Home , , , , , , , , , , , , , � Maulid dan Syahadah Bid'ah...benarkah???!!!!! Hingga kemenangan ISLAM..poin-poin penting yang menjadi kesepakatan Konferensi Internasional Pemuda dan Kebangkitan Islam

Maulid dan Syahadah Bid'ah...benarkah???!!!!! Hingga kemenangan ISLAM..poin-poin penting yang menjadi kesepakatan Konferensi Internasional Pemuda dan Kebangkitan Islam






Mufti Saudi Sebut Peringatan Maulud Nabi Sebagai Bidah




Mufti Wahabi Arab Saudi menilai peringatan kelahiran Rasulullah Saw sebagai bid'ah, di saat lebih dari satu milyar umat Muslim di seluruh dunia tengah bersuka cita menyambut peringatan agung dalam Islam itu.

Fars Nes (5/2) mengutip laporan situs berita al-Tawafuq menyebutkan, Abdul Aziz Al Sheikh, seorang mufti wahabi Saudi kembali menyebut peringatan hari kelahiran Nabi atau maulud sebagai bid'ah.

Kepada koran resmi kota Madinah, mufti Saudi itu mengatakan, "Peringatan tersebut tidak ada dalam sunnah Nabi, sunnah khalifah, dan para imam." (IRIB Indonesia/MZ)





Larijani: Al-Quran Dapat Menjadi Pemersatu Mazhab-Mazhab




Ketua Parlemen Republik Islam Iran, Ali Larijani menekankan bahwa tidak ada pihak yang berbeda pendapat mengenai al-Quran dan oleh karena itu, al-Quran dapat dijadikan sandaran untuk mewujudkan kerukunan dan persatuan.

Mehr News melaporkan, hal itu dikemukakan Ahad (5/2) oleh Larijani dalam acara pameran sebuah al-Quran tulisan tangan tertua yang juga dihadiri oleh Duta Besar Turki untuk Tehran dan Ketua Perpustakaan Parlemen Iran.

Larijani mengatakan, "Dewasa ini, al-Quran adalah masalah terpenting yang menjadi ikatan batin antarmazhab Islam. Masalah al-Quran adalah masalah terpenting yang dapat menjadi jembatan penghubung antarmazhab. Tahap berikutnya adalah sunnah Rasulullah, dan masih ada perbedaan pendapat dalam masalah tersebut. Akan tetapi tidak ada perbedaan dalam masalah al-Quran. Oleh karena itu, mazhab-mazhab Islam harus bersandar pada al-Quran untuk menciptakan keselarasan." (IRIB Indonesia/MZ)






Kapal Perang Iran Gagalkan Pembajakan



Kapal perang Angkatan Laut Iran telah menggagalkan sebuah serangan bajak laut yang ingin merampok kapal tanker minyak negara ini. Kapal tanker itu berada di dekat selat Bab el-Mandeb, yang menghubungkan Laut Merah ke Teluk Aden di lepas pantai Somalia.

"Kapal tanker minyak Iran diserang oleh 35 kapal bajak laut pada Ahad sore (5/2)," kata Wakil Komandan AL Iran Laksamana Sayyid Mahmoud Mousavi.

Laksamana Mousavi menambahkan, kapal perang Iran berpatroli di daerah itu dan bergegas memberikan bantuan kepada kapal tanker minyak setelah menerima panggilan darurat. Tidak ada korban cedera di antara para awak kapal tesebut.

Sejalan dengan upaya internasional melawan pembajakan, Angkatan Laut Iran telah melakukan patroli anti-pembajakan di Teluk Aden sejak November 2008 guna melindungi perdagangan maritim dan kapal khusus serta kapal tanker minyak milik Iran atau yang disewa negara ini.

Mei tahun lalu, Sekretaris Jenderal Organisasi Maritim Internasional (IMO) Efthimios E. Mitropoulos menyatakan bahwa upaya anti-pembajakan yang dilakukan oleh Angkatan Laut Iransebagai langkah yang efektif.

Teluk Aden, yang menghubungkan Samudera Hindia dengan Terusan Suez dan Laut Mediterania adalah rute tercepat untuk ribuan kapal yang melakukan perjalanan setiap tahun antara Asia, Eropa dan Amerika.

Namun, adanya serangan para perompak Somalia dengan senjata berat dan kapal cepat telah mendorong beberapa pelayaran perusahaan raksasa di dunia beralih rute dari Terusan Suez kesekitarAfrika Selatan. Hal itu menyebabkan biaya pengiriman melonjak.

