Ketua Parlemen Republik Islam Iran, Ali Larijani, menyatakan bahwa Washington berusaha menstabilkan kediktatoran di Timur Tengah. Dikatakannya pula Amerika Serikat dan Israel khawatir bahwa demonstrasi semakin merata di kawasan.
"Peristiwa di Tunisia, Mesir, Bahrain, Libya dan Yaman merupakan kebangkitan populer. Masyarakat berusaha menentukan nasib mereka sendiri. Semua ini menyebabkan kegelisahan bagi AS dan Zionis Israel, " demikian ditegaskan Ali Larijani dalam pertemuannya dengan Ketua DPR RI, Marzuki Alie, hari Kamis (9/6/2011) di Jakarta.
"Kita harus berhati-hati sehingga AS tidak akan mengambil keuntungan dari kebangkitan rakyat. Akan tetapi AS tidak akan berhasil karena masyarakat telah bangkit, "katanya.
Dalam beberapa bulan terakhir, gelombang revolusi dan pemberontakan anti-pemerintah yang melanda di dunia Arab. Pada bulan Januari, revolusi di Tunisia mengakhiri kekuasaan 23 tahun mantan Presiden Zine El Abidine Ben Ali.
Pada bulan Februari, revolusi lain menyebabkan pengusiran mantan Presiden Mesir Hosni Mubarak setelah berkuasa selama tiga dekade. Kedua diktator yang didukung penuh oleh AS dan Barat harus terpaksa lengser menyusul kebangkitan rakyat di Timur Tengah.
Revolusi lainnya di Libya, Yaman, dan Bahrain mulai menyusul. Lebih dari itu, demonstrasi anti-pemerintah juga terjadi di Arab Saudi, Yordania, Oman, dan Aljazair.
Larijani dalam kunjungannya ke Indonesia menyatakan bahwa Iran dan Indonesia harus memanfaatkan potensi ekonomi yang besar untuk melayani kepentingan kedua negara.
"Rezim Zionis (Israel) dan Amerika Serikat telah menimbulkan masalah bagi dunia Muslim. Iran dan Indonesia harus meningkatkan kerjasama menyusul perkembangan terakhir di dunia, "tambahnya.
Ketua Parlemen Iran, Larijani juga meminta kepastian jadwal pengiriman delegasi Iran dan Indonesia ke Jalur Gaza untuk mengakhiri aksi blokade atas Jalur Gaza. Jalur Gaza sejak Juni 2007 diblokade oleh Rezim Zionis Israel. Segala bantuan kemanusiaan dilarang masuk ke Gaza. Aksi ilegal Israel melumpuhkan pergerakan manusia dan barang, selama hampir empat tahun. PBB menyebut pengepungan Israel ilegal dan berulang kali menuntut pencabutan blokade.
Ketua Parlemen Republik Islam Iran, Ali Larijani, Kamis (9/6) pada agenda pertama kunjungannya ke Indonesia bertemu dan berdialog dengan Ketua DPR RI, Marzuki Alie. Kantor berita IRNA melaporkan, pertemuan yang dilakukan di Gedung DPR itu, juga diikuti oleh para delegasi parlemen kedua negara. Larijani tiba di Jakarta, Rabu malam (8/6) setelah melakukan kunjungan singkat ke Singapura. (IRIB/AR/MF/9/6/2011)Indonesia dan Iran berencana untuk menyelenggarakan misi multi-nasional parlementer dalam upaya untuk mematahkan blokade rezim Zionis Israel atas Jalur Gaza sejak 2007.
Ketua parlemen Iran Ali Larijani pada hari Kamis (9/6) menyeru penjadwalan pengiriman bantuan untuk Gaza, yang dipimpin oleh anggota parlemen dari Iran dan Indonesia, IRNA melaporkan.
Pada Juni 2007, Israel memperketat blokade Gaza setelah pemerintah yang terpilih secara demokratis, Hamas memimpin wilayah itu. Blokade Israel berdampak buruk pada situasi kemanusiaan dan ekonomi di Jalur Gaza, di mana hampir 1,5 juta orang ditolak hak-hak dasar mereka untuk kondisi kehidupan yang layak, pekerjaan, kesehatan dan pendidikan.
Meskipun adanya seruan internasional berulang, Israel tetap menolak untuk mengangkat blokade bahkan melancarkan serangan mematikan atas wilayah itu, yang menggugurkan lebih dari 1.400 warga Palestina.
Larijani, yang tiba di Jakarta Rabu malam, menekankan bahwa negara-negara lain bisa ambil bagian dalam konvoi kemanusiaan ini.
Di pihak lain, Ketua DPR RI Marzuki Alie juga menyampaikan harapan bahwa misi itu dapat berlayar ke Gaza sebelum bulan Ramadhan sebagai hadiah kepada warga Gaza.
