Home , � Anggota Kristen mengatakan, Hari Quds, bukan hanya khusus untuk orang-orang Muslim, melainkan milik semua umat manusia dari berbagai agama dan mazhab.

Anggota Kristen mengatakan, Hari Quds, bukan hanya khusus untuk orang-orang Muslim, melainkan milik semua umat manusia dari berbagai agama dan mazhab.




Ahmadinejad Singkap Kedok Perundingan Abbas-Netanyahu

Presiden Republik Islam Iran, Mahmoud Ahmadinejad dalam wawancaranya dengan Televisi Al-Alam, hari Rabu (1/9) menyinggung masalah perundingan langsung yang disebut perdamaian antara Otorita Ramallah yang dipimpin Mahmoud Abbas dan Zionis Israel yang dikendalikan Perdana Menteri Benyamin Netanyahu. Dikatakannya, "Lebih dari 30 tahun, perundingan semacam ini sudah berlangsung dan puluhan prakarsa disodorkan. Akan tetapi muncul sebuah pertanyaan; Mengapa semuanya berakhir pada kegagalan?!!" Ahmadinejad menambahkan, "Jika semua masalah dan problema Palestina tidak diperhatikan secara serius, perundingan itu tidak akan menyelesaikan masalah. Untuk itu, problemanya harus diketahui dan diselesaikan."

Mengenai pihak yang layak diajak berunding dalam masalah Palestina, Ahmadinejad menjelaskan, "Siapakah pihak yang pantas mewakili rakyat Palestina dalam berbagai perundingan? Apakah pihak-pihak pendudukan berhak menentukan wakil rakyat Palestina yang kemudian diajak dalam perundingan? Di tengah kondisi seperti ini, pihak yang paling tepat diajak berunding untuk mewakili sepuluh juta warga Palestina adalah Hamas. Sebab, partai ini berhasil mendapat dukungan penuh dari rakyat Palestina. Jika memang ingin ada perundingan, maka pihak yang pantas menjadi wakil Palestina adalah pihak yang mewakili sepuluh juta rakyat Palestina."

Ahmadinejad dalam kesempatan itu juga menyodorkan sederet pertanyaan terkait perundingan langsung yang disebut perdamaian antara Otorita Ramallah dan Rezim Zionis Israel. Dikatakannya, " Dalam proses perundingan harus dipastikan, apakah perundingan ini menguntungkan nasib bangsa Palestina, melawan kezaliman, memberantas diskriminasi dan mengembalikan para penjajah ke tanah air mereka, ataukah hanya sebatas kesepakatan sejumlah pihak? Di sisi lain juga harus diperjelas bahwa bagaimana kondisi sebenarnya saat kesepakatan itu mau dicapai? Siapakah pengawas perundingan dan mediatornya? Apakah mediatornya berpihak pada pihak tertentu? Pengalaman menunjukkan bahwa AS sepenuhnya selalu membela arogansi dan kejahatan Rezim Zionis Israel. Untuk itu, bagaimana mungkin AS menjadi mediator dalam perundingan ini?!!"

Lebih lanjut Ahmadinejad menjelaskan, "Rezim Zionis Israel menduga bahwa jika ada kesepakatan dalam perundingan, itu akan diakui dan dilegalkan. Anggapan seperti ini keliru besar. Sebab, Zionis Israel tidak mendapat tempat di seluruh dunia." Ahmadinejad juga mengatakan, "Mungkin, salah satu faktor pelaksanaan perundingan adalah masalah pemilu di AS. Para pejabat AS berupaya melakukan propaganda di tengah masyarakat negara ini dan membenahi wajah mereka. Padahal hal ini tidak membutuhkan propaganda luas. Sebab, AS tidak mempunyai lebih dari dua partai, maka masyarakat AS terpaksa hanya memilih di antara dua partai yang resikonya lebih rendah." Ahmadinejad menegaskan, "Masyarakat AS beranggapan bahwa kelompok Republik lebih radikal dari kelompok lainnya. Hal ini sama sekali tidak membutuhkan propaganda berlebihan."(IRIB/AR2/8/2010)

Ahmadinejad: Referendum, Solusi Terbaik bagi Penghuni Palestina

Presiden Republik Islam Iran, Mahmoud Ahmadinejad dalam wawancaranya dengan Televisi Al-Alam, hari Rabu (1/9) menyatakan bahwa Republik Islam Iran menawarkan solusi terbaik untuk mengakhiri konflik di Palestina. Dikatakannya, "Solusi itu tercantum dalam Piagam PBB yang isinya menjelaskan hak menentukan masa depan. Palestina mempunyai sejarah, tanah air dan kepribadian bangsa. Bangsa Palestina bukan masyarakat terlantar seperti Yahudi Zionis yang kini menduduki Palestina dan mengusir penduduk setempat dari tanah air mereka." Lebih lanjut Ahmadinejad mengatakan, "Bangsa Palestina berhak menentukan nasib mereka. Kini, ada sekitar sepuluh juta warga Palestina yang bisa menentukan nasib mereka dalam sebuah referendum yang bebas tanpa ikatan apapun. Bangsa Palestina baik pengikut Islam, Yahudi maupun Kristen berhak menentukan masa depan tanah air mereka. Ini adalah solusi yang paling baik, manusiawi dan hemat." (IRIB/AR/2/8/2010)

Ahmadinejad: Pangkalan Utama Zionisme, AS atau Israel?

