Home , � Ahmadinejad: Yang Ikut Amerika, Jadi Musuh Iran!

Ahmadinejad: Yang Ikut Amerika, Jadi Musuh Iran!

Ahmadinejad: Yang Ikut Amerika, Jadi Musuh Iran!

Tehran, Aktualpress-Presiden Republik Islam Iran, Mahmoud Ahmadinejad, menyinggung senario baru Amerika anti-Iran seraya menyatakan, "Setiap negara yang mengiringi dan bekerjasama dengan skenario Amerika, adalah musuh bangsa Iran dan bangsa Iran akan membalasnya."

Pernyataan itu dikemukakan hari ini (25/7) oleh Ahmadinejad dalam konferesi penciptaan lapangan kerja di Tehran. Dikatakannya, "Selama bertahun-tahun kita bekerjasama dengan Badan Energi Atom Internasional (IAEA), namun kami menyadari bahwa mereka memang mencari permusuhan bukan kerjasama."

"Sepanjang sejarah, bangsa Iran telah menguburkan ratusan musuh seperti itu bukan dengan peperangan melainkan dengan manajemen. Musuh bangsa Iran tidak akan berhasil di sektor apapun."

Ahmadinejad menjelaskan bahwa Amerika telah merangkul sejumlah negara Eropa dan Rusia untuk mengikuti skenario barunya. "Namun mereka harus tahu bahwa segala langkah anti-Iran termasuk mengganggu pesawat dan kapal-kapal Iran, akan langsung dibalas oleh Iran. Bahkan balasannya akan membuat pihak lawan menyesal," tambah Ahmadinejad.

"Musuh tidak mengenal bangsa Iran dan tidak tahu dengan bangsa seperti apa mereka berhadap-hadapan. Pada hakikatnya, sanksi dan ancaman, musuh bangsa Iran telah menghancurkan diri sendiri dan membantu merealisasikan program bangsa Iran untuk mengatur dunia."

Seluruh sanksi dan ancaman termasuk sanksi bensin, merupakan kesempatan berharga bagi bangsa Iran dan mempercepat proses pertumbuhan, perkembangan, kemajuan, dan swasembada bangsa kita.

"Kita mampu untuk menambah produksi bensin hingga 17 juta liter, namun untuk saat ini tidak tepat," tegas Ahmadinejad mereaksi ancaman boikot penjualan bensin ke Iran oleh Barat.

Di bagian lain pernyataannya, Ahmadinejad mengungkap program kaum adidaya dunia untuk menghancurkan bangsa-bangsa di kawasan seraya menyatakan, "Seluruh dunia telah menyadari bahwa Amerika Serikat dan Eropa menciptakan rezim Zionis Israel untuk menghancurkan bangsa-bangsa regional. Karena tidak ada parameter dan standar yang dapat mengatur perilaku rezim penjajah tersebut."

"Di saat rezim Zionis menyerang konvoi kapal bantuan kemanusiaan Freedom Flotilla dan membunuh puluhan orang, Dewan Keamanan PBB tidak mengecam aksi tersebut malah meratifikasi resolusi sanksi anti-Iran," jelas Ahmadinejad. (Ap/MZ/PH/25/7/2010)

Iran Ancam Hentikan Perdagangan

Republik Islam Iran mengancam akan menghentikan perdagangan dengan negara-negara yang mengikuti sanksi yang ditetapkan DK PBB dan juga sanksi unilateral Amerika Serikat. Tehran akan membekukan transaksinya dengan negara yang memberlakukan batasan terhadap aset Iran di luar negeri.

Wakil Gubernur Bank Sentral Iran, Hamid Borhani menyatakan, "Setiap negara yang menerapkan batasan terhadap aset Iran di luar negeri, maka Tehran akan menghentikan segala bentuk transaksi dengan negara tersebut."

Sikap tersebut dinilainya sangat penting sebagai bagian dari upaya melindungi aset Iran di luar negeri.

DK PBB meratifikasi sanksi baru anti Iran atas desakan Amerika Serikat. Pada hakikatnya sanksi tersebut merupakan penistaan terhadap lembaga PBB sendiri yaitu IAEA. Badan Energi Atom Internasional itu telah berulangkali menyatakan tidak ada penyimpangan dalam program nuklir Iran.

Vahidi: Jangan Mencoba! Kekuatan Iran Prima

Menteri Pertahanan dan Dukungan Logistik Angkatan Bersenjata Iran, Jenderal Ahmad Vahidi menyatakan, "Berkat berbagai latihan dan semangat juang yang tinggi, Angkatan Bersenjata Iran saat ini berada di puncak kesiapannya dalam membela negara."

