Home , , , , , , , , , , � Muawiyah sang "Penulis Wahyu" ??!!? dibikin Film, Mesir pun MENOLAK !!!! Ada lagi yang menolak ???

Muawiyah sang "Penulis Wahyu" ??!!? dibikin Film, Mesir pun MENOLAK !!!! Ada lagi yang menolak ???




Al Azhar Menolak Film Serial Muawiyah

Sekretariat Badan Riset Al-Azhar menentang penuh penayangan gambar para nabi dan Ahlul Bait as.

"Al-Azhar memprotes televisi yang menayangkan serial Muawiyyah, Hasan dan Husain, " demikian tegas Badan Riset Al Azhar sambil menyinggung fatwa ulama Al-Azhar.

Kantor Berita Al-Tawafuq dalam laporannya yang juga dikutip Kantor Berita Fars, menyebutkan, Badan Riset Al-Azhar memprotes televisi yang berencana menayangkan film serial "Muawiyyah, Hasan dan Husain". Mereka menyatakan bahwa penayangan ini bertentangan dengan fatwa Al-Azhar.

Sekretaris Badan Riset Al Azhar, Syeih Ali Abdul Baqi, mengatakan: "Al-Azhar dan badan ini berulangkali mengumumkan penentangannya terhadap penayangan gambar para nabi dan Ahlul Bait as di sinema dan televisi."

"Semua kru yang bekerja di televisi bertanggung jawab atas hal ini dan wajib memperhatikan fatwa ini. Perlu diketahui pula, Badan Riset Al-Azhar merupakan badan hukum yang diakui dan berlaku, " tegas Abdul Baqi.

Abdul Baqi juga menyinggung ketidaksetujuannya terhadap serial-serial lain yang senada, menekankan: "Banyak sekali lembaga-lembaga hukum di dunia Islam yang mengeluarkan fatwa yang serupa dengan fatwa Al-Azhar."

"Jika film serial Muawiyyah, Hasan dan Husain ditayangkan, kami akan menuntut dan memprotes televisi-televisi yang menayangkannya, " jelas Abdul Baqi.

Menurut rencana, film serial Muawiyyah, Hasan dan Husain akan ditayangkan oleh tujuh jaringan satelit Arab, yang tiga diantaranya merupakan televisi Mesir, yakni Al-Hayyat, An-Nahar dan Rotana Mesir.

Film serial tersebut menceritakan kehidupan Imam Hasan dan Husain serta fitnah besar pasca meninggalnya Rasulululah Saw. Film serial itu juga menceritakan peran mereka dalam membela Khalifah Ketiga,Ustman Ibn Affan, dan hubungan mereka dengan Imam Ali as. Serial ini juga menceritakan pengunduran diri Imam Hasan as dari khilafah demi persatuan ummat Islam.

Selain itu, jaringan Televisi Rotana dalam laporannya menyebutkan, film serial tersebut juga menggambarkan peranan kelompok Yahudi dalam menciptakan perpecahan di antara kaum muslimin. (IRIB/Farsnews/RA/AR/18/7/2011)


Friksi Iran-Arab Saudi, Amerika Yang Diuntungkan

Pemerintah Amerika Serikat merupakan pihak yang diuntungkan dari friksi antara Arab Saudi dan Republik Islam Iran.

Omar Nashabi, pengamat politik Lebanon di Beirut saat diwawancarai Press TV mengatakan, eskalasi friksi antara Riyadh dan Tehran membuat Washington kian mampu mempertahankan kepentingannya di kawasan khususnya Rezim Zionis Israel.

Ditambahkannya, AS menebarkan terorisme dan instabilitas di Irak demi meraih ambisinya untuk tetap bercokol di negara ini.

Nashabi di wawancaranya juga mengisyaratkan transformasi di kawasan. "AS mengerahkan segenap kemampuannya untuk menjaga Israel dari dampak buruk transformasi di kawasan," ungkap Nashabi. (IRIB/Press TV/MF/19/7/2011)

Ledakan AMIA, Konspirasi Sudutkan Iran

Kementerian Luar Negeri Republik Islam Iran mengeluarkan statemen bersamaan dengan peringatan 17 tahun ledakan gedung Asosiasi Mutual Israel-Argentina (AMIA).

