Peringatan Kemenangan Revolusi Islam Iran ke-32
Jutaan orang berbondong-bondong memadati alun-alun kota memperingati hari kemenangan revolusi Islam Iran. Cuaca dingin yang menusuk tidak menghalangi mereka memperingati hari paling bersejarah bagi negeri ini. Guyuran hujan salju di sejumlah tempat tidak menyurutkan semangat mereka memperingati hari tumbangnya rezim despotik Shah. Partisipasi rakyat Iran dalam peringatan hari kemenangan revolusi Islam setiap tahun semakin meriah dari sebelumnya.
Di bawah sengatan musim dingin, rakyat dan pejabat Iran di ibukota Tehran berbaur terkonsentrasi di bundaran Azadi mengenang perjuangan rakyat menuntut kebebasan dan keadilan dan nilai-nilai kemanusiaan.
Sebanyak 1.100 wartawan dalam dan luar negeri meliput perayaan episode yang monumental bagi bangsa Iran itu.
Pada 32 tahun yang lalu, perjuangan rakyat Iran berhasil menumbangkan rezim diktator Mohammad Reza Pahlevi. Bangsa Iran menggulingkan rezim despotik yang didukung oleh negara adidaya seperti Amerika Serikat. Tidak hanya itu, revolusi Islam sekaligus mengakhiri 2.500 tahun kekuasaan monarki di negeri Persia itu.
Presiden Republik Islam Iran, Mahmoud Ahmadinejad dalam pidatonya memperingati hari kemenangan Revolusi Islam Iran ke-32 pada Jumat (11/2) mengatakan, Revolusi Islam Iran membangkitkan kesadaran umat manusia dan menghidupkan hakikat dan keutamaan kemanusiaan.
Ahmadinejad menegaskan bahwa Revolusi Islam kian hari semakin kokoh dan berwibawa dari sebelumnya.Tidak hanya mengubah Iran menuju kemajuan, revolusi Islam juga mempengaruhi konstelasi dunia. Iran tetap melangkah maju di tengah berbagai tekanan dan konspirasi di dalam negeri, regional maupun internasional.
Dalam pidatonya, Ahmadinejad menegaskan bahwa bangsa Iran tetap bertekad melanjutkan program nuklir sipilnya. "Bangsa Iran akan meneruskan jalannya, di tengah tekanan dan sanksi Barat" kata Presiden Iran di hadapan puluhan ribu warganya di bundaran Azadi pada hari Jumat. "Iran sekarang adalah negara yang independen dan bermartabat," katanya. "Revolusi Iran adalah peristiwa besar dalam bergerak menuju puncak-puncak kesempurnaan," tegas Presiden Iran ini.
Ahmadinejad menekankan bahwa Iran tidak perlu memelas bantuan dari kekuatan arogan dunia untuk menyelesaikan program nuklirnya. Bahkan ditegaskannya negara-negara Barat harus mengadopsi kebijakan koordinasi, bukan konfrontasi.
Peringatan hari kemenangan revolusi Islam ke-32 tahun ini dirayakan secara meriah di 850 kota, sekitar 400 kota kecil dan desa-desa di Iran.(IRIB/PH/11/2/2011)
Ahmadinejad: Timur Tengah Minus AS dan Israel akan Terwujud Segera!
Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad mengatakan bahwa Timur Tengah baru akan terwujud dalam waktu dekat tanpa campur tangan Amerika Serikat dan Israel.
"Saya meyakinkan Anda, berkat perlawanan bangsa-bangsa di kawasan akan terbentuk Timur Tengah baru tanpa intervensi AS dan Israel," tutur Ahmadinejad dalam pidato di bundaran Azadi menandai peringatan kemenangan Revolusi Islam ke-32.
Presiden Iran juga mendesak kekuatan arogan untuk tidak mengintervensi urusan internal negara-negara di kawasan seperti Mesir dan Tunisia.
"Apa yang kalian lakukan di Afghanistan? Apa ini akan dijadikan sebagai pangkalan militer anda di kawasan? " tegas Ahmadinejad dengan nada menggugat.
Menyinggung bola salju protes rakyat di Mesir, Presiden Iran mengungkapkan, "Ini adalah hak Anda untuk bebas. Itu adalah hak Anda untuk memutuskan pemerintah sendiri, dan itu adalah hak Anda untuk bebas mengekspresikan diri tentang negara Anda dan isu global."