Somalia tidak mempunyaipemerintah yang berfungsi sejak 1991, ketika panglima perang menggulingkan mantan diktator Mohamed Siad Barre. (IRIB Indonesia/RA)






Agen Intelijen Saudi Ditangkap di Homs, Suriah



Aparat keamanan Suriah menangkap seorang agen intelijen Arab Saudi di kota Homs selama bentrokan antara militer Suriah dan kelompok-kelompok teroris bersenjata.

Menurut laporan media Lebanon, Nasser al-Ariqi ditangkap di Homs pasca pecahya bentrokan antara pasukan Suriah dan kelompok-kelompok bersenjata yang berlangsung sejak hari Sabtu (4/2).

Al-Ariqi disebut-sebut sebagai panglima kelompok teroris bersenjata di kota Suriah. Kelompok teroris bersenjata berusaha menghancurkan pos-pos pemeriksaan keamanan militer Suriah dengan menggunakan persenjataan berat.

Pemerintah Suriah berulang kali menuduh beberapa negara Arab termasuk Arab Saudi dan Qatar memicu kerusuhan di Damaskus dengan menyuplai senjata dan dana kepada kelompok-kelompok ekstrim dalam menyulut perang saudara dan penggulingan pemerintahan Presiden Bashar al-Asad.

Suriah telah dilanda instabilitas sejak pertengahan Maret, menyusul demonstrasi yang digelar baik oleh kelompok pro maupun anti-Presiden Bashar al-Assad. Ratusan orang, termasuk aparat keamanan, tewas dalam kerusuhan tersebut.

Barat dan oposisi Suriah menuding pemerintah membantai para pengunjuk rasa. Namun Damaskus balik menuding geng dan kelompok teroris bersenjata berada di balik kerusuhan yang disetir oleh pihak asing. (IRIB Indonesia/MZ)

AS Bakal Menanggung Kerugian Sepuluh Kali
 
Lipat Jika Menyerang Iran

"Kanker yang benar-benar ganas di kawasan bernama Israel harus lenyap dan tak diragukan, hal itu pasti akan terjadi."


AS Bakal Menanggung Kerugian Sepuluh Kali Lipat Jika Menyerang Iran
Menurut Kantor Berita ABNA, Dengan keberhasilannya mengakhiri era keterpasungan, Revolusi Islam menggulung keterhinaan sejarah yang ditimpakan terhadap bangsa Iran dan menghadiahkan kemuliaan dan kebebasan kepada rakyat Iran. Hal itu ditegaskan Rahbar atau Pemimpin Besar Revolusi Islam Ayatollah al-Udzma Sayyid Ali Khamenei dalam khutbah Jum'at Tehran, hari ini (3/2).

Dalam forum shalat Jum'at Tehran yang dihadiri oleh ratusan ribu jamaah, Rahbar menjelaskan berbagai prestasi gemilang yang dicapai Iran setelah kemenangan revolusi Islam sampai hari ini dan mengatakan, dalam tiga dasawarsa terakhir bangsa Iran berhasil mengatasi berbagai tantangan besar termasuk perang delapan tahun yang dipaksakan, embargo dan terorisme. Semua tantangan dan kesulitan itu tidak bisa melumpuhkan revolusi Islam.

Beliau mengingatkan, meski ada perbedaan pandangan, semua pihak harus tetap menjaga persatuan dan bersama-sama melangkah untuk mewujudkan cita-cita negara.

"Persatuan dan kekompakan di antara para pejabat, di antara rakyat dan antara rakyat dan pejabat adalah kunci mengatasi banyak masalah," kata beliau.

Pemimpin Besar Revolusi Islam menyeru semua pihak untuk waspada dan tidak termakan tipu daya musuh yang menebar senyum atau mengumbar janji-janji palsu.

Lebih lanjut Ayatollah al-Udzma Khamenei menjelaskan kondisi kawasan dan dunia saat ini dengan mengangkat masalah kebangkitan rakyat di sejumlah negara kawasan yang berhasil menumbangkan sejumlah rezim diktator. Beliau mengatakan, di antara transformasi penting yang terjadi saat ini di Mesir dan Tunisia adalah keberhasilan kubu Islam meraih suara mayoritas rakyat dalam pemilihan umum. Hal ini menunjukkan kekandasan semua skenario dan propaganda politik AS dan zionis dalam menebar Islamophobia dan mengesankan buruknya pemerintahan Islam di tengah opini umum.

