Home , , , , , , � M.Nazaruddin...coba suap Kolombia tapi Tertangkap....Politikus ''ketar-ketir''...

M.Nazaruddin...coba suap Kolombia tapi Tertangkap....Politikus ''ketar-ketir''...


Nazaruddin Dideportasi Pekan Ini
Dubes RI di Kolombia M Manufandu (kiri) & M Nazaruddin--KBRI KOLOMBIA/METRO TV/rj

Wah! Nazaruddin Ngaku Mau Beli Pesawat Jet di Kolombia

Jakarta - Saat bertemu dengan Dubes RI di Kolombia, M Nazaruddin mengaku sedang berbisnis. Mantan bendahara umum Partai Demokrat itu juga berencana untuk investasi bahkan membeli pesawat jet.

Hal ini diungkapkan oleh Dubes RI di Kolombia Michael Menufandu saat berbincang dengan stasiun Metro TV, Senin (8/8/2011). Michael saat itu mendampingi Nazaruddin beberapa saat setelah ditangkap.

"Dia cerita sedang bisnis. Sudah 10 hari (di Kolombia)," kata Michael.

Menurut Michael, saat itu dia berbincang bersama Nazaruddin selama 4 jam. Pembicaraan pun berlangsung santai dan berkisar seputar aktivitas mantan anggota Komisi III tersebut di Kolombia.

"Dia juga menjelaskan ekonomi Kolombia bagus, pertumbuhan usahanya juga baik, sehingga dia punya minat untuk datang berusaha di Kolombia, mau investasi, dan dia juga sudah membeli pesawat jet, negosiasi untuk dikirim ke Indonesia," tambah Michael.

Nazaruddin ditangkap di Kota Cartagena, Kolombia, Minggu (7/8). Dia ditangkap dengan paspor atas nama Syarifuddin. Presiden SBY berpesan Nazaruddin segera dibawa ke Indonesia.

Nazaruddin diketahui terbelit sejumlah kasus, bukan hanya di KPK. Di Mabes Polri dia tengah dibidik kasus Kemendiknas dan Kemenkes dan juga kasus dugaan pencemaran nama baik Anas Urbaningrum. Selain itu di Kejati Sumbar Nazaruddin dibidik kasus dugaan korupsi di Kabupaten Dharmasraya terkait pembangunan rumah sakit.
(mad/nvc/Rachmadin Ismail - detikNews/Senin, 08/08/2011 23:13 WIB)

Pemulangan Nazaruddin Tunggu Proses Diplomasi dengan Kolombia

Pemulangan Nazaruddin Tunggu Proses Diplomasi dengan KolombiaJakarta - Tim gabungan pemerintah yang terdiri dari Kementerian Luar Negeri, Polri dan KPK masih bekerja untuk memulangkan Nazaruddin ke Tanah Air. Proses diplomasi terus berjalan.

"Masih menunggu diplomasi dengan Kolombia. Mudah-mudahan tidak terlalu lama, tim yang jemput gabungan," kata Kabareskrim Polri Komjen Pol Sutarman kepada detikcom, Senin (9/8/2011).

Sutarman belum mau merinci bagaimana proses diplomasi itu. Yang jelas, pihaknya sedang berusaha agar buronan KPK tersebut bisa pulang ke Indonesia dengan cepat.

Sebelumnya, Menkopolhukam Djoko Suyanto menegaskan tidak ada batas waktu untuk memulangkan Nazaruddin. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) hanya berpesan agar bekas anggota Komisi III DPR tersebut dibawa pulang dengan selamat.

Kementerian Luar Negeri melalui juru bicaranya Michael Tene juga mengatakan, tim gabungan sedang bekerja secara cepat untuk memulangkan Nazaruddin.
(mad/mad/E Mei Amelia R - detikNews/Selasa, 09/08/2011 01:12 WIB)


4 Hari Lalu, Mubarok Sudah Dapat 'Bisikan' Nazaruddin di Kolombia

Jakarta - Muhammad Nazaruddin akhirnya berhasil ditangkap di Cartagena, Colombia. Namun anggota Dewan Pembina Partai Demokrat Ahmad Mubarok sudah mengetahui keberadaan buronan KPK tersebut sejak Kamis (4/8) lalu. Bagaimana bisa?

