BANJARMASIN - Harga emas 99 mencapai rekor tertingginya selama 2010 ini. Selasa (9/11) harga logam mulia itu mencapai Rp 403.000 per gram. Warga Kalsel yang mau membeli emas terpaksa membatalkannya. Sedangkan warga yang memilik emas, buru-buru menjual untuk mendapatkan keuntungan.

Pantauan Metro Banjar di Sentra Antasari, Banjarmasin, pusat perdagangan logam mulia terbesar di Kalselteng, sejumlah pedagang emas tetap ramai dikunjungi masyarakat.

Namun akibat tingginya harga emas itu, penjualan emas langsung merosot. Sejumlah calon pembeli mengaku menunggu stabilnya harga emas.

"Tadinya saya mau beli emas, tapi karena harganya mahal saya tidak jadi. Lebih baik lihat-lihat dulu sambil menunggu harga stabil baru beli emas," kata Dina, salah seorang pengunjung di Pasar Sentra Antasari, Selasa (9/11/2010).

Pengunjung lainnya, Syamsuri, warga Jalan Belitung Darat justru mengambil kesempatan. Begitu mengetahui harga emas melonjak, dia langsung mengajak istrinya ke pasar dan menjual koleksi perhiasannya.

"Lumayan dapat untung. Beberapa bulan lalu saya beli seharga Rp 370 ribu per gram," ujarnya.

Tak semua pengunjung datang untuk menjual emas. Beberapa di antaranya malah datang untuk melakukan transaksi tukar tambah. "Kalau tukar tambah tak ada ruginya. Kita bisa memilih koleksi terbaru," kata Syamsiar yang datang bersama tetangganya ke Pasar Sentra Antasari.

Sementara itu, Wakil Ketua Persatuan Pedagang Emas Sentra Antasari, H Hakim, mengatakan lonjakan harga emas itu baru terjadi pada transaksi Selasa (9/11/2010) ini.

"Kalau pekan kemarin masih di sekitar Rp 390 ribuan per gram. Hari ini harganya mendadak naik. Naiknya harga emas 99 juga diikuti dengan naiknya emas poles dari Rp 280 ribu per gram menjadi Rp 285 ribu per gram," ujarnya.

Hakim memperkirakan kenaikan harga emas ini dipicu oleh naiknya harga emas dunia. "Saat ini kami harus rajin-rajin memantau karena harga emas makin tak terkendali," ujar pemilik Toko Emas Hidayat ini.

Hal senada dilontarkan Anang, pedagang emas lainnya. "Saya selalu berkomunikasi dengan para pedagang emas di daerah dan di Surabaya," ujarnya. Transaksi penjualan emas di Surabaya ditutup dengan harga Rp 399.500 per gram.
Ancaman Krisis

Salah satu pemicu meroketnya harga emas adalah adanya ancaman krisis yang melanda Irlandia. Pasalnya kalangan pelaku pasar mengkhawatirkan masalah surat utang Irlandia yang bakal jatuh tempo. Akibatnya, pelaku pasar beramai-ramai mengalihkan asetnya ke logam mulia.

Ancaman terjadinya krisis di Irlandia ini juga sempat memicu turunnya indeks regional termasuk Dow Jones. Selain itu kebijakan pemerintah Amerika yang meluncurkan stimulus sebesar 600 miliar dolar AS memicu kekhawatiran bakal terjadinya kelebihan likuiditas yang bakal menimbulkan inflasi.

"Dua hal itulah yang membuat para pemilik aset mencari aman. Mereka mengalihkan semua asetnya ke logam mulia hingga akhirnya menimbulkan lonjakan harga," kata pialang pasar modal, M Jamil dari Mandiri Sekuritas Banjarmasin, Selasa (9/11).

Saat ini harga emas dunia mencapai level tertinggi sepanjang sejarah yakni 1.048 dolar AS per troy ounce. Hal ini pula yang memicu kenaikan harga emas hingga di Banjarmasin.

Kendati demikian, dia memprediksi lonjakan ini hanya bersifat sementara, karena hanya merupakan pengalihan aset. Jika suasana sudah kembali tenang, stabilitas harga emas akan terjadi.

"Memang tugas big fund manager untuk mengalihkan aset ke dalam bentuk lain bilamana dianggap aset yang ada sudah tak menguntungkan seperti yang terjadi saat ini. Logam mulia dianggap investasi yang tepat dan aman karena harganya relatif stabil. Kita lihat saja pegerakannya dalam pekan-pekan ini," ujarnya.