Seraya menyinggung kian melemahnya rezim Zionis Israel seiring dengan semakin meningkatnya gelora perjuangan dan opti misme rakyat Palestina, Pemimpin Besar Revolusi Islam menyebutnya sebagai berkah yang sangat penting dari kebangkitan bangsa-bangs Muslim di kawasan. Beliau menambahkan, "Kanker yang benar-benar ganas di kawasan bernama Israel harus lenyap dan tak diragukan, hal itu pasti akan terjadi."

Mengenai perkembangan di Bahrain dan revolusi rakyat tertindas di negara itu, Rahbar mengatakan, revolusi rakyat Bahrain diboikot oleh seluruh media massa dunia yang dikuasai kubu istikbar. "Tapi pada akhirnya, dengan izin Allah, rakyat Bahrain pasti akan meraih kemenangan," tegas beliau.

Imam Jum'at Tehran menolak tudingan rezim Bahrain tentang campur tangan Iran di negara itu seraya menyebutnya sebagai tuduhan yang tidak benar. Beliau menandaskan, "Jika kami campur tangan tentunya kondisi di Bahrain tidak akan seperti ini."

Beliau menambahkan, "Jika terlibat kami pasti akan mengakuinya secara terbuka, seperti yang kami lakukan terhadap rezim Zionis Israel. Kami menentang kanker ganas itu dan kami terlibat dalam kemenangan perang 33 hari dan perang 22 hari. Ke depan, kelompok dan bangsa manapun yang bangkit melawan rezim Zionis Israel akan kami bantu. Kami tak segan untuk mengungkapkannya secara terbuka."

Di bagian lain khutbah Jum'at ini, Ayatollah al-Udzma Khamenei menerangkan kelemahan ekonomi dan politik serta kemerosotan posisi di pentas dunia yang sedang dihadapi AS dan Eropa hari ini seraya mengatakan, dalam kasus Irak, Afghanistan dan Palestina, AS menelan kekalahan telak. Di dalam negeri, negara itu juga menghadapi banyak masalah, termasuk demonstrasi rakyat AS di berbagai negara bagian yang sudah berlangsung sekitar empat bulan.

Menanggapi ancaman Barat untuk memperketat sanksi terhadap Iran, beliau mengatakan, dari dua sisi, embargo justeru menguntungkan rakyat Iran dan pemerintahan Islam. Pertama, dengan adanya embargo, bangsa Iran menumpukan harap pada potensi yang dimilikinya dan hal itu akan berujung pada aktualisasi potensi. Kedua, embargo yang tidak berhasil membuat Iran bertekuk lutut ini akan meruntuhkan wibawa mereka di mata bangsa-bangsa lain sementara wibawa dan kebesaran Iran semakin tinggi.

Mengenai langkah Amerika Serikat (AS) yang meningkatkan embargo atas Iran, Pemimpin Besar Revolusi Islam menandaskan, embargo AS menunjukkan kelemahan negara itu yang tidak mampu bertindak logis menghadapi Iran. Ancaman AS untuk menggelar serangan militer terhadap Iran membuktikan bahwa negara itu tidak mengenal logika selain kekerasan dan pertumpahan darah.

Beliau menegaskan, ancaman perang justeru merugikan AS. Negara itu akan menanggung kerugian sepuluh kali lipat jika nekat menyulut perang terhadap Iran.

Lebin lanjut, dalam khutbah Jum'at ini, Rahbar mengangkat masalah pemilu legislatif yang tak lama lagi akan diselenggarakan di Iran seraya mengatakan, hal yang membuat Iran berwibawa di depan musuhnya dan menakutkan lawan-lawannya adalah partisipasi rakyat dalam pemilu. Partisipasi besar rakyat Iran dalam pemilu akan mempengaruhi kinerja instansi-instansi negara. Semakin besar partisipasi rakyat dalam pemilu, negara akan semakin terlindungi.

Pada khutbah kedua yang disampaikan dalam bahasa Arab, Ayatollah al-Udzma Khamenei mengingatkan akan upaya Barat untuk menyimpangkan revolusi-revolusi rakyat di sejumlah negara Arab. Beliau mengatakan, rezim-rezim yang berhasil ditumbangkan oleh rakyat di beberapa negara Arab punya kesamaan dalam kebijakannya yang menentang agama, melayani Barat, bekerjasama dengan zionis dan berkhianat dalam isu Palestina.

