Wajib Shalat Ayat untuk yang Mengetahui Terjadinya Gerhana Bulan

Pejabat Komite Penyebaran Hukum Bitsah Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran (Rahbar), menyinggung gerhana bulan Sabtu (10/12) dan menyatakan, "Seluruh orang yang mengetahui terjadinya gerhana bulan, maka mereka wajib menunaikan shalat ayat."

IRNA melaporkan, Hujjatul Islam Mohammad Husein Fallahzadeh mengatakan, sejak dimulainya gerhana bulan sampai sempurnanya fenomena alam itu, shalat harus ditunaikan dengan niat "ada'an". Adapun dari mulai terurai hingga berakhirnya gerhana, maka shalat harus dilaksanakan dengan niat "ma fi dzimmah".

Fallahzadeh jua menambahkan, shalat ayat sama seperti shalat subuh, dua rakaat, Bedanya, dalam shalat ayat terdapat lima ruku pada rakaat pertama dan lima ruku pada rakaat kedua, dan di antara ruku dibaca surat al-fatihah dan satu surat.

Mengenai amalan mustahab dalam shalat ayat, Fallahzadeh mengatakan, "Shalat ayat tidak perlu azan atau iqamah, akan tetapi sebelum ruku kedua, keempat, keenam, kedelapan, dan kesepuluh, disunnahkan untuk membaca qunut." (IRIB Indonesia/MZ/SL)