Dalam statemennya, Iran sebagai korban terbesar teroris internasional mengecam serangan tersebut dan menyampaikan belasungkawa terhadap korban ledakan tersebut. Meski demikian, Deplu Iran menyesalkan belum ditemukannya pelaku utama serangan teroris itu.

Pernyataan Kemenlu Iran itu menegaskan kesiapan Tehran membongkar kasus ledakan di sebuah pusat kegiatan Yahudi di Buenos Aires pada tahun 1994, dalam kerangka hukum dan konteks saling menghormati.

Kerjasama kedua negara untuk mengusut tuntas kasus ini merupakan upaya mengimplementasikan keadilan dan menghentikan "jalan sesat" dalam menuntaskan kasus pemboman AMIA yang selama ini selalu ditudingkan terhadap Iran.

Sejak 17 tahun lalu hingga kini, pelaku pemboman gedung AMIA belum teridentifikasi. Dilaporkan, lambannya pengusutan kasus pengeboman gedung AMIA disebabkan intervensi asing. Selama ini, pelaku kasus pemboman gedung pusat aktivitas Yahudi di Buenos Aires selalu diarahkan pada Tehran.

Kemenlu Iran juga menyesalkan keputusan pengadilan Argentina yang tergesa-gesa menuding warga Iran sebagai pelaku pemboman gedung AMIA itu. Padahal hingga kini, belum ada fakta kuat yang membuktikan tudingan tersebut.

Di bawah tekanan politik AS dan rezim Zionis Israel, Argentina secara resmi menuduh Iran sebagai pihak yang mengebom pusat komunitas Yahudi di Buenos Aires yang menewaskan 85 orang dan menciderai 250 lainnya.

Jaksa agung Argentina Juan José Galeano berasumsi bahwa pemboman dilakukan oleh Hizbullah Lebanon dengan arahan Iran. Dengan bersandar pada laporan palsu, Galeano menuding sejumlah staf dan diplomat Iran di Argentina terlibat dalam serangan tersebut. Namun lambat-laun kebohongan tudingan ini semakin terkuak, yang menunjukkan adanya sebuah konpirasi di pengadilan tinggi Argentina.

Pada 21 Agustus 2003, pengadilan internasional Durham, Inggris, mengeluarkan vonis bahwa Iran tidak terlibat dalam peristiwa pemboman gedung AMIA. Dua tahun kemudian, Galeano diseret ke pengadilan tinggi Argentina dan diberhentikan dari jabatannya karena terbukti melakukan kecurangan dalam investigasi kasus yang melempar tudingan palsu terhadap Iran. Interpol pun akhirnya menangguhkan penangkapan terhadap warga Iran.

Untuk itulah, Kemenlu Iran menegaskan urgensi membongkar kasus AMIA demi menegakkan kebenaran dan keadilan.Tehran menyatakan kesiapan Iran berdialog secara konstruktif dengan Argentina terkait serangan bom atas gedung AMIA. Sejatinya, kerjasama ini bisa mencegah berlanjutnya sebuah kekeliruan yang dilakukan pengadilan Argentina demi mewujudkan keadilan sebagaimana diharapkan masyarakat dunia.(IRIB/18/7/2011)

Vahidi: Iran Akan Produksi Kapal Perang Baru

Menteri Pertahanan Iran Jenderal Ahmad Vahidi mengatakan, Iran telah mengambil langkah besar ke arah pembangunan kapal baru, termasuk kapal frigat dan berencana memproduksi senjata baru.

Iran juga telah meluncurkan pembangunan berbagai sistem navigasi dan kontrol dan bagian yang belum rampung akan diproduksi dalam waktu dekat, ujar Vahidi seperti dikutip IRNA pada hari Jumat (15/7).

Seraya memuji partisipasi internasional pertama kapal selam Iran, Yunes, Jenderal Vahidi menuturkan, langkah ini adalah kebijakan yang sangat signifikan dalam menampilkan kekuatan Angkatan Laut Iran.

"Langkah tersebut mencerminkan bahwa Iran sedang membuat kemajuan besar dalam pencapaian tujuan di bidang maritim," tambahnya.