"Bersatulah dan jangan takut menghadapi pemerintahan yang korup, karena kemenangan sudah dekat," tambahnya.
Di Mesir, ribuan orang berkumpul di luar istana presiden di Kairo pada hari Jumat (11/2) setelah Presiden Hosni Mubarak menolak turun dari jabatannya.(IRIB/PH/NA/11/2/2011)
Revolusi Islam Iran, Lahirkan Ketatanegaraan Baru!
Kemenangan Revolusi Islam Iran dengan berbagai kontroversinya hingga kini masih menjadi fenomena besar di dunia. Diakui atau tidak, Revolusi Islam telah membuka ruang baru perdebatan di ranah sistem politik dunia.
Bahkan, Revolusi Islam Iran bisa disebut sebagai satu-satunya revolusi yang masih eksis dengan menawarkan sistem ketatanegaraan baru. Setidaknya inilah pandangan Hertasning Ikhlas mengenai revolusi Islam Iran saat dihubungi wartawan IRIB, Kamis (10/2).
"Revolusi Islam adalah eksperimen politik yang layak diapresiasi", tegas dosen hukum sebuah universitas terkemuka di Jakarta.
Terkait dinamika Iran selama 32 tahun, jurnalis Indonesia ini mengungkapkan, untuk negara yang diembargo selama puluhan tahun, Iran menunjukkan kemampuannya, bahkan lebih baik dari negara-negara yang relatif bebas seperti Myanmar dan Afrika Selatan.
"Republik Islam Iran dibangun berdasarkan konsesi publik. Ada proses referendum yang melibatkan partisipasi publik,"tutur pengurus yayasan Ekspedisi Zamrud Indonesia ini.
"Sistem negara ini tidak didorong begitu saja oleh sebuah faham atau kekuatan yang mendorong publik untuk melakukan apa yang diinginkan oleh elit maupun kelompok tertentu,"katanya.
Alumnus fakultas hukum Universitas Gajah Mada ini menilai sistem ketatanegaraan di Iran adalah teokrasi konstitusional yang mengandung nilai-nilai demokrasi di dalamnya.
"Republik Islam adalah sebuah ikhtiar untuk menggabungkan sebuah filosofi pandangan keagamaan dengan sistem yang bertumpu pada partisipasi publik,"tegasnya.
Iran mengoreksi ambisi pihak yang ingin menghegemoni dunia. Dan kini, Iran bersama negara lainnya menyuarakan pekik bersama, "Kami ingin hidup sejajar dan adil tanpa hegemoni dan tekanan."(IRIB/PH/NA/11/2/2011)Republik Islam Iran telah mengembangkan reaktor fusi nuklir dan kini menjadi negara keenam di dunia yang memiliki teknologi fusi. AS, Jepang, Korea Selatan, Australia dan Perancis adalah negara yang mengembangkan teknologi fusi.
Para ilmuan di Badan Energi Atom Iran (AEOI) telah merancang dan membangun sebuah perangkat fusi nuklir yang diberi nama IR-IECF. Demikian dilaporkan IRNA pada hari Kamis. Penelitian dan riset pada reaktor itu dilakukan oleh para ilmuan dari Laboratorium Fisika Plasma dan Fusi Nuklir AEOI.
Perangkat ini menggunakan metode elektrostatik dan dapat menghasilkan isotop dan radioisotop yang digunakan dalam mendiagnosis dan menyembuhkan kanker.
Reaktor fusi nuklir merupakan salah satu sumber energi alternatif masa depan yang menggunakan bahan bakar yang tersedia melimpah, sangat efisien, bersih dari polusi, tidak akan menimbulkan bahaya kebocoran radiasi dan tidak menyebabkan sampah radioaktif yang merisaukan seperti pada reaktor fisi nuklir.
Reaktor-reaktor nuklir yang saat ini dioperasikan untuk menghasilkan energi merupakan reaktor fisi nuklir. Dalam reaktor fisi nuklir, energi diperoleh dari pemecahan satu atom menjadi dua atom. Pecahan hasil reaksi fisi tersebut merupakan sampah radioaktif dengan waktu paruh yang sangat panjang sehingga menimbulkan masalah baru pada lingkungan. (IRIB/RM/11/2/2011)Anggota senior parlemen Republik Islam Iran, Mohammad Hassan Aboutorabi-Fard mengatakan Revolusi Islam membantu menemukan posisi sesungguhnya bagi Iran di kawasan dan Asia.