Kamis malam, Mubarok tiba-tiba ditelepon seseorang. Seseorang itu menurut Mubarok adalah seorang spiritualis atau paranormal.

"Dia bilang sama saya, supaya bisa dipertemukan dengan Pak SBY. Katanya ada urusan penting yang harus dia sampaikan langsung ke SBY," ujar Mubarok di sela-sela acara buka puasa bersama di rumah dinas Ketua DPR Marzuki Alie, Komplek Widya Chandra, Jakarta, Senin (8/8/2011).

Menurut Mubarok, sang spiritulis tersebut menyebut bahwa informasi penting itu adalah mengenai keberadaan Nazaruddin. Sang spiritual menyebut bahwa Nazaruddin berada di Cartagena, Colombia.

"Dia bilang kalau Nazaruddin di Cartagena, Colombia. Tapi karena besoknya saya ke luar kota informasi itu saya simpan tidak saya beritahukan kepada orang lain," ujar Mubarok yang enggan menyebut spritualis yang ia maksud.

Dan benar saja, hari ini Menkopolhukam Djoko Suyanto mengumumkan bahwa Nazaruddin telah ditangkap di Cartagena, Colombia. "Makanya waktu dengar berita itu saya ketawa," terangnya.

Mubarok juga menyebut bahwa si spiritualis itu juga pernah memberinya informasi mengenai Presiden Libya, Muamar Gaddafi. "Dia dulu juga pernah memberi informasi soal Gaddafi dan itu benar," terangnya.
(her/mad/Hery Winarno - detikNews/Selasa, 09/08/2011 00:00 WIB)


Ini Dia Kasus yang Menanti Nazaruddin di Indonesia



Ini Dia Kasus yang Menanti Nazaruddin di IndonesiaJakarta - M Nazaruddin tidak hanya dibidik atas kasus dugaan suap wisma atlet saja. Setibanya di Indonesia, mantan bendahara umum Partai Demokrat itu akan menghadapi sejumlah kasus.

Pertama, kasus dugaan korupsi revitalisasi sarana dan prasarana pendidikan di Ditjen Peningkatan Mutu Pendidikan dan Tenaga Kependidikan (PMPTK) Kemendiknas. Kasus ini masih dalam tahap penyelidikan dan Nazaruddin sudah dipanggil dua kali oleh KPK, namun mangkir.

Di Mabes Polri, Nazaruddin juga tengah dibidik kasus Kemendiknas dan Kemenkes. Isu suap sempat berhembus, terutama pada mantan Kabareskrim Komjen Pol Ito Sumardi terkait penanganan kasus ini. Namun, Ito sudah membantah keras soal kabar ini.

Masih di Mabes Polri, ada kasus baru yang juga sedang menanti Nazaruddin, yakni dugaan pencemaran nama baik terhadap ketua umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum. Anas dan pengurus PD sudah diperiksa terkait hal ini.

Selain itu, Nazaruddin diduga terlibat dalam kasus dugaan korupsi di Kabupaten Dharmasraya terkait pembangunan rumah sakit. Pihak Kejaksaan Tinggi Sumatera Barat sedang menyelidiki kasus ini.

Kajati Sumbar Bagindo Fahmi mengaku sempat diancam Nazaruddin melelaui telepon dan Blackberry Messenger (BBM) agar berhenti mengungkap kasus tersebut. Fahmi bahkan diancam akan diberhentikan dari jabatannya sebagai Kajati Sumbar dengan menyebut-nyebut nama Anas Urbaningrum.