Pada awal Juli, kapal selam Yunes berlayar bersama kapal perang dari Armada 14 Angkatan Laut Iran, dan kembali ke pangkalan setelah melakukan misi hampir dua bulan di Laut Merah dan Teluk Aden.

Pada bulan Februari, dua kapal Angkatan Laut Iran, Khark dan Alvand, melintasi Terusan Suez, sebuah rute pelayaran internasional strategis di Mesir, untuk pertama kalinya sejak kemenangan Revolusi Islam di Iran pada tahun 1979.

Dalam beberapa tahun terakhir, Iran telah membuat prestasi besar di sektor pertahanan dan mencapai swasembada peralatan dan sistem militer penting. (IRIB/RM/PH/15/7/2011)

Pakpour: AS dan Israel Pendukung Teroris

Panglima Angakatan Darat Pasdaran (IRGC) Republik Islam Iran, Brigjen. Mohammad Pakpour menyebut dukungan Amerika Serikat dan Rezim Zionis Israel terhadap kelompok teroris menyebabkan lambatnya proses kemajuan di kawasan dan pelayanan kepada masyarakat.

Pakpour menandaskan, pasukan yang tergabung di pangkalan Hamzah Sayidu Syuhada berhasil menewaskan sejumlah teroris kelompok PJAK (The Party of Free Life of Kurdistan). Ini merupakan pukulan telak terhadap kelompok teroris.

Seraya menjelaskan bahwa menjaga ketenangan dan keamanan rakyat Kurdistan merupakan tugas berbahaya bagi anggota IRGC, Mohammad Pakpour menjelaskan, pasukan Pasdaran di pangkalan Hamzah Sayidu Syuhada menggelar operasi pertahanan dari serangan teroris PJAK di perbatasan barat laut Iran.

Ia juga mengharapkan pemerintah Irak dan pemerintah daerah Kurdistan serius menangani anggota PJAK yang beroperasi di perbatasan Irak-Iran. Ia juga menyeru Baghdad membersihkan kawasan dari anasir-anasir kekuatan arogan dunia. (IRIB/MF/19/7/2011)

Pasdaran Tundukkan Kekuatan PKK di Sardasht

Pasukan Garda Revolusi Islam Iran (Pasdaran) mengambil kontrol penuh terhadap kamp Party for Free Life of Kurdistan (PJAK) dekat perbatasan Irak. Demikian disampaikan Delavar Ranjzadeh, seorang komandan Pasdaran.

Ranjbarzadeh kepada Kantor Berita IRNA mengatakan, "Sejumlah besar anggota PJAK tewas dalam bentrokan dengan personel Pasdaran di barat daya Iran dekat perbatasan dengan Irak, hari Senin (18/7/2011)."

Lebih lanjut Ranjbarzadeh mengatakan, komandan kedua PJAK di kamp Marvan yang juga termasuk basis utama PJAK, dinyatakan tewas dalam bentrokan dengan Pasdaran. Dilaporkan pula, Pasdaran berhasil menangkap seorang anggota kelompok teroris PJAK.

"Peralatan militer dalam jumlah besar dan dokumen penting juga berhasil disita Pasdaran," jelas Ranjbarzadeh.

Kamp PJAK berhasil ditaklukkan Pasdaran pada hari Ahad setelah terlibat baku tembak antarkedua pihak di kota Sardasht, Provinsi Azarbaijan Barat, yang terletak 472 kilometer (293 mil) sebelah barat Tehran.

Belum lama ini, Republik Islam Iran mengerahkan 5 ribu pasukan militer di barat laut negara ini yang juga perbatasan dengan wilayah Kurdistan Irak. kekuatan militer Iran ditempatkan di sepanjang perbatasan dengan Kurdi Irak, tepatnya di Sardasht. Penempatan pasukan Iran di Sardasht itu bertujuan menstabilkan wilayah perbatasan dan memerangi kelompok-kelompok kontra-revolusioner yang berusaha menyusup melalui wilayah tersebut. (IRIB/PressTV/AR/18/7/2011)

Televisi Mesir Coba Redam Kemarahan Rakyat

Televisi pemerintah Mesir berusaha meredam kemarahan warga yang tengah mogok dan berdemo di Bundaran al-Tahrir. Televisi ini menyiarkan secara langsung cuplikan proses pengadilan para menteri rezim Hosni Mubarak.

