KANDANGAN - Air bah kembali melanda Loksado, Hulu Sungai Selatan (HSS), Rabu (3/11/2010). Sedikitnya, empat jembatan dikabarkan putus setelah dihantam arus yang sangat deras itu. Hingga hari ini, Kamis (4/11/2010) jembatan tersebut belum diperbaiki.

Pantuan BPost banjir yang terjadi sekitar pukul 14.00 Wita tak kalah dahsyat dengan peristiwa serupa 31 Oktober lalu. Puluhan rumah yang berada di dataran juga terendam.

Banjir menyebabkan sejumlah kawasan di Loksado tertutup air yang datang dari gunung. Air datang dengan cepat, sehingga
membuat sebagian besar warga panik untuk menyelematkan
diri ke tempat yang lebih tinggi.

Seperti dituturkan Udin salah seorang warga Loksado.
Menurut dia, banjir menutup sebagian besar kawasan dan memutuskan beberapa jembatan.

"Ini kami sedang evakuasi warga terutama anak-anak dan
perempuan yang terjebak air bah, saat ini jembatan yang berada di
depan wisma saja sudah putus," ujarnya.

Selain itu jembatan di sampingnya juga putus. "Saya melihat setidaknya dua jembatan putus mungkin ada lagi yang lainnya,"
ujarnya.

Selain memutuskan jembatan beberapa unit sepeda motor milik warga juga hanyut dibawa air bah.

"Di gunung hujannya sangat deras sejak siang (sekitar
pukul 12.00 Wita). Setelah dua jam berlalu air sudah menggenangi
sebagai besar kawasan Loksado," ujarnya.

Kasi Penanggulangan Bencana Alam Dinas Sosial HSS mengatakan, banjir kali ini terjadi di DAS Sungai Amandit bukan Sungai Kandiihin. Bahkan, kata dia, air lebih tinggi dari
sebelumnya.

"Tapi banjir kali ini dari DAS Amandit bukan Sungai
Kandihin," ujarnya.

Menurut dia, biasanya enam jam kemudian luapan Sungai Amandit itu akan merendam Kota Kandangan.

"Kita sudah beritahu semua camat yang daerahnya di dataran agar waspada sebab biasanya kawasan Padang Batung, Sungairaya dan Kandangan dipastikan bakal terkena imbas banjir Loksado," ujarnya.

Warga yang bermukim di bantaran Sungai Tapin, kemarin, juga dilanda kecemasan banjir susulan.

Hingga tadi malam warga masih berjaga-jaga, karena air terus naik. Beberapa warga sudah mengamankan perabot rumah tangga ke tempat yang lebih tinggi.

Senin (1/11/2010) Tapin itu dilanda banjir besar. Setidaknya sembilan kecamatan dari 12 kecamatan terendam, di antaranya Binuang, Salam Babaris, Piani, Bungur, Tapin Selatan, Tapin Tengah, Tapin Utara, dan Bakarangan.

Banjir mengganggu aktivitas belajar mengajar sejumlah sekolah. Bahkan beberapa sekolah terpaksa meliburkan siswanya.

(wnd/sar)


Banjir Hulu Sungai Selatan

- 18 Oktober tujuh rumah dan puluhan jembatan hancur
- 31 Oktober lima jembatan hancur
- 3 November empat jembatan hancur (data sementara)
- Banjir juga merendam Kota Kandangan, Sungairaya dan Padang Batung