Saudi Arabia dan Indonesia Selamatkan

 Ekonomi AS

Selain Saudi Arabia, Indonesia juga tengah menyelamatkan ekonomi AS dengan membeli 230 unit pesawat boeing 737 Lion Air yang menggunakan uang jaminan pemerintah. Bahkan kabar terakhir, Garuda Air ikut menyelamatkan ekonomi AS. 


Saudi Arabia dan Indonesia Selamatkan Ekonomi AS
Menurut Kantor Berita ABNA, Al Jazeera memberitakan, kesepakatan ini terungkap pertama kali dari ucapan Presiden Barack Obama, ketika menghabiskan liburan Natalnya di Hawaii. Namun, proses kesepakatan ini sudah berlangsung sejak Oktober 2010, sebagai bagian dari transaksi penjualan perlengkapan militer As ke Saudi sebesar US$ 60 milyar.

Pemerintah Amerika Serikat mencapai kesepakatan dengan Pemerintah Arab Saudi untuk pembelian puluhan pesawat jet F-15. Kesepakatan AS - Saudi ini dengan transaksi yang nilainya hampir sebesar US$ 30 milyar.Dengan kesepakatan US$ 29,4 milyar, Saudi meminta produksi pesawat F-15 SA sebanyak 84 unit. Selain itu, kesepakatan juga mencapai untuk melakukan modernisasi sebanyak 70 unit pesawat F-15s yang sudah dimiliki Saudi.

"(Kesepakatan) juga termasuk amunisi, suku cadang, pelatihan, perawatan, dan logistik," kata Asisten Menteri Dalam Negeri bidang Politik-Militer AS, Andrew Shapiro, seperti dikutip dari laman CNN.Al Jazeera memberitakan, kesepakatan ini terungkap pertama kali dari ucapan Presiden Barack Obama, ketika menghabiskan liburan Natalnya di Hawaii. Namun, proses kesepakatan ini sudah berlangsung sejak Oktober 2010, sebagai bagian dari transaksi penjualan perlengkapan militer AS ke Saudi sebesar US$ 60 milyar.

Kesepakatan itu disebut akan berlangsung selama 15 hingga 20 tahun. Salah seorang pejabat kantor pertahanan AS menyebut, kesepakatan 2010 itu juga termasuk pembelian helikopter serbu Apache dan helikopter Black Hawk.Menariknya, pengumuman kesepakatan ini berlangsung ketika hubungan AS dan sekutunya di Timur Tengah dengan Iran semakin memanas.

Tak hanya itu, hubungan pun semakin memanas ketika Iran berencana menutup Selat Hormuz. Bagi AS, Selat Hormuz merupakan selat yang penting bagi perdagangan minyak bumi. Karena itu AS menilai penutupan Selat Hormuz tidak dapat diterima. Tentu, selain untuk upgrade kekuatan militer Arab Saudi, bagi AS penjualan pesawat tersebut untuk menyelamatkan ekonominya yang bangkrut.

Selain Saudi Arabia, Indonesia juga tengah menyelamatkan ekonomi AS dengan membeli 230 unit pesawat boeing 737 Lion Air yang menggunakan uang jaminan pemerintah. Bahkan kabar terakhir, Garuda Air ikut menyelamatkan ekonomi AS.

Kemenangan Yang Dicapai Masih Pada 

Tahap Awal

Rahbar atau Pemimpin Besar Revolusi Islam Ayatollah al-Udzma Sayyid Ali Khamenei Selasa petang (31/1) dalam pertemuan dengan Sekretaris Jenderal Jihad Islam Palestina Ramadhan Abdullah Shallah dan rombongan menyebut transformasi yang terjadi di dunia dalam setahun terakhir dan kebangkitan Islam sebagai bukti akan kondisi Barat yang kian melemah seiring dengan semakin menguatnya posisi Dunia Islam.

Kemenangan Yang Dicapai Masih Pada Tahap AwalMenurut Kantor Berita ABNA, Rahbar atau Pemimpin Besar Revolusi Islam Ayatollah al-Udzma Sayyid Ali Khamenei Selasa petang (31/1) dalam pertemuan dengan Sekretaris Jenderal Jihad Islam Palestina Ramadhan Abdullah Shallah dan rombongan menyebut transformasi yang terjadi di dunia dalam setahun terakhir dan kebangkitan Islam sebagai bukti akan kondisi Barat yang kian melemah seiring dengan semakin menguatnya posisi Dunia Islam. Beliau mengatakan, "Jika umat Islam di berbagai negara komitmen dengan perjuangan, resisten dan berbaik sangka kepada Allah Swt, maka pertolongan Allah pasti akan datang, sebagaimana yang kita sudah saksikan dalam setahun terakhir ini."