Menurut laporan Reuters, di saat aksi mogok dan demo rakyat revolusioner Mesir di Kairo dan kota-kota lainnya di negara ini terus berlangsung, televisi pemerintah kemarin (Senin 18/7) menyiarkan secara langsung proses pengadilan Anas al-Faqi, mantan menteri penerangan Mubarak. Hal ini ditempuh televisi pemerintah untuk meredam kemarahan rakyat.

Sementara itu, rakyat revolusioner Mesir yang memulai perjuangannya sejak Sembilan Januari lalu menuntut percepatan proses pengadilan bagi para terdakwa korupsi serta pelaku pembantaian terhadap rakyat.

Pasca tumbangnya diktator Hosni Mubarak pada 11 Februari, sejumlah petinggi di pemerintahan rezim ditangkap dengan dakwaan membantai rakyat dan menyalahgunakan jabatan. Namun proses pengadilan bagi mereka sangat lamban dan terkesan diulur oleh Dewan Tinggi Militer. (IRIB/Reuters/MF/19/7/2011)


Berita Terbaru Revolusi Rakyat Bahrain Hari ke 198

Tiupan Angin segar untuk para wartawan Barat dari Ali Khalifah. Masalah di Bahrain adalah antara pemerintah Bahrain dan warganya bukan antara Syiah dan Sunni. Saudi mengingkari ajakannya. Kepahitan warga Bahrain itu disebabkan oleh Amerika Serikat. Permintaan FIFA agar pemain sepak bola Irak dibebaskan dari penjara Bahrain. Pemecahan masalah Bahrain tidak bisa diselesaikan dalam waktu dekat.


Berita Terbaru Revolusi Rakyat Bahrain Hari ke 198

Menurut Kantor Berita ABNA. Aksi masyaratkat Bahrain ditengah-tengah pembumihangusan dan juga pembatasan media massa di Bahrain terus berlanjut. Dengan kebijakan yang diambil Ali Khalifah akhirnya perkembangan berita dari Bahrain sangat lambat sampai ke masyarakat Internasional.

Pembukaan rahasia Ali Khalifah oleh seorang wartawan Barat.

Veninan Caningham salah satu wartawan bebas Barat dikarenakan telah menyebarkan permasalahan penaklukan dan tindakan kekejaman pada masyarakat yang dilakukan pemerintahan Bahrain akhirnya dia dipecat dari tempat kerja yang terletak di Manamah pada tanggal 18 Juni yang lalu, pemecatan ini disebabkan karena dia menulis makalah yang mengulas kekejaman pemerintahan Bahrain.

Dia sudah sejak 3 tahun yang lalu tinggal di Bahrain begitu juga sejak awal-awal revolusi berkobar dia sudah berada disana yaitu pada tanggal 14 Februari 2011..

Wartawan ini dalam dialog interaktif di Blue Talk Radio Amerika berkata, “ Gembar gembor negosiasi di Bahrain sebenarnya tidak ada artinya apa-apa, hal itu hanya upaya untuk merubah opini masyarakat semata."

Dia menambahkan, “Sekilas tampak Pemerintahan Amerika dan Inggris dengan berupaya melindungi upaya negosiasi pemerintahan Bahrain dengan pihak revolusioner sedang mencoba menerapkan bentuk-bentuk legitimasinya. Berbagai bentuk bantuan dan perlindungan Negara-negara barat pada pemerintahan Rezim dengan melihat kenyataan pahit yang harus dicicipi masyarakat tidak berdosa adalah suatu tindakan yang tidak bisa dinalar. Bantuan perlindungan ini hanya berupa bantuan yang lemah karena sebenarnya pemerintahan Bahrain sudah tidak bisa menerima berbagai bentuk perlindungan."

Dia juga sudah menulis banyak makalah sekaitan dengan masalah ini didalam blog pribadinya. Tema-tema yang ia usung diantaranya adalah berbagai pembunuhan tidak manusiawi yang terjadi di Bahrain dengan detail-detailnya oleh pasukan Arab Saudi (Tameng Jazirah), berbagai bentuk siksaan pada para tahanan serta penyekalan-penyekalan tanpa memiliki alasan pemerintah Bahrain.

