Home , , � Pemimpin Islam Menangis..!!!..

Pemimpin Islam Menangis..!!!..

Antara Lebaran, Pakistan dan Quran


Jum’at pagi nan cerah di 1 Syawal 1439 H, saat sebagian besar kaum muslimin di berbagai belahan dunia tengah bersuka cita merayakan hari kemenangan, saat berbagai hidangan memenuhi ruang keluarga-keluarga muslim, saat aneka kue ditata rapi di meja-meja tamu, saat parsel-parsel menumpuk di lemari, dan saat saya baru saja usai memakaikan baju baru untuk putraku. Tiba-tiba sebuah suara parau terisak yang mengalun lewat kanal TV ‘membesut’ sisi kemanusiaanku. Suara itu, milik pemimpin tertinggi spiritual Iran, Ayatullah Khamanei saat menyampaikan khutbah Idul Fitri. Kurang lebih seperti ini:

“Hari ini, saat seluruh umat Islam dunia sedang bergembira merayakan hari kemenangan. Di belahan negeri lain, kaum muslim Pakistan tengah mengalami ujian yang luar biasa. Mereka kehilangan orang-orang yang dicintai, tak ada tempat bernaung. Masjid-masjid, sekolah, ladang-ladang pencaharian mereka, seluruhnya hanyut bersama air. Hendaknya kita bersungguh, bahu membahu meringankan beban penderitaan mereka”

Kalimat itu secara spontan telah merenggut seluruh perhatian saya. Dan hingga akhir khutbah, tema itu menjadi sentral pembahasan dunia Islam, di samping masalah Palestina. Saya tertegun lama sambil mencerap kandungan khutbah tadi. Tiba-tiba dua perasaan menyeruak secara aneh dan sporadis, malu bercampur heran.

Malu karena sejujurnya saya sangat menantikan hari lebaran ini, sebagai terapi ‘ketidaknyamanan’ yang saya rasakan di hari-hari terakhir Ramadhan. Saya terkena radang tenggorokan plus sariawan akut. Jangankan untuk meloloskan makanan, menelan ludah dan berbicara dengan sedikit intonasi saja langsung terasa nyeri. Saat buka dan sahur saya hanya memprioritaskan makanan ‘penguat’ ketimbang memperhatikan rasa. Menjelang lebaran, saat rasa nyeri mulai berkurang, saya jadi begitu menaruh ‘harapan’ pada lebaran. Tapi, kalimat itu seakan menyengat kesadaran saya bahwa jutaan muslim di Pakistan menjalani puasa dengan segala penderitaannya, tanpa punya harapan akan menikmati lebaran.

Sedang rasa heran menggayuti, lantaran penekanan Rahbar (sebutan untuk pemimpin spiritual Iran) secara berulang-ulang untuk membantu saudara-saudara di Pakistan. Padahal, posisi Pakistan sendiri selama ini seringkali merepotkan Iran karena aksi-aksi kelompok Taliban Pakistan yang berulang kali melancarkan teror di daerah perbatasan, belum lagi masalah imigran gelap Pakistan yang jumlahnya juga tidak sedikit. Tapi hari ini, semuannya seakan lebur dalam koridor kemanusiaan. Keheranan saya makin bertambah, saat aksi mimbar ini segera mendapat sambutan di lapangan.

Siang itu, di ujung-ujung gang terdapat stand pengumpulan dana untuk korban bencana banjir yang dimotori oleh Emdad Emam Khomeini berlangsung selama sepekan. Dan puncaknya Kamis lalu didaulat sebagai hari solidaritas korban banjir Pakistan. Tidak semua memang warga Iran ikut menyumbang, tapi setidaknya event ini cukup memfasilitasi mereka yang berminat untuk membantu.

Beberapa hari ini, saya terus menyimak tayangan dokumenter bencana di Pakistan yang disiarkan secara berulang-ulang TV Iran, diantara berbagai potongan gambar yang membuat setiap orang menitikkan air mata, ada adegan luar biasa yang terekam kuat dalam memori saya. Seorang perempuan muda yang mengenakan baju dan penutup kepala putih menghitam, tengah melantunkan al-Quran di sebuah tenda lusuh yang dikibar-kibarkan angin dan dikitari ‘lautan’ coklat.

