Segera setelah serangan 9 / 11, anggota senior Jundallah, bertindak atas nama Rigi, mendekati agen CIA di Pakistan dan mengatakan kepada merekabahwa kelompok akan membantu AS menghadapi Iran dan al-Qaeda, majalah mingguan terkemuka AS -Newsweek mengungkapkan dalam 1 Maret.

Mantan pejabat AS, yang telah meminta untuk berbicara dengan anonim karena sifat sensitif informasi yang dia berikan, mengatakan bahwa wakil Jundallah menyatakan bahwa kelompoknya akan menculik pemimpin Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) Iran dan al-Qaeda dan menyerahkannya kepada Amerika.

Namun, menurut mantan pejabat, pejabat AS menolak "tegas" semua hubungan dengan kelompok itu tapi "pintu dibiarkan terbuka sedikit jika Jundullah benar-benar menangkap anggota penting al-Qaeda."

Majalah Newsweek adalah anak perusahaan dari outlet berita besar lainnya di AS, The Washington Post. Yang dikenal memiliki "agenda liberal" dan mencerminkan pandangan dan nilai-nilai dari Partai Demokrat.

Pekan lalu, pasukan keamanan Iran menangkap pemimpin dari kelompok teroris Jundallah, Abdolmalek Rigi, ketika dia berada di penerbangan dari Dubai ke Kyrgyzstan.

Rigi, yangmana kelompoknya telah mengakui bertanggung jawab atas sejumlah serangan mematikan terhadap warga sipil dan pasukan keamanan Iran di tenggara Iran, mengatakan setelah penangkapannya bahwa dia menikmati dukungan dari badan-badan intelijen Barat dalam melakukan tindakan-tindakan teror terhadap Iran.

Dalam pengakuan yang disiarkan televisi Rigi mengatakan bahwa dalam pertemuan Dubai dengan agen CIA, mereka berjanji untuk memberinya sebuah pangkalan militer di dekat perbatasan Iran yang dilengkapi dengan persenjataan dan fasilitas pelatihan.

"Setelah Obama terpilih, orang-orang Amerika menghubungi kami dan mereka bertemu saya di Pakistan .... Mereka mengatakan mereka akan bekerja sama dengan kami dan akan memberikan peralatan militer, senjata dan senapan mesin. Mereka juga berjanji untuk memberikan kami sebuah pangkalan di sepanjang perbatasan dengan Afghanistan berikutnya ke Iran, "katanya.

Pemimpin teroris menekankan bahwa dalam pertemuan mereka dengan dia, koperasi AS bersikeras bahwa Iran adalah fokus utama mereka di kawasan, bahkan lebih penting daripada al-Qaida dan Taliban.

Menurut pengakuan Rigi, agen CIA juga menjelaskan kepadanya bahwa karena serangan militer AS terhadap Iran akan sangat sulit, mereka berniat untuk mendukung semua kelompok-kelompok anti-Iran yang memiliki kemampuan perang di dalam Iran dan untuk mengacaukan negara.