Home , � Warga Banjar di Hulu Sungai Utara sweeping Polisi..???!!! Ada apa..???....

Warga Banjar di Hulu Sungai Utara sweeping Polisi..???!!! Ada apa..???....

Main Tembak, Warga Sweeping Polisi HSU

example2
KHAIRIL RAHIM, SH
Warga Desa Sungai Buluh dan Mantaas Kecamatan Labuan Amas Utara (LAU), Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU), Kalsel berkumpul setelah melakukan sweeping mencari polisi HSU yang main tembak.

BANJARMASINPOST.CO.ID, BARABAI - Ratusan warga dari dua Desa Sungai Buluh dan Mantaas Kecamatan Labuan Amas Utara (LAU), Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU), Kalsel mengamuk dan membakar mobil operasional tim buru sergap (buser) Polres HSU.

Kemarahan warga dipicu ulah oknum polisi yang menembak salah satu warga saat hendak melakukan penangkapan, Senin (28/6/2010).

Selain membakar habis mobil operasional, warga juga melakukan sweeping anggota dari Polres HSU. Mereka menghentikan setiap mobil yang melintas di kawasan Desa Sungai Buluh yang merupakan perbatasan Kabupaten HSU dan HST.

Akibat sweeping yang dilakukan warga suasana Desa Sungai Buluh mencekam karena warga mempersenjatai diri dengan senjata tajam yang terhunus di tangan. Beruntung tidak ada korban jiwa akibat kejadian tersebut.

Kejadian itu berawal saat empat anggota tim buser Polres HSU Kanit Reskrim Polsek Alabio, Bripka Lumban Taruan, Aiptu M Tampubolon, Bripka Nur Ananda dan Briptu Muhammad K hendak melakukan penangkapan terhadap Idris (44) Warga jalan Antasari Desa Sungai Buluh RT 2 yang tersangkut kasus penganiayaan pukul 21.00 Wita.

Saat hendak melakukan penangkapan Idris tidak terima atas tuduhan yang dilakukan. Ia pun berusaha menghindari polisi yang telah mengepung rumahnya.

Namun penolakan Idris membuat polisi marah yang lalu melepaskan tembakan ke udara. Letusan peluru membuat Idris kalap ia pun berusaha kabur.

Tidak ingin buruannya lepas, polisi lalu melepaskan tembakan dan mengenai kaki kiri Idris. Belum cukup Irid yang tersungkur lalu diborgol dan dipukuli.

Tidak hanya Idris, warga yang menyaksikan kejadian tersebut ikut menjadi sasaran. Mereka diancam ditembak bila membantu Idris.

"Awas siapa yang mendekat akan saya tembak. Begitu ancaman polisi kepada kami," kata Dian salah satu warga Desa Sungai Buluh.

Ditantang demikian membuat warga semakin emosi. Warga yang sejak tadi berkumpul kemudian beramai-ramai menyerang empat polisi tersebut.

Kalah personil, keempat anggota polisi tersebut memillih kabur. Sambil menenteng senjata, mereka juga melepaskan tembakan ke udara dan bersembunyi ke dalah hutan.

Warga yang semakin banyak berkumpul melakukan sweeping ke hutan. Mereka juga dibekali dengan senjata tajam seperti parang dan tombak.

Kekesalan warga dilampiaskan dengan membakar mobil operasional tim buser jenis Toyota Kijang yang terparkir di depan rumah Idris. Sementara sejumlah warga mencari pelaku penembakan ke hutan warga lain melakukan sweeping di jalan dengan menghentikan semua mobil yang melintas di Desa Sungai Buluh.

Suasana bertambah panas saat anggota tim Polres HST datang ke tempat kejadian. Warga yang masih mencari keempat pelaku penembakan hingga Selasa (29/6/2010) pukul 03.00 Wita masih berjaga-jaga.

(Khairil Rahim/Banjarmasinpost.co.id - Selasa, 29 Juni 2010 )

Saat Pengajian, Idris Ditembak Lalu Pukuli Polisi

example2
KHAIRIL RAHIM, SH
Idris ditemani istrinya, di ruang Yakut RS Damanhuri Barabai, HST.

BANJARMASINPOST.CO.ID, AMUNTAI - Penembakan yang dilakukan empat oknum Polres HSU terhadap Idris (44), warga Jalan Antasari Desa Sungai Buluh, Kecamatan Labuan Amas Utara (LAU), Kabupaten HSU membuat warga emosi. Mereka tidak terima warganya diperlakukan bak penjahat kelas kakap.

"Korban (Idris) bukan maling, perampok atau jambret kenapa harus ditembak hanya masalah sepele," ujar salah satu warga yang ditemui di Ruang Yakut RS Damanhuri Barabai, HST tempat Idris dirawat.

Terjadinya penembakan juga disayangkan keluarga Idris termasuk istrinya Jumiati (40). Menurut ibu empat anak ini seharusnya sebelum melakukan penangkapan polisi harus berkoordinasi dengan kepala desa setempat.

"Datang-datang mereka langsung mengepung rumah, penggerebekan tanpa surat resmi dan izin pembakal (kepala desa) malah main tembak lagi," ujarnya.

Sementara Idris mengaku asal kejadian berawal saat dia meminjamkan uang kepada temannya Yani warga Desa Gelagah RT 3 Kecamatan Sungai Pandan, Alabio Kabupaten HSU.

"Saat itu kami berdua pernah ditangkap karena terlibat kasus judi. Saat di sel Yuni meminjam uang kepada saya sebesar Rp 1,2 juta dan setelah bebas baru dibayar Rp 1 juta plus handphone," kata Idris yang berprofesi sebagai petani dan pedagang ini.

Ditambahkan Yuni yang masih berutang Rp 200 ribu kembali ditagih Idris, namun pertengkaran mulut terjadi diantara keduanya sehingga Idris yang emosial sempat melayangkan pukulan ke wajah Yuni. Tidak terima Yuni kemudian melaporkan kejadian itu ke Polsek Alabio.

"Saat penggeledahan itu saya sedang mengikuti pengajian lalu saya dipanggil anak saya. Saat di rumah empat angota sudah menanti dan mengepung rumah saya," terangnya.

Belum sempat berkata-kata, salah satu anggota melepaskan tembakan ke udara. Idris yang takut kemudian kabur sehingga ditembak salah satu anggota.

"Anggota yang menembak saya namanya Lomban dari Polsek Alabio. Setelah tersungkur saya lalu dipukuli sehingga bagian kepala saya terasa sakit dan gigi saya copot satu biji," katanya sambil memegang kepala bagian belakang yang dipukul.

(khairil rahim/Banjarmasinpost.co.id - Selasa, 29 Juni 2010 )

Tags: ,

0 comments to "Warga Banjar di Hulu Sungai Utara sweeping Polisi..???!!! Ada apa..???...."

Leave a comment