Home , , , � Warga AS berkata : Obama Bukan Pemimpin Yang Layak, tetapi di Indonesia malah ditunggu kerjasamanya?????

Warga AS berkata : Obama Bukan Pemimpin Yang Layak, tetapi di Indonesia malah ditunggu kerjasamanya?????



Separuh Lebih Warga AS Tolak Obama Menjabat Lagi

Sebuah survei terbaru yang dilakukan Gallup mengungkapkan bahwa Partai Republik memimpin empat persen dibanding Demokrat dalam pemilu sela mendatang.

Survei pada 25 Oktober lalu itu menunjukkan bahwa 48 persen pemilih terdaftar akan memilih kubu Republik, sementara 44 persen sisanya mendukung Partai Demokrat.

Pemilih Independen sekarang secara substansial lebih mungkin untuk mendukung kandidat GOP dari distrik mereka, daripada kandidat Demokrat.

Gallup memprediksi bahwa Partai Republik memerlukan dukungan 52 persen dari suara DPR nasional untuk memenangi kendali DPR.

Pemilu sela yang digelar Selasa ini akan menjadi pukulan berat bagi kubu Demokrat, menyusul anjloknya popularitas Presiden Barack Obama dalam beberapa pekan terakhir.

Sebuah survei yang dirilis Gallup pada pertengahan Oktober menunjukkan bahwa 54 persen pemilih Amerika percaya Obama tidak pantas menjabat kembali pada periode kedua, sementara itu hanya 39 persen yang mendukungnya. (IRIB/PH/1/11/2010)

Warga AS: Obama Bukan Pemimpin Yang Layak

Washington, IRIBNews--Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama memulai kampenye kelilingnya untuk menggalang dukungan bagi kandidat dari Partai Demokrat yang akan bersaing dalam pemilu sela November mendatang. Lawatan Obama ini digelar di saat warga AS menilai dirinya tidak layak untuk menjabat kursi kepresidenan negara ini.

Sementara itu, berdasarkan hasil polling terbaru hanya tercatat 39 persen warga AS yang menilai Obama layak untuk memenangkan pilpres mendatang dan memimpin negara ini untuk kedua kalinya. 54 persen responden menyebut Obama harus bersiap-siap bergabung dengan presiden AS yang gagal dan hanya memimpin satu kali.

Angka ini menjadi peringatan bagi Gedung Putih yang tengah melakukan persiapan untuk bersaing dalam pilpres 2012. Berita buruk lainnya bagi kubu Demokrat adalah sepertiga warga AS yang memiliki hak pilih dalam pemilu sela parlemen 2 November terlihat ragu untuk menyalurkan suaranya dan enggan berpartisipasi dalam pemilu kali ini. Pasalnya mereka dihadapkan pada pilihan yang sulit, antara memilih kandidat yang buruk atau lebih buruk. Di pilpres 2008 kelompok ini hanya tercatat 14 persen.

Jajak pendapat menunjukkan bahwa di antara sepertiga pemilih AS yang dihinggapi keraguan 45 persen menyatakan jika terpaksa ikut pemilu mereka akan memilih kandidat dari kubu Republik. Sementara 38 persen condong kepada kandidat dari Demokrat. (IRIB/ IRNA/MF/29/10/2010)

Malas Tangani Krisis Ekonomi, Kejayaan Obama Terancam

Focus, mingguan Jerman dalam laporannya menyebutkan posisi sulit Presiden Amerika, Barack Obama menjelang pemilu sela. Obama saat ini tengah berupaya mengembalikan kepercayaan warga AS dan menggenjot slogan reformasi.

Prediksi kekalahan kubu Demokrat dalam pemilu sela 2 November mengancam pula posisi Obama. Presiden AS kulit hitam pertama ini berusaha menyelamatkan kubunya dari kekalahan dengan mengulang slogan usangnya. Demikian dilaporkan Fars News mengutip Focus.

Menurut Focus, Obama berusaha menjadikan kembali dirinya sebagai tokoh reformis. Klaim ini dilontarkan Obama saat berbicara di depan mahasiswa di Universitas Wisconsin. "Di saat kami melakukan perubahan dengan baik dan berjuang untuk menegakkannya maka pasti perubahan akan terwujud," ungkap Obama.

"Pidato dan acara ini hanya sekedar sandiwara dan Obama sepertinya ingin mengulang kesuksesannya di pilpres 2008," tambah Focus.

Mingguan Jerman ini menulis masa lalu gemilang Obama. Menurutnya, di saat pilpres 2008, Obama disambut pendukungnya seperti bintang terkenal dan dikenal sebagai politikus muda yang berbakat. Namun kini, strategi ini tidak berguna.

Belum lagi, kritik gencar terhadap Obama. Paul Krugman, penerima hadiah nobel di bidang ekonomi mengatakan, Obama malas melakukan tindakan penyelamatan ekonomi AS dari krisis finansial.

