Home , , , , , , , � Amerika takut......

Amerika takut......

Ahmadinejad: AS Hentikan Dukunganmu Terhadap Israel!

Jika Tidak... Presiden Republik Islam Iran, Mahmoud Ahmadinejad mengatakan, pembentukan Rezim Zionis Israel ditujukan untuk menguasai Timur Tengah dan minyak di kawasan ini.

Ahmadinejad Rabu (7/4) di depan warga Urumiyeh menuntut Amerika Serikat menghentikan dukungan membabi butanya terhadap Israel. Dalam pidatonya yang ditujukan kepada AS, presiden Iran menegaskan, "Sangat menguntungkan bagi kalian untuk melakukan hal ini, karena jika tidak maka ketahuilah kekuatan besar berbagai bangsa akan mencabut akar pengaruh kalian di Timur Tengah."

"Saat ini Israel menjadi simbol ketidakadilan, penjagal manusia tak berdosa, kejahatan dan tindaka amoral," ungkap Ahmadninejad.

Ahmadinejad mengingatkan, siapa saja yang mendekati dan mendukung Israel serta bersahabat dengan rezim ini maka ketahuilah bahwa ia telah menjauh dari keadilan, kejujuran dan bangsa lain.

Seraya menyebut selama 60 tahun terakhir di kawasan telah meletus tujuh perang, Ahmadinejad menandaskan, di antara perang tersebut, lima perang dikobarkan Israel, tiga perang terhadap negara tetangga. Adapun perang ke empat Israel adalah melawan Lebanon dan ke lima saat menggempur Jalur Gaza selama 22 hari.

Dalam kesempatan tersebut, Ahmadinejad mengkritik pedas pernyataan intervensif Presiden Amerika Serikat (AS), Barack Obama. Menurut Ahmadinejad, dengan slogan perubahan, Obama muncul dan berhasil menjadi presiden AS, namun ia hingga kini tetap memaksakan kehendak Gedung Putih bahwa negara yang tidak tunduk terhadap AS akan dipaksa menurut dengan senjata nuklir dan kimia.

Iran Akan Bangun Instalasi Nuklir Baru

Ketua Badan Energi Atom Iran Ali AKbar Salehi mengungkapkan bahwa Tehran bertekad untuk membangun instalasi nuklir baru. Seperti dilaporkan Press TV, Salehi mengenai keputusan pemerintah Iran itu mengatakan, rancangan pembangunan instalasi nuklir baru sudah diserahkan ke tangan Presiden Mahmoud Ahmadinejad. Jika disetujui, proses pembangunan itu akan segera dimulai paling lambat enam bulan mendatang.

Ali Akbar Salehi menyinggung kebijakan pemerintah Iran untuk mengembangkan program energi nuklir menandaskan, rancangan pembangunan instalasi nuklir baru akan diumumkan secara resmi dalam waktu dekat.

Sebagai negara yang menandatangani traktat non proliferasi nuklir (NPT) Republik Islam Iran berulang kali menegaskan tidak akan melepaskan haknya untuk mengembangkan proyek nuklir dan mengayakan uranium untuk kepentingan damai.

Ahmadinejad Diakui Sebagai Teladan

Setiap tahun Rahbar atau Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran, Ayatullah Al-Udzma Sayyid Ali Khamenei, dalam pesan tahun baru kalender Persia atau Nouruz, menamai tahun baru yang akan menjadi acuan demi kemajuan pemerintah Republik Islam Iran di berbagai bidang.

Tahun ini beliau memberi nama tahun "Tekad Estra dan Usaha Ekstra" dalam memberantas kemiskinan, kefasadan, dan ketidakadilan. Pemerintah dan para pejabat harus berupaya merealisasikan imbauan Rahbar tersebut.

Terkait hal ini, IRNA mengirimkan wartawannya ke berbagai titik di Tehran untuk mengumpulkan pendapat dari warga.

Ahmadinejad Contoh 'Tekad Ekstra dan Usaha Ekstra'

Fatemeh Teybi (20) mahasiswi fakultas manajemen industri menilai tekad ekstra dan usaha ekstra sebagai pilihan nama terbaik tahun ini. Dikatakannya, "Jika masyarakat menjadikan seruan Rahbar itu sebagai teladan, maka dipastikan tahun ini akan menjadi tonggak bersejarah dalam perubahan negara di berbagai bidang."