Dalam makalahnya acap kali dia menyinggung kerjasama yang diberikan Inggris dan Amerika pada pemerintahan Bahrain, dia menulis, “ Negara-negara ini hanya berkoar sebagai pembela sistem demokrasi dan juga hukum internasional karena pada dasarnya mereka menutup mata dari kenyataan sebenarnya yang terjadi di Bahrain. Sekarang wartawan ini tinggal di Irlandia disana dia terus menulis berbagai buku dan tulisan yang mengupas kekejaman pemerintahan Ali Khalifah.

Perseteruan di Bahrain Bukan Konflik Sunni-Syiah

Pimpinan utama persatuan Negara-negara teluk Persia dan sekitarnya mantan Duta Besar Republik Islam Iran Bahrain berkaitan dengan pasukan pembunuh yang dikirimkan Arab Saudi ke Bahrain mengatakan, “ Masyarakat Bahrain memiliki suatu keinginan yang secara jelas sangat seiring dengan nilai-nilai demokrasi dan dilakukan dengan penuh kedamaian tapi perbedaan mendasar pergerakan yang terjadi di Bahrain dibandingkan dengan Negara-negara kawasan adalah bahwa keinginan masyarakat Bahrain itu sudah sangat jelas dan keinginan itu diserukan secara bersama oleh seuluruh masyarakat, jadi mereka sama-sama sepakat dengan keinginan tersebut."

Husain Amir Abdullahiyan pada kunjungan sebelumnya di Bahrain dan juga pimpinan perkumpulan Negara-negara kawasan timur Tengah menambahkan, “ Pasukan pembantai dari Arab Saudi datang ke Bahrain dengan lampu hijau yang dinyalakan Washington, tindakan ini telah menyebabkan buruknya wajah pemerintahan Arab Saudi di Negara-negara kawasan."

Pada kesempatan selanjutnya dia menekankan, “ Permasalahan yang terjadi di Bahrain adalah masalah antar warga Bahrain bukan masalah antara kelompok Shiah dan Suni. Perubahan opini menjadi perseturan antar golongan tidak lain hanya akan membawa kerumitan yang semakin sulit dipecahkan di Bahrain."

Pembatalan sepihak dari Arab Saudi

Belum berlalu beberapa hari setelah mereka mengajak Iran untuk berdialog secara damai serta-merta mereka menggagalkan perencanaan pertemuan itu. Mereka mengingkari seolah-olah mereka tidak pernah mengundang pemerintahan Iran untuk datang. Padahal tiga bulan sebelumnya pihak diplomasi Iran sudah mendapatkan surat undangan dari Riyadh dan dikirim ke Teheran. Undangan yang ditujukan pada Ali Akbar Shalihi. Pada akhir pertemuan petinggi Saudi Faishal dengan rekanannya dari Ingris berkata “ Kami juga berharap bisa melakukan pertemuan dengan pemerintahan Iran sebagai salah satu Rekan Negara kami.” Namun sekarang ini salah satu dari petinggi mereka berani menyatakan bahwa mereka tidak pernah melakukan pertemuan tersebut. Dan apa yang disebutkna sebelumnya hanya basa basi diplomasi.

Harian Arab Saudi cetakan London Asyarkul Ausath menulis bahwa pernyataan ini berhubungan dengan Desember tahun lalu disaat Ali Shalihi Akbari terpilih sebagai Mentri Luar Negeri Iran dan kami secara hukum resmi tidak mengundangnya untuk datang ke Riyadh.

Kenyataan Pahit yang harus dihadapi masyarakat Bahrain ditangan Amerika.

Salah satu aktifis hak asasi manusia Bahrain menyatakan bahwa berbagai bentuk dialog dan Negosisasi hanyalah buatan dari Amerika dan ini hanya berarti kenyataan pahit bagi masyarakat dan kelompok revolusioner Bahrain.

Abas Imran menjelaskan. Salah satu wakil dari Amerika sebelum dilakukan perundingan mengatakan bahwa ada salah satu kelompok yang sangat fanatik. Kelompok yang harus keluar dari area politik Bahrain. Dengan alasan ini dia menentukan siapa saja yang berhak ikut negosiasi dan siapa saja yang tidak berhak ikut.