Presiden Republik Islam Iran, Mahmoud Ahmadinejad menyebut Hari Al-Quds Sedunia sebagai isu global. Dikatakannya, Al-Quds milik semua manusia, bahkan telah berubah menjadi titik persatuan seluruh bangsa di dunia yang bertumpu pada nilai kemanusiaan yang gamblang.

Ahmadinejad dalam wawancara eksklusif dengan Televisi Al-Alam, Rabu (1/9) mengatakan, "Hari Al-Quds merupakan pernyataan dukungan penuh atas bangsa Palestina yang tertindas."

Ketika menyinggung urgensi Hari Al-Quds, Ahamdinejad menuturkan, "Saat ini, isu Al-Quds adalah masalah terpenting di dunia." Ia juga menekankan bahwa masalah Palestina bukanlah isu yang hanya terbatas pada geografi tertentu. Ahmadinejad menjelaskan, "Meski Al-Quds murni bernuansa Islam, tapi isu ini tidak hanya milik ummat Islam. Bahkan, isu Al-Quds sudah menjadi masalah kemanusiaan. Sebab, Zionis Israel berani melakukan pendudukan di hadapan tujuh milyar penduduk dunia, menyerang negara-negara tetangga, merusak rumah-rumah warga sipil dan menghinakan harga diri dan nilai kemanusiaan. Oleh karena itu, isu Palestina adalah masalah kemanusiaan. Tak diragukan lagi, semua orang independen dan bebas di seluruh penjuru dunia akan merasa sensitif akan masalah Palestina."

Mengenai Zionis Israel, Ahmadinejad menyebutnya sebagai partai politik yang pelik, ganas dan tak berbudaya. Dikatakannya, "Zionis Israel menghendaki seluruh bangsa di dunia ini berada di bawah hegemoninya." Menurut Ahmadinejad, Zionis bahkan berambisi menghancurkan semua budaya dunia serta menguasai ekonomi dan politiknya. Ditegaskannya, "Rezim ini ingin mencapai sebuah titik kekuasaan mutlak yang nantinya akan menentukan semua penguasa di dunia, materi media dan para pemenang penghargaan perdamaian.

Masih mengenai rezim Zionis Israel, Ahmadinejad menjelaskan bahwa Rezim Zonis Israel adalah pangkalan utama zionisme. Dijelaskannya, "Meski sebagian berkeyakinan bahwa AS juga bisa disebut sebagai pangkalan zionisme, tapi apakah AS berada di bawah kekuasaan Zionis Israel atau rezim ini ada di bawah kekuasaan AS? Itu semuanya masih menjadi pembahasan, tapi yang penting adalah Zionis di manapun mengancam dunia." (IRIB/AR/2/8/2010)

Hari Quds Bukan Hanya untuk Umat Islam, Melainkan Seluruh Manusia

Anggota Kristen parlemen Lebanon, Nabil Nequla mengatakan, Hari Quds, bukan hanya khusus untuk orang-orang Muslim, melainkan milik semua umat manusia dari berbagai agama dan mazhab.

IRNA melaporkan dari Beirut (1/9), anggota fraksi Perubahan dan Reformasi di parlemen Lebanon ini lebih lanjut mengatakan, "Imam Khomeini ra adalah orang pertama yang menyerukan Hari Quds dan menyatakan bahwa bulan ini adalah kunci rahasia bagi seluruh agama langit.

"Meski dari sisi geografis, kota Quds merupakan bagian dari bumi Palestina pendudukan, namun Hari Quds adalah hari milik seluruh dunia," katanya.

Menurutnya, Quds adalah simbol sempurna bagi seluruh agama langit dan penamaan Hari Quds adalah dalam rangka pengingatan kepada seluruh umat manusia bahwa terdapat masalah penting yang harus diperhatikan, yaitu krisis Palestina.

Dikatakannya, "Lembaga-lembaga internasional telah menistakan krisis Palestina."
Seraya mengkritik kebijakan sejumlah negara Arab, Nequla mengatakan, "Ketika kita berbicara tentang negara-negara Arab, maka kita melupakan, agama dan politik. Negara-negara tersebut menggunakan agama hanya sebagai alat."

Lebih lanjut dijelaskannya, "Negara-negara tersebut telah menjauh dari agama dan benar ucapan Khalil Gibran bahwa terdapat banyak agama untuk bangsa-bangsa, namun, sedikit sekali di antara mereka yang beragama."

Seraya menekankan pentingnya Hari Quds, Nequla juga menandaskan, "Seruan Hari Quds oleh Imam Khomeini ra bertujuan memperingatkan dunia atas upaya judaisasi Quds oleh rezim Zionis Israel. (IRIB/MZ/RM/1/8/2010)

0 comments to "Anggota Kristen mengatakan, Hari Quds, bukan hanya khusus untuk orang-orang Muslim, melainkan milik semua umat manusia dari berbagai agama dan mazhab."

Leave a comment