Mengenai transformasi dalam setahun ini di kawasan, Pemimpin Besar Revolusi Islam menilainya sebagai berita gembira serta kemurahan dan rahmat Ilahi. "Perkembangan ini masih pada tahap awal. Dengan inayah Allah, keberhasilan demi keberhasilan akan tercapai," imbuh beliau.
Seraya menyatakan bahwa datangnya pertolongan Allah meniscayakan perjuangan dan kerja keras, Ayatollah al-Uzma Khamenei menambahkan, selama 32 tahun, Republik Islam Iran selalu berhasil melewati masa-masa sulit dan berkat kemurahan Allah kita akan melanjutkan perjalanan ini dengan kekuatan yang lebih.

Menyinggung perkembangan di Suriah, beliau mengatakan, "Mengenai Suriah, dengan mencermatinya secara seksama dan kompehensif, akan terlihat bahwa krisis di Suriah adalah skenario Amerika Serikat (AS). Sayangnya, sebagian negara asing dan regional ikut terlibat dalam melaksanakan agenda AS ini."

Rahbar menekankan bahwa tujuan dari skenario AS di Suriah ini adalah untuk melemahkan kubu muqawamah di kawasan. Sebab, Suriah mendukung muqawamah Palestina dan muqawamah Islam Lebanon.

Beliau menambahkan, jika pemerintah Suriah berjanji kepada AS untuk melepaskan dukungan kepada muqawamah Palestina dan Lebanon, semua permasalahan ini akan selesai. Sebab, dosa Suriah hanya satu yaitu mendukung muqawamah.

Pemimpin Besar Revolusi Islam mengingatkan bahwa AS dan sejumlah negara Barat lainnya ingin melampiaskan dendam atas kegagalan-kegagalannya saat ini di kawasan, seperti dalam kasus Mesir dan Tunisia, lewat Suriah.

Mengenai sikap Republik Islam Iran dalam masalah Suriah, beliau mengatakan, Republik Islam Iran mendukung reformasi apapun yang menguntungkan rakyat negara itu, tapi menolak intervensi AS dan negara-negara kaki tangannya. Karena, ini adalah masalah dalam negeri Suriah.

Ayatollah al-Udzma Khamenei menyinggung pembicaraan salah seorang pemimpin Jihad Islam terkait kemajuan Republik Islam Iran di bidang sains yang sangat mencengangkan seraya menandaskan, gerakan keilmuan di negara ini sangat luas dan mencakup semua bidang keilmuan dan teknologi. Kemajuan yang dicapai di sejumlah bidang jauh dari yang dibayangkan.

Lebih lanjut beliau menyatakan optimis negara-negara kawasan seperti Mesir, Tunisia, Mesir dan Libya dapat mencapai sukses. "Semoga umat Islam bisa mengukir keberhasilan besar di bidang sains dan teknologi," ujar beliau.

Dalam kesempatan itu, Sekjen Jihad Islam Ramadhan Abdullah menyampaikan ucapan selamat atas tibanya Sepuluh Fajar kemenangan revolusi Islam Iran seraya menjelaskan perkembangan terkini di Palestina khususnya Gaza.

"Kebangkitan Islam dan perkembangan di kawasan adalah kesempatan yang sangat berharga bagi bangsa-bangsa Muslim khususnya bangsa Palestina. Semua pihak harus mawas diri dan jeli dalam membaca skenario fitnah yang ditebar musuh," katanya.
Ditambahkannya, peradaban Islam kembali bergerak ke arah puncak dan dalam proses ini Republik Islam Iran memainkan peran yang sangat istimewa. Karena itu, kubu arogansi dunia semakin menekan Iran.

Mengenai perkembangan Suriah, Sekjen Jihad Islam menandaskan, Barat berusaha menjauhkan Suriah dari muqawamah.
Sementara itu, Dr Mohammad, salah seorang tokoh Jihad Islam Palestina dalam pertemuan itu menyebut kemajuan yang dicapai Republik Islam Iran sebagai kebanggaan bagi umat Islam..

Ketertindasan Rakyat Bahrain, Melukai Hati

 Setiap Muslim

"Kediktatoran tidak memiliki tempat dihati rakyat dibelahan dunia manapun. Rezim Ali Khalifah cepat atau lambat akan runtuh dan berakhir. Apa yang ia lakukan saat ini membuat siapapun yang masih memiliki hati merasa terluka dan sakit. Derita rakyat Bahrain adalan derita semua orang yang masih memiliki nurani dan mencintai kemanusiaan."