Ali Imran menekankan bahwa Amerika dalam proses penindasan masyarakat Bahrain juga memberikan andilnya dan kita semua adalah saksi atas tindakan itu. demi kepentingan politik negaranya dia berupaya membantu mempersiapkan lapangan dalam penindasan masyarakat Bahrain dengan memberikan lampu hijau pada pasukan Arab Saudi untuk melakukan hal itu.

Dia menambahkan, tapi sebaliknya kita juga menjadi saksi bahwa berbagai bentuk penindasan demi menghentikan gerak masyarakat tidak membuahkan hasil sama sekali. Sekarang kita juga melihat bahwa kelompok Revolusiner terus aktif dengan berbagai program yang mereka miliki, mereka tidak henti melakukan aksi setiap siang dan malam, aksi mingguan juga secara teratur mampu mereka laksanakan.

Dia menambahkan bahwa bentuk negosiasi yang sekarang ini hanyalah sebuah prembule berbagai penindasan pemerintah Bahrain pada masyarakatnya.

Pemerintah Bahrain pada bulan Januari pernah mengajak untuk melakukan negosiasi tapi hasilnya tidak lain adalah masukkan pasukan Arab Saudi ke Bahrain dan terbentuklah kondisi Negara yang sangat kacau, masyarakat sipil dibawa ke meja hijau tanpa alasan yang jelas, mereka dihukum dengan tidak mengindahkan nilai-nilai hukum.

Tuntutan FIFA agar pemain Irak yang ditangkap pemerintahan Bahrain untuk dilepaskan.

Organisasi persatuan sepak bola Internasional FIFA berupaya sekuat tenaga untuk membebaskan salah satu pemain sepak bola Irak dari tahanan Bahrain.

FIFA meminta pengurus persatuan sepak bola Bahrain untuk membantu dalam membebaskan Dzulfiqar Abdul Amir pemain bola belasan tahun.

Dzulfiqar adalah salah pemain Irak yang bermain di Mahraq Bahrain sejak 3 bulan sebelumnya. Dia ditangkap ketika berada di kota Manamah. Sejak saat itu dia dibawa ke pusat penjara orang-orang yang dicekal pemerintah Bahrain.

Ayah pemain ini juga meminta pada FIFA agar membantu proses pembebasan anaknya.

Pemecahan masalah di Bahrain tidak bisa dicapai dalam waktu dekat.

Pimpinan gerakan pembela hak-hak asasi manusia Bahrain menyatakan bahwa berbagai kebijakan politik yang dilakukan tidak akan menjadi jalan pemecahan. Permasalahan dibahrain tidak akan bisa dipecahkan dalam waktu cepat. Nabil Rajab menilai bahwa tujuan undangan untuk bernegosiasi hanyalan untuk menjauhkan masyarakat dari keinginan mereka.

Dia berkata bahwa terus berlanjutnya aksi demonstrasi masyarakat Bahrain dihadapan berbagai penindasan menunjukkan bahwa apa yang dipersiapkan oleh Pemerintah Bahrain tidaklah sesuai yang diharapkan warga.

Negosiasi di Bahrain tidak seperti yang diharapan pihak Oposisi.

Pimpinan permusyawarahan Islami Bahrain Wafaq yang turut serta dalam Negosiasi. Menyatakan pendapatnya Menurut dia negosiasi itu tidak mampu menjawab harapan yang diinginkan pihak Revolusioner.

Jamil Kadzim menjelaskan Negosiasi yang dilakukan itu mencakup dua hal masalah hukum dan juga masalah politik. Dalam negosiasi itu juga dituangkan masalah peringatan Imam Husain as, pada dasarnya hal ini adalah budaya yang sudah turun temurun dilakukan masyarakat jadi tidak perlu dibahas lagi semestinya.(*/abna.ir/7/2011)

Saudi Arabia mengalir dengan riak tenang yang mempunyai gelombang besar di dalamnya, dan ditutup dengan arus kecil, seolah-olah semuanya baik-baik saja. Dibandingkan dengan negara-negara Arab lainnya, dari segi apapun, Saudi aman terkendali. Pemasukannya per tahun terus meningkat, atau paling tidak cenderung stabil, dan untuk beberapa puluh tahun ke depan, mereka tak akan terpengaruh dalam perangkap krisis ekonomi global. Jamaah haji yang sudah dipastikan membanjir bagai air bah setiap tahun merupakan salah satu jaminan besar, selain juga kekayaan minyak bumi yang berlimpah. Hingga tak heran, anak muda Saudi mayoritas berpikiran tak perlu harus bekerja keras atau belajar dengan susah payah.