Larijani dan Marzuki Alie juga menyatakan dukungan mereka atas perjanjian antara faksi-faksi Palestina untuk membentuk pemerintah persatuan dan upaya bangsa Palestina harus diakui sebagai sebuah negara merdeka.
Dalam sebuah pernyataan bersama, kedua pihak mengatakan, Indonesia dan Iran telah mengambil langkah-langkah global mengenai isu Palestina. "Sekarang kita menyaksikan bahwa sebagai hasil dari langkah-langkah itu, berbagai faksi Palestina, termasuk Hamas dan Fatah, telah bergabung di meja perundingan dan kami berharap hal ini akan sukses," tambahnya.
Hamas dan Fatah berseteru sejak Hamas memenangkan pemilihan parlemen Palestina pada Januari 2006. Kedua faksi akhirnya menandatangani perjanjian rekonsiliasi di Mesir bulan lalu untuk membuka jalan bagi pembentukan pemerintah persatuan interim. (IRIB/RM/10/6/2011)Kementerian Luar Negeri Iran memanggil Kuasa Usaha Kedubes Inggris di Tehran, Jane Marriott untuk memprotes klaim palsu yang disampaikan Menteri Luar Negeri Inggris William Hague terkait campur tangan Iran dalam perkembangan terakhir di Suriah.
Kepala Divisi Eropa Barat Iran di Kementerian Luar Negeri, Habibollahi mengatakan kepada Jane Marriott bahwa tidak ada bukti terkait tuduhan yang dilontarkan oleh William Hague terhadap Iran yang kemudian diulang oleh juru bicara Departemen Luar Negeri.
"Pernyataan Menlu Inggris sama sekali tidak berdasar dan klaim palsu," kata Habibollahi.
Menurut Habibollahi, Inggris tidak mempunyai kapabilitas untuk berkomentar terkait negara-negara lain karena peran destruktifnya selama ini.
Dalam pertemuan tersebut, Iran juga mengutuk komentar usil pejabat Inggris tentang urusan dalam negeri Iran dan mengkritik pendekatan kontradiktif Inggris terhadap perkembangan kawasan.
Meskipun utusan Inggris di Iran telah berulang kali berjanji untuk memberitahu protes Tehran atas London, tidak ada perubahan sikap Inggris atas Iran. (IRIB/AR/NA/9/6/2011)Ketua parlemen Iran Ali Larijani mengatakan, Republik Islam Iran akan tetap teguh pada pendiriannya meski menghadapi eskalasi tekanan dari kekuatan Barat.
"Bangsa Iran tidak akan berkompromi soal prinsipnya dalam melawan kebijakan destruktif Barat," kata Larijani dalam pertemuan dengan para mahasiswa Indonesia di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada hari Kamis (9/6), IRNA melaporkan.
"Sejarah provokasi musuh terhadap Iran bukanlah hal baru. Amerika Serikat selalu terlibat dalam perilaku yang keliru terhadap Iran, namun bangsa Iran tetap teguh dan tidak akan berkompromi," tambahnya.
Seraya menggambarkan kebijakan Barat sebagai kediktatoran modern di kancah internasional, Larijani menegaskan bahwa Tehran akan terus menolak kebijakan tersebut.
Ia mendesak negara-negara Muslim untuk mengembangkan kecakapan pertahanan dan meminta mereka untuk membentuk front melawan setiap tekanan dari kekuatan global.
Pada bagian lain pidatonya, Larijani menekankan bahwa prestasi Iran dalam mengembangkan sistem rudal baru dimaksudkan untuk tujuan defensif dalam melindungi bangsa Iran dan negara-negara Islam lainnya.
"Kami bukan agresor. Kita memandang semua bangsa Muslim sebagai saudara. Namun, rezim Zionis Israel dan Amerika harus tahu bahwa jika mereka memutuskan untuk mengambil aksi kekerasan terhadap Muslim, Iran akan bangkit membela saudaranya," tandasnya.
Menyinggung dukungan Iran terhadap revolusi rakyat dalam melawan diktator di dunia Arab, Larijani memperingatkan negara-negara Muslim tentang skema baru musuh untuk menggagalkan kebangkitan mereka dan memadamkan gelombang kebangkitan Islam, yang menyapu Afrika Utara dan Timur Tengah. (IRIB/RM/10/6/2011)Menteri Luar Negeri Republik Islam Iran, Ali Akbar Salehi menegaskan bahwa upaya menanggulangi fenomena polusi debu tergantung pada kinerja serius Organisai Kerjasama Ekonomi (ECO).