Ketertindasan Rakyat Bahrain, Melukai Hati Setiap MuslimMenurut Kantor Berita ABNA, Ayatullah Husain Nuri Hamadani Senin siang (30/1) dalam pertemuan dengan anggota kesatuan militer dalam menyambut peringatan hari syahadah Imam Hasan Askari as menyatakan, "Diriwayatkan dalam sebuah hadits bahwa diakhir zaman kota suci Qom akan menjadi pusat pendidikan dan penyebaran Islam ke seluruh dunia, dan tidak seorangpun yang tinggal di dunia kecuali mereka mendapatkan pengetahuan Islam dari Qom." 

Ulama marja taklid tersebut kemudian melanjutkan, "Saat ini kita bisa melihat terbuktinya nubuat Nabi tersebut, dengan adanya hubungan yang sangat erat antara Hauzah Ilmiyah Qom dengan para ulama agama dalam mengenal mazhab Ahlul Bait. Minat mengkaji agama dan kecintaan kepada mazhab suci ini disebarkan melalui aktivitas keruhaniaan dan keintelektualan di kota Qom."
Selanjutnya Ayatullah Nuri Hamadani menyinggung penting dan urgennya mempelajari agama. "Hal pertama yang harus diketahui dalam mempelajari iman kepada agama Allah adalah mengenai pembahasan aqidah. Aqidah itu meliputi tauhid, keadilan Ilahi, kemaksuman utusan Allah dan masalah ma'ad. Kesemuanya itu berkaitan erat dengan iman kepada agama Allah SWT. Penguasaan atas ma'arif Islam ini harus benar-benar dimiliki oleh seorang muballigh untuk menjawab syubhat-syubhat dari paham-paham modern seperti sekularisme yang sedikit banyaknya dapat merusak pemahaman aqidah masyarakat."

"Hal kedua yang harus dimiliki oleh seorang agamawan adalah akhlaqul karimah. Seorang muslim harus benar-benar memperhatikan mengenai bagaimana berakhlak baik dalam berinteraksi dan berhubungan dengan orang lain. Ini persoalan serius, sebab diterima tidaknya dakwah di masyarakat bergantung bagaimana da'inya bisa menunjukkan akhlak yang baik." Lanjutnya. 
Kemudian Ayatullah Nuri Hamadani melanjutkan, "Hal terpenting lainnya yang harus diperhatikan adalah adanya kesesuaian antara iman dan amal. Iman yang benar akan membuahkan amal-amal yang saleh dan Islami."

Berhadapan dengan ratusan anggota kemiliteran, Ayatullah Nuri Hamadani kemudian menyinggung mengenai pentingnya kemiliteran dalam menjaga kedaulatan dan keamanan Negara. Dalam pandangannya militer adalah sebuah pekerjaan yang istimewa. Beliau berkata, "Militer dan penjaga keamanan berkaitan erat dengan berjihad di jalan Allah, dan bergabung di dalamya merupakan taufiq yang besar dari Allah SWT. Dalam Islam, jihad dan persiapan menghadapi jihad mendapat perhatian utama. Sebuah Negara Islam harus mempersiapkan senjata, peralatan militer dan kesiapan untuk berperang, baik dalam kondisi perang maupun dalam kondisi damai untuk senantiasa berja-jaga dari serangan musuh."

"Banyak ayat mengenai anjuran berjihad yang tersebar dalam Al-Qur'anul Karim. Allah SWT menyatakan dalam Al-Qur'an bahwa Dia membeli jiwa dan harta kaum mukminin yang berjihad dengan surga" jelasnya. 

Beliau melanjutkan, "Pembahasan mengenai jihad bukan hanya terdapat dalam agama Islam namun juga dalam agama-agama lain. Berjihad di jalan Tuhan adalah doktrin penting dalam agama-agama. Allah SWT mengutus para Nabi as selain melengkapinya dengan kitab langit juga melengkapinya dengan peralatan perang untuk berjihad dengan musuh-musuh agama. Misalnya nabi Muhammad saww, ditangan kanannya ia menggenggam Al-Qur'an dan di tangan kirinya tergenggam pedang untuk memberantas kesyirikan, kekufuran dan thagut."

"Titik persamaan agama-agama langit adalah para nabi bertugas menyampaikan petunjuk dan hidayah kepada ummat dan akan memerangi siapapun yang membuat penghalang atau menghalang-halangi sampainya dakwah tersebut kepada ummat." Tegasnya. 