Tercatat 435 anggota parlemen dan 34 senator menentang Obama dan hal ini merupakan ancaman serius bagi kubu Demokrat. Dan untuk semua ini yang harus bertanggung jawab adalah Obama. (IRIB/Fars/MF/SL/31/10/2010)

Obama & SBY Rilis Paket Kerjasama RI dan AS



Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama bersama Presiden Susilo Bambang Yudhoyono akan meluncurkan Indonesia - US Comprehensive Partnership (CP) pada saat kunjungan kenegaraan selama 2 hari di Indonesia pada November 2010.

Program kerja sama itu diklaim didasarkan pada prinsip saling menghargai dan saling menguntungkan antarkedua negara.

Sebagaimana dikutip laman Bisnis.com, Staf Khusus Presiden bidang Hubungan Luar Negeri Teuku Faizasyah mengatakan Indonesia - US CP disampaikan pertama kali Presiden Yudhoyono di Washington, D.C. pada November 2008.

Menurut dia, program itu merupakan langkah penting untuk memperkuat dan meningkatkan hubungan serta kerja sama bilateral RI-AS di berbagai bidang.

"Saat ini, kedua pihak tengah mematangkan Plan of Action dari Comprehensive Partnership tersebut," katanya dalam siaran persnya Sabtu (30/10).

Lebih jauh, Faizasyah menjelaskan bidang kerja sama perdagangan dan investasi merupakan salah satu isu yang menjadi perhatian penting dalam kunjungan Presiden Obama ke Indonesia.

Hal itu, lanjut dia, mengacu fakta bahwa hubungan perdagangan dan investasi antarkedua negara sangat besar dan erat yang realisasinya terus meningkat dari waktu ke waktu.

Faizasyah menunjukan angka realisasi volume perdagangan bilateral RI-AS yang terus meningkat dari US$15,3 miliar pada 2006 menjadi US$16,4 miliar pada 2007. Pada 2008, realisasi perdagangan itu naik lagi menjadi US$20,9 miliar dan menurun menjadi US$ 7,93 miliar pada 2009.

"Penurunan yang mencapai hampir US$3 miliar ini [2009] disebabkan antara lain karena memburuknya perekonomian dunia pada umumnya dan AS pada khususnya," ungkap Faizasyah.

Namun, lanjut dia, terjadi rebound volume perdagangan yang cukup baik pada tahun ini dengan realisasi periode Januari-Juli 2010 sudah mencapai US$13,36 miliar atau meningkat 38% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, sebesar US$9,67 miliar.

Dari sisi investasi, ungkap dia, realisasi investasi AS di Indonesia cenderung meningkat pada periode tahun 2007-2009. Dia menuturkan realisasi investasi pada 2007 sebesar US$144,7 juta, setahun berikutnya menjadi US$151,3 juta, dan pada 2009 menjadi US$171,5 juta, tahun 2008 sebesar US$151,3 juta.

Pada triwulan I/2010, tegas dia, AS menduduki peringkat ke-3 dalam realisasi PMA berdasarkan laporan kegiatan penanaman modal menurut asal negara, setelah Singapura dan Mauritius.

"Lebih dari 50% Investasi AS terkonsentrasi pada sektor migas, dan selebihnya tersebar di sektor lain seperti chemical, pollution control, water sanitation, telecommunication equipment, retail dan power system," kata Faizasyah.

Sebagaimana diketahui, di saat popularitas Presiden AS Barrack Obama di dalam negerinya kiat merosot, presiden pertama kulit hitam AS itu dijadwalkan datang ke Indonesia 9 November nanti. Sejumlah skenario pengamanan pun sudah disiapkan. TNI sebagai ujung tombak di ring pertama orang nonmor satu AS juga sudah menyiapkan anggota terbaiknya.

TNI sudah mempersiapkan kunjungan ini sejak tahun 2009. Pada Oktober 2009, tim advance Secret Service AS pernah berlatih bersama dengan Grup C Paspampres di Markas Komando Grup C Lawang Gintung Bogor Jawa Barat.

Kadispenum Kolonel Prakoso menjelaskan, koordinasi antara TNI dengan pihak AS sudah berlangsung. "Tentu, detail teknisnya tidak bisa disampaikan secara terbuka di media," kata perwira menengah Angkatan Udara itu.

Sumber Jawa Pos di lingkungan Paspampres menjelaskan, latihan intensif Paspampres sudah dilakukan di Jakarta. Latihan itu melibatkan sejumlah penembak jitu terbaik dari tiga pasukan khusus di lingkungan TNI yakni Kopassus, Denjaka (AL) dan Denbravo (TNIA AU). "Persiapan final 90 persen tinggal pematangan akhir," katanya.(irib/31/10/2010)

0 comments to "Warga AS berkata : Obama Bukan Pemimpin Yang Layak, tetapi di Indonesia malah ditunggu kerjasamanya?????"

Leave a comment