkuumaibungasnya.blogspot.com mendapatkan informasi bahwa Sekolah Terbuka Tunas Bangsa yang terletak di Gg.Mahakam Jalan K.S.Tubun Banjarmasin Selatan telah tutup selama 3 hari ini dari semenjak senin tanggal 8 Februari tadi.
Warga sekitar yang berhasil di konfirmasi yaitu Nini Ila memberikan informasi bahwa sekolah Terbuka tersebut yang diperuntukkan untuk anak/orangtua warga sekitar yang kurang mampu tidak melakukan aktivitas belajar-mengajar berhubung Kepala sekolahnya Bapak Rifani telah dimama i( di beri teguran keras) oleh pemegang asal atau orang yang diserahi memegang surat kepemilikan asal-usul sekolah tersebut yaitu Bapak Ma'mun, dimana dahulu sekolah tersebut bernama sekolahan Ariat sebelum menjadi Tunas Bangsa.
Adapun sebabnya menurut Nini Ila dan warga sekitar bahwa sekolah tersebut hampir tiap hari membikin gaduh dengan bunyi latihan band anak didiknya (atas arahan guru/kepala sekolah) yang mengganggu warga yang sedang tidur atau sedang sakit.Puncaknya ketika hari Minggu 7 Februari 2010 atau hari libur pun Kepala sekolah masih mengizinkan muridnya untuk bermain band yang membuat Bapak Ma'mun emosi dan mengeluarkan kata-kata kasar sampai merembet kemasalah Bahwa Kepala Sekolah tidak pernah melaporkan kegiatan sekolah dan lain sebagainya.
Imbas dari ini semua kegiatan anak didik menjadi tidak berjalan baik paket c untuk SMA maupun SMP, padahal sebentarlagi kenaikan kelas dan kelulusan.
Dan juga akhirnya jualan warung kecil disekitar sekolah pengunjungnya berkurang.
Semoga aparat terkait terutama Dinas Pendidikan bisa menengahi kejadian ini sehingga tidak merugikan siswa ,masyarakat dan guru itu sendiri.
Home � Berita , KKN � Kejari Selidiki SDN Kelayan Selatan 9
Kejari Selidiki SDN Kelayan Selatan 9
Posted by cinta Islam on 4:08 PM // 0 comments
0 comments to "Kejari Selidiki SDN Kelayan Selatan 9"