Tidak hanya Nazaruddin, sang istri Neneng Sri Wahyuni juga terlibat kasus di KPK. Dia diduga mengetahui proyek pengadaan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kemenakertrans) pada 2008. Kasus itu bermasalah dan diduga merugikan keuangan negara.
(mad/nvc/Rachmadin Ismail - detikNews/Selasa, 09/08/2011 06:29 WIB)


Kasus Suap Wisma Atlet
Nazaruddin Harus Berani Ungkap Pihak yang Terlibat


Nazaruddin Harus Berani Ungkap Pihak yang Terlibat Jakarta - Babak pertama pelarian Nazaruddin akan berakhir dengan kepulangannya ke Tanah Air. Selanjutnya, babak kedua akan bergulir dan menyeret pihak-pihak yang disebut-sebut dalam 'nyanyian' Nazaruddin.

"Babak pertama dari drama Nazaruddin segera berakhir sesudah dia sampai di Indonesia. Babak pertama ini disebut pelarian dan nyanyian Nazaruddin," ujar anggota Komisi III DPR, Martin Hutabarat kepada detikcom, Selasa (9/8/2011).

Dari luar negeri, Nazaruddin berani mengutarakan keterlibatan sejumlah pihak dalam sejumlah kasus korupsi. Kini, saat Nazaruddin segera tiba di Indonesia, dia diharapkan lebih berani mengungkapkan dan membuktikan pernyataan yang pernah dia lontarkan sebelumnya.

"Sekarang akan masuk babak kedua, kesaksian dan korban-korban Nazaruddin. Sebab pasti akan banyak orang terseret oleh pengakuan-pengakuannya," tuturnya.

"Karena orang-orang yang merasa pernah bersinergi dengan Nazaruddin dalam berbagai jaringan bisnisnya akan dag-dig-dug, khawatir, sampai sejauh mana Nazaruddin membongkar aib di sekitar kerjasama mereka," imbuh Martin.

Bahkan tak sedikit anggota DPR, birokrasi, partai politik maupun aparat penegak hukum yang was-was dengan kepulangan Nazaruddin. Mereka menanti dan bahkan berusaha mendapatkan informasi apapun terkait pengakuan Nazaruddin kepada penyidik. Namun Nazaruddin diminta berani mengungkapkan semuanya, tanpa terkecuali.

"Nazaruddin sebaiknya tidak perlu takut dan ragu dalam menceritakan semua jaringan mafia bisnisnya. Dia masih muda, masih banyak kesempatan untuk memperbaiki diri," ucap politisi Gerindra ini.

Meski begitu, Nazaruddin juga harus diberi pengamanan yang cukup. Sebab tidak sedikit pihak yang merasa terancam dengan kepulangan Nazaruddin ke Indonesia.

"Kita sangat mengharapkan agar keselamatan Nazaruddin sesudah dibawa pulang ke Indonesia, betul-betul bisa dijamin oleh aparat. Sebab banyak orang terganggu dan ketakutan dengan pernyataan-pernyataan Nazaruddin dari luar negeri selama ini," lanjutnya.

"Apalagi dia berjanji akan membongkar kebobrokan itu semua, meskipun konsekuensinya terpaksa harus melibatkan teman-temannya sendiri," imbuhnya.

Martin menilai, demi kepentingan penyidikan kasus-kasus yang melibatkan Nazaruddin, maka perlu dilakukan perlindungan ekstra terhadap Nazaruddin. Mengingat penanganan kasus-kasus tersebut berada di tangan KPK, maka Martin melihat bahwa sebaiknya penanganan dan penahanan Nazaruddin diserahkan kepada KPK seluruhnya.

"Sebab KPK yang sudah lebih dahulu menyidik kasus korupsinya dan menjadikannya sebagai tersangka," ucap politisi Gerindra ini.

Hal ini dinilai bisa menjadi momen bagi KPK untuk mendapatkan kembali kepercayaan publik. Serta untuk memberi kesempatan kepada KPK untuk membuktikan bahwa tidak ada kolusi antara KPK dan Nazaruddin.