Seperti dilaporkan IRNA, Salehi Kamis (9/6) di sela-sela sidang keempat menteri lingkungan hidup ECO di Tehran menjelaskan, penanggulangan fenomena polusi debu dan angin topan membutuhkan kerja keras negara-negara anggota ECO.
Seraya mengisyaratkan bahwa tujuan ECO adalah meningkatkan kerjasama ekonomi regional, Salehi mengatakan, Organisasi Kerjasam Ekonomi mampu memberikan perhatian khusus terhadap isu lingkungan hidup di tingkat nasional, regional dan internasional.
Menurutnya sidang keempat menteri lingkungan hidup anggota ECO di Tehran menunjukkan perhatian khusus organisasi ini terhadap masalah lingkungan hidup. "Kerjasama regional akan sangat membantu menurunkan tingkat kerusakan lingkungan hidup," tandas Salehi.
Salehi mengungkapkan, perubahan iklim merupakan ancaman terbesar dewasan ini bagi umat manusia. Ditambahkannya, penyebaran emisi gas rumah kaca oleh perusahaan raksasa mengakibatkan meluaskan bencana kekeringan dan peceklik, penyebaran penyakit menular, peninggian air laut serta bertambahnya jumlah kemiskinan di berbagai negara berkembang.
Menlu Iran menyebut bencana kekeringan, angin topan, banjir dan polusi debu merusak ekosistem dan lingkungan hidup kawasan ECO. Bencana tersebut disebabkan oleh pemanasan global. (IRIB/IRNA/MF/9/6/2011)
Kekuatan Barat telah gagal dalam upaya mereka untuk mendorong sebuah resolusi anti-Suriah di Dewan Keamanan PBB atas tuduhan tindakan keras terhadap kelompok oposisi.
Selama pertemuan DK PBB kemarin (Kamis,9/6), rancangan yang disponsori oleh Amerika Serikat itu mendapat penentangan intens dari Rusia dan Cina, yang menyatakan bahwa mereka tidak mau ikut campur dalam masalah internal negara lain.
Ketika mengekspresikan ketidakpuasan atas pertemuan yang mengusulkan rancangan itu, Duta Besar Rusia untuk PBB, Vitaly Churkin mengatakan bahwa negaranya mempertahankan sikap sebelumnya terhadap resolusi tersebut, IRNA melaporkan.
Brazil, India, Afrika Selatan dan Lebanon juga menentang resolusi itu. Mereka meninggalkan pertemuan segera setelah dimulai. Sidang DK PBB digelar untuk membahas draft yang diusulkan bersama oleh AS, Perancis, dan Inggris untuk diadopsi sebagai resolusi anti-Suriah.
Ratusan orang, termasuk pasukan keamanan, telah tewas sejak awal kerusuhan di Suriah pada pertengahan Maret.
Pihak oposisi bayangan menuduh pasukan keamanan berada di balik pembunuhan. Namun, pemerintah menyalahkan gerombolan bersenjata atas kekerasan mematikan dan menegaskan bahwa kerusuhan didalangi oleh pihak asing. (IRIB/RM/10/6/2011)Menteri Energi Venezuela, Rafael Ramirez menyatakan, jika Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) menambah jumlah produksinya maka harga minyak dunia akan turun.
Menurut laporan Reuters dari Caracas, Ramirez di akhir sidang OPEC kepada televisi nasional Venezuela mengatakan, mengingat adanya tekanan berat dari Badan Energi Internasional kepada OPEC untuk menambah produksi minyaknya, organisasi ini tetap konsisten dengan kebijakannya soal produksi. Namun demikian, OPEC akan mempertahankan harga minyak saat ini di pasar dunia.
Saat ini dari 12 anggota, OPEC setiap harinya memproduksi sekitar 24 juta 840 ribu barel minyak. Jumlah ini telah menjamin 40 persen kebutuhan minyak di dunia.
Arab Saudi, salah satu anggota OPEC di sidang kemarin menuntut peningkatan produksi sebesar 1,5 juta barel perhari. Namun usulan ini ditentang oleh Republik Islam Iran dan sejumlah anggota lainnya seperti Irak, Venezuela, Ekuador dan Aljazair. (IRIB/Reuters/MF/9/6/2011)Penasehat bidang politik Ketua Otorita Ramallah, Namr Hamad menekankan pembentukan negara independen Palestina sesuai garis perbatasan tahun 1967.
Menurut laporan DPA, Namr Hamad, penasehat politik Mahmoud Abbas menepis laporan Rezim Zionis Israel soal friksi di tubuh Otorita Ramallah terkait upaya menggalang pengakuan negara merdeka Palestina di PBB. Ia menegaskan, Otorita bertekad hadir di PBB untuk mencari dukungan.
