Menurut laporan Fars, Mohamed Rifaa al-Tahtawi, Jurubicara al-Azhar kepada surat kabar al-Masry al-Youm menegaskan akan tetap bersama rakyat Mesir berdemonstrasi di Bundara Tahrir dan mendukung mereka sepenuhnya hingga Mubarak lengser.
Al-Tahtawi juga mengkonfirmasikan telah mengundurkan diri dari jabatannya sebagai jurubicara resmi Universitas al-Azhar agar langkah-langkah selanjutnya dalam mendukung rakyat Mesir tidak dihubungkan dengan al-Azhar.
Sekaitan dengan alasan penentangannya dengan rezim Mubarak, al-Tahtawi menjelaskan, "Agama Islam mengajarkan kepada kita untuk melawan segala bentuk kezaliman dan apa yang dilakukan pemerintah yang berkuasa di Mesir dalam menumpas kehendak rakyat merupakan contoh terbesar sebuah kezaliman."
Mantan Jubir al-Azhar ini juga menegaskan pentingnya menjatuhkan hukuman kepada para perusuh pro-Mubarak yang menyerang warga yang tengah melakukan demonstrasi dan mengatakan, "Tidak masalah bila pendukung Mubarak juga turun ke jalan dan melakukan aksi yang sama, tapi mereka tidak punya hak untuk membunuh orang lain."
Dikatakannya, "Penentangan terhadap rezim yang berkuasa akan terus berlanjut bila tuntutan rakyat agar Mubarak melepaskan kekuasaannya tidak didengarkan. Sementara tumbangnya Mubarak sejatinya awal dari solusi krisis yang terjadi."
Al-Tahtawi menekankan pentingnya membentuk pemerintahan sipil di Mesir di mana rakyat secara aktif ikut dalam pemilihan wakil-wakilnya. Menurutnya, "Para demonstran tidak boleh mengakhiri aksi pemogokannya dengan imbalan janji-janji bohong yang sangat mungkin tidak akan direalisasikan."
Bersamaan dengan dukungan Amerika atas rezim Mubarak, ulama al-Azhar mengambil sikap membela Mubarak dan merugikan rakyat dengan fatwa mereka yang mengharamkan siapa saja untuk ikut dalam aksi demonstrasi. (IRIB/SL/5/2/2011)Presiden Republik Islam Iran, Mahmoud Ahmadinejad menandaskan bahwa pengaruh Revolusi Islam Iran kian tampak di dunia. "Mewakili bangsa dan rakyat Iran, saya tandaskan bahwa jalan Imam Khomeini akan terus berlanjut hingga tercapainya seluruh cita-cita dan nilai luhur revolusi Islam dan kita akan selalu berada di atas khittah Imam serta cita-cita beliau," tegas Ahmadinejad.
Pernyataan Ahmadinejad ini diungkapkan hari ini (Sabtu 5/2) saat berziarah ke pusara pendiri Republik Islam Iran, Imam Khomeini dan memperbarui baiat terhadap sang pemimpin revolusi. "Pemerintah senantiasa dan di setiap saat khususnya di Hari Sepuluh Fajar Kemenangan menyatakan kepatuhannya terhadap ideologi, cita-cita dan khittah Imam Khomeini," tandas Presiden Iran di depan para wartawan.
Ia mengingatkan, jika para arogan berniat menghadang kemajuan dan gerakan bangsa Iran maka kami dengan gagah berani akan mengadapinya. "Saya yakin kemenangan adalah milik bangsa Iran dan pecinta Imam Khomeini.
Di bagian lain pernyataannya, Ahmadinejad menandaskan, dewasa ini semakin jelas bagi seluruh kalangan bahwa Revolusi Islam Iran adalah gerakan terbesar di dunia setelah pengangkaran Rasulullah. Ia menambahkan, seperti risalah yang diemban Rasulullah, maka Revolusi Islam Iran juga berada di jalan kesempurnaan manusia.
Cita-cita Revolusi Islam Iran adalah nilai luhur ajaran para nabi, orang-orang saleh dan para syuhada. Di belahan dunia manapun ketika seseorang rindu terhadap ajaran suci Ilahi maka ia berari merindukan Revolusi Islam. Oleh karena itu, Revolusi Islam adalah milik seluruh manusia yang merindukan kebebasan. (IRIB/IRNA/MF/5/2/2011)
0 comments to "Protes Al-Azhar, Al-Tahtawi Mundur dan Bergabung Bersama Rakyat"