"Sehingga KPK akan independen dalam menyidik kasusnya," tandas Martin.
(nvc/mad/Novi Christiastuti Adiputri - detikNews/Selasa, 09/08/2011 05:57 WIB)


Terungkap, Lokasi Video Skype Nazaruddin dengan Iwan Piliang

Terungkap, Lokasi Video Skype Nazaruddin dengan Iwan PiliangJakarta - Saat di pelarian, M Nazaruddin sempat melakukan wawancara via skype dengan seorang praktisi media Iwan Piliang. Di mana wawancara tersebut berlangsung?

Ternyata, mantan bendahara umum Partai Demokrat tersebut sedang berada di Dominika. Tepatnya di sebuah kamar hotel yang digunakan sebagai tempat bersembunyi sehari-hari.

Hal ini diungkapkan oleh politisi Demokrat Roy Suryo yang dimintai bantuan oleh Polri dalam proses pelacakan Nazaruddin beberapa waktu lalu.

"Itu firm ada di Dominika. Ini kamar sebuah hotel, hotel di Dominika," ucap Roy kepada detikcom, Selasa (9/8/2011).

Dari foto yang dilansir di akun twitternya ini, memang terlihat mirip dengan suasana kamar yang tayang pada saat wawancara dengan Iwan. Kamarnya bercat putih dan memiliki hiasan khas Amerika Latin di belakangnya.

"Akhirnya kita berhasil mendapatkan lock dari Skypenya," tambah Roy.

Roy memastikan, cahaya yang muncul di video wawancara Iwan adalah cahaya matahari. Bukan sinar buatan seperti yang diduga selama ini.

"Itu memang siang karena cahaya matahari. Dan topinya khas Amerika Latin," imbuhnya.
(mad/nvc/Rachmadin Ismail - detikNews/Selasa, 09/08/2011 04:36 WIB)


Komite Etik KPK Segera Periksa Nazaruddin



Komite Etik KPK Segera Periksa NazaruddinJakarta - Penangkapan M Nazaruddin menjadi kabar baik bagi tim komite etik KPK. Mengapa? Mantan bendahara umum Partai Demokrat tersebut adalah kunci terungkapnya semua tudingan miring terhadap para pimpinan KPK.

"Jelas sangat berbahagia sekali beliau ditangkap. Kita segera periksa," kata ketua komite etik KPK, Abdullah Hehamahua kepada detikcom, Selasa (9/8/2011).

Dengan kehadiran Nazaruddin, kata Abdullah, semua persoalan akan lebih jelas. Pihaknya bisa melakukan klarifikasi langsung pada bekas anggota Komisi III DPR tersebut, termasuk semua yang sudah disebutkan di media massa.

"Ya jelas, semua isu dan gosip akan terbuka. Karena tujuan komite etik akan mencari kebenaran dari semua pemberitaan tentang pejabat KPK," tegasnya.

"Saksi kuncinya Nazaruddin, kalau dia sudah ada kita bisa dapat langsung dari dia. Kita bisa pastikan dia fitnah atau berdusta," sambungnya.

Menurut Abdullah, jika hasil pemeriksaan nanti menyimpulkan bahwa pimpinan KPK bersalah, maka harus dilakukan pembuktian lebih jauh. Namun sebaliknya, jika tidak terbukti, maka nama baik Chandra Hamzah cs harus dipulihkan.

"Suatu itu proses pemulihan nama baik pimpinan KPK," terangnya.

Komite etik dibentuk setelah Nazaruddin menyebutkan kedekatan Wakil Ketua KPK M Jasin dengan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum. Lalu, Nazaruddin mengungkapkan pertemuan Anas dengan pemimpin KPK, Chandra M Hamzah, dan Direktur Penindakan KPK Ade Raharja pada akhir Juni lalu. Tudingan ini sudah dibantah.
(mad/nvc/Rachmadin Ismail - detikNews/Selasa, 09/08/2011 06:45 WIB)


Belum Tersangka, Istri Nazaruddin Kemungkinan Tidak Ditahan



Belum Tersangka, Istri Nazaruddin Kemungkinan Tidak DitahanJakarta - Mabes Polri melansir informasi bahwa M Nazaruddin ditangkap bersama istrinya, Neneng Sri Wahyuni. KPK siap menahan Nazaruddin, namun belum tentu untuk sang istri. Kenapa?