Toh semua itu tak menyembunyikan gejolak yang semakin panas di negara itu. Di satu sisi, para pemuda Saudi telah sedikit berani membuat riak-riak kecil. Mereka telah sadar bahwa selama ini, sejak bertahun-tahun lamanya, raja mereka—siapapun yang sedang berkuasa—telah mengebiri gerakan dan perkembangan Islam yang justru mereka lihat di negara-negara lain.

Ada ketertarikan yang besar pada sebagian pemuda Saudi untuk belajar mengenal gerakan Islam. Di negara itu, bayangkan, kerumunan lebih dari 10 orang akan selalu menjadi masalah. Apalagi di dalam masjid. Pada awalnya, para pemuda ini masih mau mengunjungi ulama-ulama yang mereka percayai seperti Shaykh 'Ali al-Khudhayr, Shaykh Nasir al-Fahd dan Shaykh Ahmad al-Khalidi. Namun seiring perkembangan yang cenderung makin membesar, maka semua ulama itu dibekuk pemerintah, dan dijebloskan ke dalam penjara dengan waktu yang tidak ditentukan. Dalih penangkapan itu adalah ketiga ulama ini merupakan pentolan kelompok Al-Muwahhidden, yang mempunyai banyak persenjataan dan bom. Para Syeh ini sampai detik terakhir mereka diringkus, membantah tuduhan tersebut.

Para pemuda Saudi berada dalam ketakutan dan kebingungan pada waktu yang bersamaan. Mereka sama sekali tidak mempunyai pengalaman menghadapi opresi penguasa. Otomatis mereka tidak lagi mempunyai tempat yang layak untuk bertanya. Mereka ketakutan karena peristiwa penangkapan itu bisa terjadi pada mereka. Bingung karena tak ada pula pengalaman terhadap konspirasi besar.

Mengapa Saudi sangat membatasi gerakan-gerakan Islam bahkan boleh dibilang memberangusnya? Ada beberapa fakta yang menarik untuk disingkap:

1. Rejim Saudi, seperti juga sebagian besar negara-negara Arab lainnya, adalah pemerintahan yang menyatukan antara yang benar (haqq) dan salah (batil). Aspek Haqq Saudi hanya bisa kita lihat dari simbol-simbol yang mereka pakai; bendera Saudi, klaim negara Islam, dan penerapan Syariah. Namun, di balik itu sebenarnya Saudi juga tak berbeda dengan negara sekuler lainnya.

2. Beberapa tahun sebelumnya, Saudi menggandeng Inggris untuk sama-sama memberantas gerakan Ikhwan di negaranya itu. Seorang anggota kerajaan pernah mengungkapkan hal ini. Sekarang, bukan rahasia lagi kalau Saudi akrab dengan AS. AS sudah dijadikan sebagai pelindung Saudi.

3. Komite Tetap Saudi (al-Lajnah ad-Da'imah) mengeluarkan fatwa: “Siapapun yang tidak membedakan antara Yahudi dan Kristen dan orang kafir lainnya dengan bangsa Muslim kecuali karena kebangsaannya, dan menganggap semua penguasa sama, maka dia adalah kafir.” Sebuah fatwa yang sesungguhnya membuat banyak orang berkerut dahi, namun efektif dalam meredam masyarakat Saudi. Karena, bukankah pemerintah Saudi sendiri persis seperti itu?

4. Perempuan Saudi tidak boleh menikah dengan laki-laki yang bukan dari Saudi. Dan seorang laki-laki Saudi tidak boleh menikah di luar Saudi kecuali sudah memenuhi persyaratan umur. Sebuah peraturan yang dibuat-buat karena Islam sendiri tidak cupat seperti ini.