Ia menyebut Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad sebagai contoh nyata dari seruan Rahbar tersebut.

"Bapak Ahmadinejad, sejak awal menjabat sebagai presiden, menghabiskan waktunya demi berkhidmat kepada rakyatnya."

"Terkadang dapat kita saksikan di televisi semangat tak kenal lelah dari wajah Ahmadinejad."

Presiden Harus Menjadi Teladan

Husein Afarini (71) menjelaskan bahwa seluruh pejabat negara harus memperhatikan seruan Rahbar untuk tahun ini.

"Presiden harus menjadi teladan bagi para pejabat lain," katanya.

Seraya menyebut berbagai kunjungan kerja Ahmadinejad ke berbagai propinsi, Afarini mengatakan; "Jika ada orang yang bepergian ke berbagai propinsi, akan dapat menyaksikan dengan jelas kemajuan dan perkembangannya."

"Saat ini, kemajuan dan perkembangan di berbagai propinsi sangat tampak dan itu semua berkat usaha ekstra presiden dan para pajabat negara dalam beberapa tahun terakhir."

"Ahmadinejad adalah teladan bagi seluruh pejabat negara yang selalu bersemangat menghabiskan setiap detik dalam hidupnya untuk berkhidmat kepada rakyat dan kemajuan negara."

Musuh pun Mengakui Ahmadinejad
Alireza Hushmand, mahasiswa pasca sarjana sosiologi, menjelaskan bahwa tekad ekstra dan usaha ekstra bukan hanya bagi para pejabat pemerintah saja melainkan seluruh lapisan masyarakat juga harus berupaya merealisasikannya.

Dalam hal ini ia memaparkan, "Dewasa ini musuh pun bahkan mengakui bahwa Ahmadinejad adalah sosok yang tidak pernah mengenal lelah dalam berkhidmat kepada negara."

Program Subsidi Terarah, Tekad Ekstra Ahmadinejad

Turaj Ahsani, kopral Angkatan Bersenjata Iran, menilai program subsidi terarah yang diberlakukan pemerintah sebagai bukti tekad dan usaha ekstra Ahmadinejad.

"Implementasi program tersebut bukan hanya tugas seorang saja, melainkan dengan kerjasama semua pejabat negara."

"Pemerintah kesembilan dan kesepuluh-lah yang mengajukan program tersebut yang seharusnya dijalankan oleh pemerintah-pemerintah sebelumnya, tapi mereka tidak berani melangkah," tambahnya.

Sosok Tidak Kenal Lelah

Maryam Lavasani, pensiunan sekretaris, memuji semangat Ahmadinejad.

"Semangat Ahmadinejad dalam program kunjungan kerja ke berbagai propinsi disertai dengan penindaklanjutan dan penyelesaian problema yang dihadapi masyarakat, patut diacungi jempol. Menurut saya tidak ada orang yang mampu bekerja seperti dia."

Kunjungan tersebut dinilainya sebagai bukti tekad ekstra dan usaha ekstra.

Berani di Medan Politik Luar Negeri

Maryam Lavasani melanjutkan penjelasannya dengan menilai Ahmadinejad sebagai presiden pemberani di kancah politik luar negeri.

"Dengan kokoh, Ahmadinejad memperjuangkan hak legal nuklir Iran dan dalam hal ini ia telah berhasil menyampaikan negara pada hasil yang memuaskan," katanya.

Shadeq Ibrahimi, lulusan fakultas perbaikan dan perawatan pesawat, memuji tekad dan usaha ekstra pemerintahan Ahmadinejad di sektor penerbangan dan antariksa.

"Perkembangan di sektor perbaikan dan perawatan pesawat, sangat pesat pada pemerintahan Ahmadinejad," katanya.

Menurutnya, dewasa ini perkembangan Iran di berbagai sektor telah mengubah negara menjadi salah satu kutub ilmiah dunia.

Keteguhan Pemerintah di Bidang Energi Nuklir

Omid Sanei, seorang mahasiwa menyatakan, "Tujuan Rahbar menamai tahun ini dengan "tekad ekstra dan usaha ekstra" adalah agar para pejabat negara memberikan layanan yang lebih banyak untuk rakyat dan melanjutkan berbagai kemajuan yang telah dicapai."