Wakil Ketua KPK M Jasin mengatakan, Neneng saat ini masih berstatus sebagai saksi dalam kasus dugaan korupsi di proyek pengadaan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kemenakertrans) tahun 2008.

"Status istri Nazar belum tersangka," kata Jasin lewat pesan singkat pada detikcom, Selasa (9/8/2011).

Saat ditanya lebih jauh apakah Neneng akan ikut ditahan, Jasin enggan menjelaskan lebih jauh. Juru bicara KPK Johan Budi juga belum bisa memastikan soal ini.

"Saya belum tahu, harus dicek lebih dulu," ucapnya.

Sebelumnya, Kadivhumas Mabes Polri Irjen Pol Anton Bahrul mengatakan, Nazaruddin tidak sendiri saat dibekuk di Kolombia. Ada sang istri Neneng Sri Wahyuni dan beberapa orang lain di lokasi.

"Tidak sendirian yang jelas, dia dengan istrinya. Dan beberapa orang tapi kita tidak tahu persis, saya sampaikan nanti kalau sudah datang," kata Kadivhumas Mabes Polri Irjen Pol Anton Bahrul Alam di Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Jakarta Selatan, Senin (8/8/2011).

Saat ini, proses pemulangan mantan bendahara umum Partai Demokrat itu sedang diurus. Jika tidak ada aral merintang dalam proses diplomasi, maka Nazar akan langsung ditahan di Indonesia.
(mad/nvc/Rachmadin Ismail - detikNews/Selasa, 09/08/2011 07:08 WIB)


Ingat! Aset Nazaruddin di Luar Negeri Juga Harus Dilacak

Jakarta - M Nazaruddin sudah ditangkap. Kini, fokus penyidikan tidak lagi hanya kepada pengungkapan kasus semata, melainkan juga penelusuran terhadap aset-aset milik mantan bendahara umum Partai Demokrat tersebut.

"KPK jangan hanya fokus pada penangkapan fisik, akan tetapi perlu serius menelisik kemungkinan ada aset atau dana yang dibawa keluar negeri," kata peneliti ICW Febri Diansyah, kepada detikcom, Selasa (9/8/2011).

Menurut Febri, KPK juga harus memastikan tak ada bukti, dokumen atau berkas apa pun yang hilang di kediaman Nazaruddin. Hal ini penting agar tidak ada jaringan yang putus dalam proses hukum buronan KPK tersebut.

"Mengingat, jika penegak hukum serius, diperkirakan kasus ini akan menyeret banyak pihak," sambungnya.

Tidak hanya itu, kasus ini diharapkan bisa membuka praktik korupsi di berbagai instansi. Bahkan wajah mafia anggaran di berbagai kementerian.

"Baik di parlemen, parpol ataupun birokrasi pemerintahan," tegasnya.

Anggota Komisi III DPR Nasir Djamil menambahkan, kasus Nazaruddin juga harus menjadi pelajaran bagi perbaikan di tubuh imigrasi. Khususnya koordinasi dan antisipasi sistem pencekalan.

"Sistem online yang berbasis data harus segera ditingkatkan kualitasnya agar kasus serupa seperi Nazaruddin tidak terulang lagi," tambahnya.

Nazaruddin ditangkap di Kota Cartagena, Kolombia, Minggu (7/8). Dia ditangkap dengan paspor atas nama Syarifuddin. Presiden SBY berpesan Nazaruddin segera dibawa ke Indonesia.