Mengenai keutamaan Jihad yang termaktub dalam Al-Qur'an, Ayatullah Nuri Hamadani mengatakan, "Tidak ada satupun hukum Islam yang dijelaskan dalam Al-Qur'an begitu detail selain jihad. Dalam pandangan fukaha Islam, setiap kesungguhan di jalan Allah terhitung sebagai jihad, bukan hanya dalam perang namun juga dalam bidang lain. Seperti misalnya saat ini kesungguhan Iran dalam meningkatkan laju perekonomian di tengah-tengah embargo ekonomi juga terhitung sebagai jihad."

"Islam tidak mengajarkan umatnya untuk memulai peperangan, namun tidak akan menyerah dan lari jika harus menghadapinya. Peperangan dalam Islam bermaksud untuk menjaga kehormatan kaum muslimin." Lanjutnya. 

Ulama marja taklid tersebut lebih lanjut menjelaskan bahwa militer Republik Islam Iran harus menjadi teladan bagi kesatuan militer di Negara lain.

Pada pembahasan lain dalam ceramahnya, Ayatullah Nuri Hamadani juga menyinggung kesulitan yang harus dihadapi rakyat Bahrain dalam menghadapi kezaliman penguasanya. Beliau berkata, "Tidak ada kekejaman yang melebihi kekejaman yang dilakukan Ali Khalifah yang dibantu oleh Ali Saud dalam menyiksa rakyatnya sendiri."

Dipenghujung ceramahnya Ayatullah Nuri Hamadani berkata, "Kediktatoran tidak memiliki tempat dihati rakyat dibelahan dunia manapun. Rezim Ali Khalifah cepat atau lambat akan runtuh dan berakhir. Apa yang ia lakukan saat ini membuat siapapun yang masih memiliki hati merasa terluka dan sakit. Derita rakyat Bahrain adalan derita semua orang yang masih memiliki nurani dan mencintai kemanusiaan." 

Galeri Photo ABNA:

 Suasana Shalat Jum'at di Teheran

Berikut adalah poto dokumentasi penyelenggaraan shalat Jum'at di Universitas Teheran Republik Islam Iran, Jum'at (4/2) dengan khatib dan Imam shalat Ayatullah Sayyid Ali Khamanei, Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran.

Suasana Shalat Jum





































NU Jateng Ajak Waspadai Pemalsuan Kitab 

oleh Wahabi

"Mari mewaspadai pemalsuan kitab oleh sekte Wahabi. Gerakan mereka semakin meresahkan. Kitab-kitab untuk kalangan pesantren pun telah dipalsukan. Dengan ditambahi atau dikurangi isinya agar sesuai dengan ideologi Wahabi."

NU Jateng Ajak Waspadai Pemalsuan Kitab oleh Wahabi
Menurut Kantor Berita ABNA, Rais Syuriyah PWNU Jawa Tengah KH A'wani mengajak segenap ulama dan warga NU untuk mewaspadai pemalsuan kitab yang dilakukan oleh sekte Wahabi. Baik versi cetak kertas maupun versi digital. 

Menurutnya, sudah banyak ditemukan pemalsuan kitab karangan ulama sunni oleh penerbit buku di Libanon maupun Arab Saudi. Bahkan indikasi kuat aksi jahat itu disponsori pemerintah suatu negara. 

Kepada NU Online di Semarang, pengasuh pesantren Al-Musthofa Lodan Wetan Sarang Rembang, ini menjelaskan, pemalsuan kitab itu juga dilakukan dengan membuat nama penerbit yang mirip. Seperti Darul Kutub Al-Ilmiyah untuk mengecoh masyarakat muslim atas nama penerbit asli Darul Fikr Libanon. 

"Mari mewaspadai pemalsuan kitab oleh sekte Wahabi. Gerakan mereka semakin meresahkan. Kitab-kitab untuk kalangan pesantren pun telah dipalsukan. Dengan ditambahi atau dikurangi isinya agar sesuai dengan ideologi Wahabi." jelasnya. 

Pihaknya bersama para kiai NU pernah meneliti kitab-kitab yang beredar di Arab Saudi maupun di Jakarta. Ternyata, sebagian kitab yang populer di kalangan pesantren telah diubah isinya. Dipalsukan pula pengarangnya. 

"Kita tentu masih ingat pemalsuan kitab Sirojut Tholibin karangan Kiai Ihsan Jampes Kediri. Kitabnya dipalsukan, nama beliau dihapus, diganti Syekh Ahmad Zaini Dahlan. Lalu kitab hadis Al-Adzkar dihapus isinya tentang tawashul (doa dengan perantara) dibuang agar sesuai dengan ideologi wahabi." terangnya. 