5. Ribuan orang terbantai di negara-negara Muslim di wilayah Arab, tapi apa yang dilakukan oleh pemerintah dan rejim Saudi? Tidak ada. Rejim Saudi hanya menyuruh para Syeikh-nya untuk berdoa untuk umat Islam, dan masyarakatnya dianjurkan untuk mengumpulkan dana bantuan yang disebarkan ke seluruh dunia, utamanya untuk pembangunan masjid. Maka jangan heran, jika di sebuah pelosok terpencil di Indonesia misalnya, bisa ada sebuah masjid besar yang megah dengan tulisan di peresmiannya: "Sumbangan dari (kerajaan) Saudi..."

6. Saudi membangun hubungan diplomatik dan non-diplomatik dengan negara-negara yang jelas telah membantai umat Islam dalam jumlah yang luar biasa banyak. Dalam hal ini yang mempunyai hubungan harmonis dengan Saudi adalah India, Russia, Filipina, Amerika (tentu saja!), Cina, dan Israel.

7. Amerika mempunyai basis militer di Saudi, dan pemerintah Saudi melarang rakyatnya yang mendoakan keburukan untuk Amerika di masjid-masjid di negara itu.

8. Rejim Saudi juga membantu dan mendirikan saluran-saluran TV yang banyak sekali saat ini. Selain TV, mereka juga membantu pendanaan media-media internasional.

9. Keluarga kerajaan Saudi tidak boleh dihina oleh siapapun. Jika ada yang melakukannya, maka akan dikenakan hukuman yang berat, bahkan dihukum mati. Tapi pemerintah Saudi tidak peduli kepada para pelaku yang menghina Allah dan agamaNya. Misalnya saja, seorang Saudi zindiq, Turki al-Hamd menulis sebuah buku berjudul “al-Karadeeb” dan di dalamnya terdapat kalimat “Jadi, Allah dan setan adalah dua wajah dengan satu penemuan”, tidak dikenakan hukuman apapun, dan bukunya yang penuh dengan cerita kekafiran beredar bebas di negara itu. (sa/wkngslm/http://warofweekly.blogspot.com/2011/04/9-fakta-aneh-dibalik-kerajaan-saudi.html)

2 comments to "Muawiyah sang "Penulis Wahyu" ??!!? dibikin Film, Mesir pun MENOLAK !!!! Ada lagi yang menolak ???"

  1. Anonymous says:

    Saudi Arabia memang kerajaan yang aneh. Kalau diperpanjang lebih dari 9.

    Tapi saya juga mencermati Iran juga aneh. Kenapa tidak pernah berseteru dengan Amerika dan Israel....walaupun kelihatannya saling mengejek dan perang statement tapi sepertinya mereka bersatu dalam menghancurkan Islam. Irak, Afganistan menjadi luluh lantak oleh amerika dan sekutunya..tapi Iran tenang tenang saja... Waktu Gaza dibombardir Israel Iran juga tenang tenang saja...jangan jangan mereka memang teman yang sedang bermain sandiwara....

  2. Hidup Indonesiaku says:

    Aneh neh ni anonymous, memangnya negara Islam Iran itu berdiam diri, setiap jumat terakhir bulan Ramadhan mereka pekik kan kemerdekaan Palestina (Gaza) dari zionis Israel( namanya Yaumul Quds..pasti anda ketinggalan berita..!!!), memangnya cuman Iran yang negara Islam, kan Arabsaudi,Indonesia,Malaysia semua negara yg ngaku mempunyai penduduk Islam yang besar mestinya dan tentunya dicurigai seperti yg anda katakan, khusus afghanistan anda harus baca sejarahnya dulu baru ngomong, bukan bermaskud membela artikel ini & melecehkan anda, tp ky nya anda memang harus banyak baca sejarah negara dan islam baik di mazhab sunni,syi'ah maupun wahabi..jng alergi...jd yg bermain sandiwara itu kayanya tetap arab saudi karena dia yg paling dekat dengan Palestina malah diam aja...tetapi tetap menurut saya selama sunni,syi'ah bahkan wahabi bersatu, tentu Islam akan jaya..wallahu allam...

Leave a comment