Nazaruddin diketahui terbelit sejumlah kasus, bukan hanya di KPK. Di Mabes Polri dia tengah dibidik kasus Kemendiknas dan Kemenkes dan juga kasus dugaan pencemaran nama baik Anas Urbaningrum. Selain itu di Kejati Sumbar Nazaruddin dibidik kasus dugaan korupsi di Kabupaten Dharmasraya terkait pembangunan rumah sakit.
(mad/nvc/Rachmadin Ismail - detikNews/Selasa, 09/08/2011 07:39 WIB)


Sssst! Nazaruddin Ternyata Coba Suap Polisi Kolombia


Sssst! Nazaruddin Ternyata Coba Suap Polisi KolombiaJakarta - Cerita mengejutkan kembali datang dari M Nazaruddin. Saat pertama kali ditangkap oleh polisi lokal di Cartagena, Kolombia, ternyata mantan bendahara umum Partai Demokrat itu sempat berusaha melakukan penyuapan. Wah!

Hal ini diungkapkan oleh Dubes RI di Kolombia Michael Menufandu berdasarkan informasi dari kepolisian setempat. Michael saat itu baru saja mendampingi Nazaruddin ketika pertama kali ditangkap.

"Dia mau membayar mereka untuk melepaskan diri," kata Michael kepada detikcom, Selasa (9/8/2011).

Michael menegaskan, upaya itu jelas ditolak oleh polisi Kolombia. Selain dikenal profesional, para polisi juga sangat tegas dalam menangani kasus internasional.

"Polisi di sini sangat profesional, di sini tidak bisa disogok. Pengacara juga tidak mungkin. Bahkan mereka bisa membantu tanpa minta bayaran," ceritanya.

Sayangnya, Michael tidak tahu berapa jumlah uang yang ditawarkan pada polisi tersebut. "Saya tidak tahu. Polisinya yang beritahukan ke saya," imbuhnya.

Nazaruddin ditangkap di Kota Cartagena, Kolombia, Minggu (7/8). Dia ditangkap dengan paspor atas nama Syarifuddin. Presiden SBY berpesan Nazaruddin segera dibawa ke Indonesia.

Nazaruddin diketahui terbelit sejumlah kasus, bukan hanya di KPK. Di Mabes Polri dia tengah dibidik kasus Kemendiknas dan Kemenkes dan juga kasus dugaan pencemaran nama baik Anas Urbaningrum. Selain itu di Kejati Sumbar Nazaruddin dibidik kasus dugaan korupsi di Kabupaten Dharmasraya terkait pembangunan rumah sakit.
(mad/nvc/Rachmadin Ismail - detikNews/Selasa, 09/08/2011 07:51 WIB)

Nazaruddin Dideportasi Pekan Ini

Nazaruddin Dideportasi Pekan Ini
Dubes RI di Kolombia M Manufandu (kiri) & M Nazaruddin--KBRI KOLOMBIA/METRO TV/rj

JAKARTA--MICOM: Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Kolumbia menargetkan pendeportasian tersangka kasus suap M Nazaruddin, bisa dilakukan pada pekan ini.

Staf KBRI di Kolumbia I Made Subagia, saat dihubungi dari Jakarta, Senin (8/8) malam mengatakan, sesuai aturan yang berlaku di Kolumbia, pihaknya mempunyai waktu hanya dua hari kerja untuk mengurus nota diplomatik pendeportasian Nazaruddin.

"Jadi, sejak dia (Nazaruddin) ditahan pada Senin ini, kami hanya punya waktu dua hari (hingga Rabu, 10/8) untuk mengurus nota diplomatiknya," katanya.

Karenanya, ia mengatakan, pihaknya saat ini bekerja cepat mengejar waktu sampai Rabu depan guna menyelesaikan nota diplomatik. Berdasarkan pengalaman selama ini, kata Subagia, pihaknya mampu
menyelesaikan nota diplomatik selama dua hari kerja.

Made melanjutkan, pihaknya juga terus berkoordinasi dan bekerja sama dengan Kementerian Luar Negeri untuk pendeportasian Nazaruddin. "Saat ini, kami tengah menunggu tim dari Jakarta," ujarnya. (Ant/OL-8/http://www.mediaindonesia.com/read/2011/08/08/249134/284/1/Nazaruddin-Dideportasi-Pekan-Ini-)

0 comments to "M.Nazaruddin...coba suap Kolombia tapi Tertangkap....Politikus ''ketar-ketir''..."

Leave a comment