LANGIT malam Kota Banjarmasin berhias ratusan lampion, Minggu (28/2/2010). Kelap-kelip cahaya lampion warna-warni, menjadi pemandangan yang berbeda dibanding malam-malam biasanya.

Persis hari terakhir perayaan Imlek 2561 yakni tanggal 15 dalam penanggalan China (Cap Go Mee) yang jatuh pada hari itu.

Warga Banjarmasin keturunan Tionghoa yang tergabung dalam Yayasan Suaka Bakti (Thong Seng Hui), melepaskan lampion-lampion tersebut.

"Melepas lampion ke angkasa bagian dari Cap Go Mee, memeriahkan hari terakhir perayaan Imlek," kata Ketua Yayasan Suaka Bakti, Herman Chandra.

Itu pun, lanjutnya, tidak sekadar melepas, melainkan lampion yang dilepas berisi doa atau permohonan kepada Tuhan. Bila tak sempat menuliskannya di lampion, dapat dengan mengucapkan keinginan atau harapannya ketika melepaskan ke udara. permohonannya macam- macam, dari minta sukses usaha dan pekerjaan, badan sehat, selamat, hingga agar cepat dapat jodoh.

"Misal, bagi yang belum punya pasangan hidup, permohonannya mungkin minta jodoh. Kan Cap Go Mee juga bisa jadi ajang mencari jodoh," beber Herman.

(siti hamsiah,b.post)