"Sebelum kemenangan revolusi, Amerika Serikat dan negara-negara Barat percaya bahwa mereka mampu mendominasi masalah politik dan keamanan negara-negara lain," kata wakil Parlemen Iran ini.
Aboutorabi-Fard menambahkan, sebelum kemenangan revolusi Islam Iran pada 1979, Barat menguasai nasib negara-negara lain, dan mempromosikan serangan militer pada negara-negara Muslim, demikian dilaporkan kantor berita Mehr.
"Revolusi Islam memberikan identitas dan semangat melawan kekuatan arogan," kata anggota parlemen Iran ini. Ia menambahkan bahwa saat ini negara-negara Islam mampu mempertahankan cita-cita dan kepentingan mereka.
Hari ini (Jumat,11/2) jutaan warga Iran merayakan hari kemenangan Revolusi Islam ke 32. Di tengah berbagai tekanan sanksi, Iran tumbuh dewasa dan mencapai kemajuan besar di berbagai bidang, termasuk nuklir dan teknologi nano yang menjadi garda depan di antara negara Islam.(IRIB/PH/NA/11/2/2011)
Barat Mulai Kaji Pengaruh Iran Terkait Revolusi Rakyat Mesir
US Institute of Peace (USIP), sebuah organisasi perdamaian Amerika dalam laporannya terkait analisa revolusi rakyat Mesir mulai mengkaji transformasi terbaru di Negara Piramida ini dan pengaruh Iran terhadap kebangkitan ini. Organisasi ini menyebut kubu Islam dan oposisi sebagai pemain terkuat di Mesir.Daniel Brumberg, pengamat di USIP dalam sebuah artikelnya mengkaji peran Iran dalam revolusi rakyat Mesir. Dalam tulisannya, Daniel mengisyaratkan pidato terbaru Rahbar atau Pemimpin Tertinggi Revolusi Islam Iran, Ayatullah al-Udzma Sayid Ali Khamenei dan mengatakan, Pemimpin tertinggi Iran mengetahui dengan jelas kesadaran dan kebangkitan rakyat Mesir. Beliau mengatakan, bangsa Mesir berhasil mendapatkan banyak kehormatan selama perjuangan Islam mereka dan memajukan ideologi keislaman, tak diragukan lagi banwa bangsa ini tidak akan membiarkan pengkhianatan pemimpin mereka dan pasti akan bangkit melawan pemimpin zalim.
Daniel menambahkan, Rahbar dalam pidatonya juga menekankan bahwa Iran tidak akan mencampuri urusan internal Mesir.
Pengamat USIP ini dalam tulisannya menyebutkan sejumlah faktor kebangkitan rakyat Mesir.menurutnya, pemerintah Kairo adalah pemerintahan sekular dan tidak memiliki ideologi pasti. Undang-undang di Mesir selama ini merupakan gabungan dari nasionalisme dan Arabisme. Selain itu, friksi di antara elit politik membuka peluang untuk merundingkan pemindahan kekuasaan.
Daniel Brumberg menambahkan, kubu Islam memainkan peran vital dalam percaturan politik dan masyarakat Mesir, namun kubu sekular, nasional dan aktivis buruh juga tak boleh dilupakan peran mereka. Apalagi 10 persen warga Mesir adalah umat Kristen.
Bisa jadi kubu Islam merupakan kelompok oposisi terbesar, namun mereka hanya mengejar pengaruhnya di kancah politik nasional khususnya di dibang moral, undang-undang dan pendidikan. Kelompok Islam ini tidak menunjukkan minatnya untuk berkuasa secara langsung.
Ikhwanul Muslimin hanya menuntut undang-undang kemasyarakatan dan bahkan gerakan ini menyatakan tidak akan mencalonkan kandidatnya dalam pemilu presiden di negara ini. (IRIB/Fars/MF/11/2/2011)
0 comments to "Peringatan Kemenangan Revolusi Islam menggelora di seluruh hati ummat Islam !!!!!"