Al-Quran, yang di belahan dunia lain sedang diganggu dan dihujat, ternyata masih mendapat tempat yang istimewa di hati kaum muslimin. Bahkan pada kondisi paling sulit sekalipun, Quran menjadi kawan sejati perempuan Pakistan itu. Saya yakin dengan janji Allah yang menyebutkan “Akulah yang menurunkan Quran, Aku pula yang akan menjaganya”

Setelah melewati lebih dari seribu tahun, upaya memanipulasi isi al-Quran selalu berakhir dengan kegagalan. Bahkan, mereka yang berusaha ‘menodai’ kemuliaan fisik mushaf pun akan berhadapan dengan jutaan umat Islam di berbagai belahan dunia. Barangkali, ini juga salah satu cara Tuhan memanifestasikan bentuk penjagaaNya. Semoga hikmah lebaran kali ini, menghantarkan kita untuk mencintai a-Quran lebih dari sebelumnya.....amin.

sumber:oleh Afifah Ahmad pada 18 September 2010 jam 5:20


2 comments to "Pemimpin Islam Menangis..!!!.."

  1. Anonymous says:

    Kalian ini para penganut syiah tidak tahu malu dan tidak tahu adat, apa yang kalian tulis diatas bertolak belakang dengan keyakinan kalian sendiri, dan mengapa kalian bingung dan marah dengan adanya penghinaan kepada Al-Quran kami Ahlussunnah wal jamaah muliakan, toh itu adalah mushhaf Utsman RA dan bukan Mushhaf Fathima yang kalian yakini sedang dibawa oleh Imam Dajjal didalam Gua, sedangkan kalian amat memusuhi hampir seluruh sahabat nabi termasuk Sayyidina Ustman ibn Affan RA. Kalian ini minimal munafik kalian gunakan Al-Quran kami dan Assunnah kami demi menarik saudara kami menjadi pengikut kalian untuk kemudian kalian belokkan. Memang ciri2 munafikuun seperti kalian ini telah disebutkan Allah dalam alQuran. Maha Benar Allah atas Segala FirmanNya. Dan aku menyatakan kepada kalian sebelum terlalu jauh tersesat segeralah kembali ke Jalan yang lurus jalan yang ditempuh oleh generasi terbaik, Generasi Rasulullah dan para sahabat dan yang setelahnya(tabiin) dan yang setelahnya(pengikut tabiin). Aku sungguh merasa prihatin kepada kalian ini anda letakkan dimana MATA HATI dan OTAK kalian.

  2. Mafi 'ilm says:

    Selalu dan selalu, Anda @Anonymous, selalu menyebut diri Ahlusunnah/Sunni, padahal jelas-jelas, baik dari cara penulisan dan gaya anda yang selalu mengadu domba dan menghasut adalah ciri-ciri zionis / sang penindas, Apakah anda @Anonymous memang corong atau agen dari zionis,yang doyan menghasut dan mengadu domba ummat manusia khususnya kaum muslimin, Ingatlah @Anonymous..!!! Dulu sebelum Iraq diduduki Amerika dan sekutunya, Syiah merupakan mayoritas dan sunni merupakan minoritas namun mereka hidup damai( bahkan ada yang sampai nikah, kalau di Indonesia seperti NU dan Muhammadiyah), namun semenjak agen zionis wahabi radikal menduduki Iraq, mereka sering mengadu sunni dan syiah, caranya mereka membikin tembok area penduduk sunni dan dan area penduduk syiah, kemudian mereka zionis wahabi radikal ngebom masjid sunni dengan mengatakan syiahlah yang melakukkannya, kemudian ngebom masjid syiah dan bilang sunnilah pelakunya..namun tipu daya atau makar itu sekarang tidak laku di Iraq, karena mereka sudah tahu mereka sedang diadu domba agen zionis wahabi radikal....kemudian anda @Anonymous banyaklah lagi belajar sejarah baik sunni, syiah dan wahabi sendiri, barulah mengambil kesimpulan, karena kalau anda menyebut Al-qur'an itu ada 2, yaitu al-qur'an sunni dan al-qur'an syiah, berarti anda baru saja melecehkan Allah, padahal Allah menjamin didalam Al-Qur'an , bahwa Al'Qur'an terjaga keasliannya oleh kekuasaan Allah sendiri, sekali lagi janganlah menjadi corong zionis yang suka mengadu domba..dan belajarlah lagi membaca banyak buku sejarah dan jangan hanya bertaklid buta dengan suatu mazhab, jangan sungkan atau malu-malu belajar kitab sunni, kitab syiah dan tentunya kitab-kitab wahabi..bukan bermaksud menggurui..anapun masih mafi 'ilm

Leave a comment