Saeb Erekat, juru runding senior Otorita Palestina saat bertemu dengan pejabat Amerika di Washington mengatakan, Otorita Ramallah tetap akan merujuk ke Dewan Keamanan PBB terkait pengakuan negara independen Palestina.
Erekat menambahkan, Israel harus menghentikan pembangunan distrik Zionis di kawasan Palestina.
Majelis Umum PBB dijadwalkan pada September mendatang akan mengkaji masalah pembentukan negara independen Palestina. Hingga kini tercatat 130 negara dunia mendukung pembentukan negara merdeka Palestina sesuai dengan garis perbatasan tahun 1967. (IRIB/DPA/MF/9/6/2011)Negara-negara Barat sepertinya tidak bersedia melepas begitu saja pengaruh mereka di Timur Tengah. Setelah kehilangan sejumlah bonekanya di kawasan kaya minyak, Barat pun mulai merongrong negara yang tak sepaham dengan mereka. Suriah adalah salah satu negara yang mereka incar. Kerusuhan di Suriah didalangi anasir asing dan Barat berusaha menjadikan negara ini sebagai Libya kedua.
Menurut keterangan Shahadah Kamel, anggota parlemen Suriah, Barat dengan bantuan Arab Saudi dan Rezim Zionis Israel tengah merancang konspirasi terhadap Damaskus untuk menjadikan negara ini seperti Libya. Namun demikian Shahadah Kamel menilai konspirasi busuk ini sia-sia dan pasti gagal, karena Suriah akan keluar sebagai pemenang.
Sejak kebangkitan rakyat di kawasan menentang pemerintahan despotik dan sekutu Barat, kelompok segitiga yang terdiri dari Barat, Arab Saudi dan Israel merancang strategi baru untuk menjatuhkan Damaskus. Kelompok ini memanfaatkan milisi bersenjata dan kriminal untuk membuat huru-hara di Suriah dengan harapan pemerintahan Bashar Assad tumbang. Di satu sisi, tidak adanya semangat keislaman dalam gelombang protes di Arab membuat tekanan terhadap Bashar Assad untuk melepas dukungannya atas muqawama semakin berat. Hal ini tentu saja dilakukan kelompok segitiga ini untuk mendukung kepentingan Israel.
Di saat-saat inilah sejumlah isu lama kembali dikumandangkan Barat untuk menekan Assad. Isu instalasi nuklir Suriah di kawasan Deir al-Zor dan keterlibatan Suriah dalam teror Rafik Hariri, mantan perdana menteri Lebanon menjadi senjata ampun Barat menekan Assad. Padahal tudingan ini telah dibantah berulangkali oleh petinggi Damaskus. Selain menggandeng Arab Saudi dan Israel, Barat juga memanfaatkan media massanya. Media Barat dan Arab bersama-sama mempropagandakan usaha majikan mereka serta membesar-besarkan isu internal Suriah.
Laporan chanel France 24 terkait pengunduran diri Duta Besar Syiria untuk Paris, Lamia Shakkur dapat dikategorikan sebagai konspirasi media anti Suriah. France 24 mengklaim Shakkur mengundurkan diri sebagai protesnya atas tindakan pasukan keamanan Suriah membantai warga sipil yang tengah berdemo. Pemberitaan France 24 langsung dibantah oleh Shakkur dan ia bertekad akan menuntut televisi ini.
Ternyata tak hanya media massa Perancis yang melakukan hal ini. Bahkan para petinggi Paris pun menempuh hal serupa. Mereka melakukan apa saja demi menekan Assad untuk mengubah kebijakannya dan melepas muqawama. Paris juga membesar-besarkan kerusuhan di Damaskus. Menlu Perancis menyebut aksi kelompok kriminal membantai ratusan warga sipil sebagai Demo Untuk Demokrasi. Bersama sejawatnya dari Inggris, menlu Perancis tengah berusaha meloloskan draf resolusi anti Suriah. Ia pun mengklaim bahwa Bassar Assad telah kehilangan legalitasnya sebagai presiden.
Menlu Inggris malah bersikap keras dan mengancam Assad. Dalam sikapnya, ia mengatakan bahwa Assad harus melakukan reformasi atau mengudurkan diri. Di sisi lain, kondisi di Suriah sendiri relatif berubah. Pemerintah telah mencabut kondisi darurat, meratifikasi izin aksi demo damai, mereformasi draf undang-undang terkait partai politik dan menyusun undang-undang pemilu serta reformasi di bidang ekonomi. Perang syarat terhadap pemerintah Suriah digelar di saat Suriah selama ini memainkan peran penting dalam stabilitas kawasan khususnya Lebanon dan kondisi internal Damaskus berbeda dengan Tripoli. (IRIB/MF/9/6/2011)
0 comments to "Negara Islam tantang Zionis di Indonesia !!!!!"