"Tekad besar Ahmadinejad melahirkan pekembangan besar di bidang nuklir dan itu dikarenakan, ia menyampaikan seruan bangsa Iran kepada seluruh dunia."

Mehdi Asadi, (28), berprofesi sebagai ahli hukum menyatakan bahwa tekad ekstra dan usaha ekstra tidak hanya untuk tahun ini saja melainkan harus terus dilanjutlan.

Keberhasilan Merealisasikan Slogan

Lebih lanjut Asadi menilai Ahmadinejad sebagai presiden yang komitmen dan sukses dalam merealiasikan slogan-slogannya.

"Jarang sekali presiden yang berkunjung hingga ke pelosok desa dan memberikan bantuan kepada warga miskin di sana. Ini menjadi sebuah kebanggaan karena presiden kita sangat memperhatikan warga tidak mampu."

Seorang lelaki setengah baya yang memperkenalkan diri sebagai dosen universitas mengatakan, "Keniscayaan tekad adalah kerja, artinya tekad dan kerja adalah dua sayap agar kita dapat menyongsong masa depan yang lebih bahagia."

Dijelaskannya bahwa dalam beberapa tahun terakhir, banyak langkah yang diambil pemerintah dalam rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat. Tekad dan usaha pemerintah patut dipuji.

Ahmadinejad: Iran atau Amerika yang Terisolasi?

Presiden Iran, Mahmoud Ahmadinejad memperingatkan rencana Israel melancarkan serangan militer kedua ke Gaza.

Deputi Perdana Menteri Israel, Silvan Shalom, (2/4) menyatakan bahwa sebuah operasi militer akan segera dilancarkan dalam rangka membalas serangan roket rakitan dari Gaza.

Kamis (1/4), sebuah roket Qassam menghantam kota Ashkelon yang mengakibatkan kerusakan ringan dan tidak ada korban jiwa.

Meski Gerakan Perlawanan Palestina (Hamas), tidak menyatakan bertanggung jawab atas serangan tersebut, namun Israel tetap membalasnya dengan agresi bombardir pesawat tempurnya sebanyak enam kali dalam satu malam.

"Jika serangan roket ke Israel tidak berhenti... ini memaksa kami untuk melancarkan serangan militer baru," kata Shalom kepada radio.

Dalam acara peresmian pabrik biji besi terbesar di Timur Tengah, di Sirjan, utara Iran, Ahmadinejad memperingatkan Israel atas rencana serangan barunya terhadap warga Gaza, yang masih menderita akibat agresi brutal Tel Aviv dua tahun lalu.

Seraya mengecam berlanjutnya kriminalitas Israel di Palestina dan Lebanon, Ahmadinejad menekankan bahwa Tel Aviv merupakan penghalang utama perdamaian dan keamanan di kawasan.

Menyinggung penggunaan paspor-paspor negara lain oleh para agen Israel (Mossad) untuk membunuh seorang komandan Hamas Mahmoud al-Mabhouh, di Dubai, Ahmadinejad menegaskan, "Jelas Israel diberikan kebebasan oleh Barat untuk melakukan tindakan kriminal sesukanya dan melanggar ketentuan apapun semaunya."

Di bagian lain pernyataannya, Ahmadinejad menilai kampanye Amerika Serikat mengajak negara-negara lain mengisolasi Iran "cukup menarik" karena dirinya berpendapat bahwa hegemoni dan kekeliruan politik Washington selama beberapa dekade terakhir, justru membuat Amerika menjadi salah satu negara yang paling terisolasi saat ini.

"Saya pikir merekalah (Amerika) yang terisolasi karena tidak dapat berunding secara langsung dengan berbagai negara, mereka yang takut kepada negara lain.

"Mereka hendak berkunjung ke pangkalan militernya di sebuah negara yang mereka telah mengirimkan 160.000 pasukan di negara itu, dan mereka berkunjung ke negara itu tanpa pemberitahuan sebelumnya. Lalu siapa yang terisolasi?
(irib indonesia)

0 comments to "Amerika takut......"

Leave a comment