Hal itu dikemukakan hari ini (24/7) oleh Vahidi seraya menekankan bahwa kondisi pertahanan Republik Islam Iran mencapai titik prima. Menyinggung program yang diratifikasi oleh Senat Amerika soal dukungan Washington terhadap Israel jika terjadi serangan ke Iran, Vahidi menegaskan, "Atmosfer ancaman perang yang mereka ciptakan di kawasan lebih mengacu pada kepentingan propaganda mereka saja dari pada kenyataan."

Di sisi lain, Israel menurut Vahidi juga tengah menghadapi gelombang protes dan tekanan dari masyarakat dunia, dan mereka menggunakan propaganda serangan untuk menjauhkan krisis yang mereka hadapi.

Vahidi menandaskan, "Sebelumnya para pengamat militer Amerika Serikat dan rezim Zionis Israel berulangkali menyatakan bahwa kekuatan pertahanan dan serangan Iran tidak bisa dientengkan, dan kami juga mengimbau mereka untuk tidak memperkeruh kondisi di kawasan.

Ditanya tentang perluncuran satelit Sanjesh ke orbit bulan serta pengiriman manusia ke angkasa Vahidi mengatakan, "Tahun ini kami merencanakan sejumlah peluncuran yang akan diumumkan pada waktunya. Namun terkait pengiriman manusia ke angkasa, program itu untuk tahun-tahun mendatang." (Ap/MZ/SL/24/7/2010)

Para Tersangka Teror Zahedan Pegang Perangkat Amerika

Tehran, Aktualpress-Wakil Menteri Dalam Negeri Iran Urusan Keamanan, Ali Abdullahi, mengkonfirmasikan identifikasi dan penangkapan sejumlah orang yang terlibat dalam serangan teror Zahedan.

Dalam wawancaranya dengan IRNA hari ini (24/7) Abdollahi mengatakan, beberapa orang yang membantu aksi bom bunuh diri di Zahedan sudah teridentifikasi dan sebagiannya berhasil dibekuk. Dikatakannya bahwa pihaknya akan melanjutkan identifikasi oknum yang membantu serangan teror tersebut.

Lebih lanjut Abdollahi menjelaskan, "Dukungan Amerika Serikat dalam hal ini tidak dapat dipungkiri lagi mengingat sarana, peralatan, dan perangkat komunikasi yang digunakan oleh oknum tersebut adalah milik dinas rahasia modern dunia."

Menurutnya hal ini juga membuktikan bahwa para oknum tersebut memiliki hubungan dan kerjasama dengan Pasukan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) di Afghanistan. (Ap/MZ/SL/24/7/2010)

Jafari: AS Tidak Punya Nyali untuk Menyerang Iran

Tehran, Aktualpress-Panglima Besar Pasukan Garda Revolusi Islam Iran (Pasdaran), Jenderal Mohammadali Jafari menyatakan, Amerika Serikat tidak punya nyali menyerang Iran karena Washington mengetahui tekad dan kemampuan pertahanan Iran .

Hal itu dikemukakan Jenderal Jafari Sabtu (24/7) dalam acara penerimaan masa pendidikan taruna di pusat Basij-e Mostadafin. Dikatakannya, "Tingkat kesiapan Pasdaran sangat tinggi. Republik Islam Iran telah mencapai swasembada dalam memproduksi persenjataan, dan proses ini terus berlanjut."

Menurutnya, boikot dan sanksi terhadap Republik Islam Iran tidak berpengaruh dan tidak akan pernah. Selain itu sanksi dan boikot hanya kian membuat bangsa Iran semakin percaya diri.

"Kaum arogan dunia menghadang tujuan Revolusi Islam Iran. Saat ini Revolusi Islam berada dalam sebuah perang lunak yang sangat rumit dan vital," jelasnya.

Dikatakannya bahwa para pemuda Iran saat ini harus disiapkan untuk menghadapi perang lunak dan pemerintah juga perlu berinvestasi dalam hal ini. "Jika kita dapat memenangi perang lunak ini, maka kita dapat memainkan peran penting di dalam dan luar negeri dengan bimbingan Rahbar," tambahnya. (Ap/IRNA/MZ/SL/24/7/2010)

0 comments to "Ahmadinejad: Yang Ikut Amerika, Jadi Musuh Iran!"

Leave a comment