Kiai A'wani meminta jam'iyyah NU serius menyikapi ini. Jika perlu membuat semacam petisi seperti pada peristiwa latar belakang pendirian NU. Yaitu komite Hijaz yang dibentuk KH Hasyim Asy'ari dengan misi menentang penghancuran makam-makam keluarga Nabi dan para sahabat kala Ibnu Saud hendak mendirikan Kerajaan Arab Saudi lewat pemberontakan terhadap Khalifah Turki Usmani.

Pertemuan Kedua Jamiatul Mustafa dengan

 Majma Jahani Ahlul Bait

Para peserta pertemuan kelima ikatan alumni Jamiatul Mustafa malam Rabu (31/1) hadir dan mengadakan dialog dengan petinggi Majma Jahani Ahlul Bait di kantor Majma Jahani Ahlul Bait di Qom Iran.

Pertemuan Kedua Jamiatul Mustafa dengan Majma Jahani Ahlul BaitMenurut Kantor Berita ABNA, para peserta pertemuan kelima ikatan alumni Jamiatul Mustafa malam Rabu (31/1) hadir dan mengadakan dialog dengan petinggi Majma Jahani Ahlul Bait di kantor Majma Jahani Ahlul Bait di Qom Iran. 

Dalam pembukaan pertemuan yang berlangsung kurang lebih 2 jam itu, Hujjatul Islam wa Muslimin Hakim Ilahi ketua bidang hubungan luar negeri Jamiatul Mustafa al 'Alamiyah menyampaikan terselenggaranya pertemuan yang kelima antar alumni Jamiatul Mustafa. Pertemuan tersebut dimaksudkan untuk menjaga keeratan dan keakraban hubungan para alumni terutama supaya tetap ada saling sharing antar alumni mengenai perkembangan keilmuan di Negara masing-masing.

Dalam lanjutan pertemuan tersebut, Hujjatul Islam wa Muslimin Dr. Husaini pimpinan bagian kebudayaan Majma Jahani Ahlul Bait menjelaskan kemajuan dan pencapaian dakwah Majma Jahani Ahlul Bait selama ini di berbagai Negara di seluruh dunia. "Hubungan dan kerjasama yang terjalin selama ini antara Majma dan pengikut Ahlul Bait di seluruh dunia semakin tahun semakin erat dan membuahkan hasil yang signifikan." Ucapnya. 

Selanjutnya, Hujjatul Islam wa Muslimin Salar ketua bidang hubungan luar negeri Majma Jahani Ahlul Bait juga menyampaikan hasil yang dicapai bidang yang dipimpinnnya dan program-program yang akan dijalankan di tahun-tahun mendatang. Sementara Hujjatul Islam Husain Arif ketua bidang publikasi dan percetakan Majma Jahani Ahlul Bait juga menyampaikan secara singkat laporan perkembangan bidang yang dipimpinnya. 
Pada bagian lain dalam pertemuan tersebut, juga diadakan tanya jawab dan dialog antara peserta dengan pimpinan Majma Jahani Ahlul Bait mengenai kekuatan dan kelemahan yang terdapat dalam hubungan kerjasama selama ini antara Majma dan pengikut Ahlul Bait di berbagai Negara. 

Diakhir acara yang ditutup dengan makan malam bersama, para peserta yang berjumlah 60 orang yang berasal dari 50 negara menyempatkan diri melihat buku-buku terjemahan dari berbagai bahasa di dunia yang diterbitkan oleh bidang publikasi dan percetakan Majma Jahani Ahlul Bait. Juga melihat foto-foto dokumentasi kegiatan dan pembangunan masjid dan husainiyah yang terselenggara atas kerjasama dengan Majma Jahani Ahlul Bait. 

Konferensi Internasional Pemuda dan Kebangkitan Islam
Peserta Konferensi Sepakat Bangun Kekuatan Islam

Pertemuan yang diniatkan untuk lebih memperat hubungan antar Negara muslim tersebut juga bermaksud mencari penyelesaian dari persoalan-persoalan kontemporer yang dihadapi kaum muslimin saat ini, terkhusus mengenai kebangkitan umat dalam menghadapi kezaliman imperialisme Barat.

Peserta Konferensi Sepakat Bangun Kekuatan IslamMenurut Kantor Berita ABNA, Konferensi Internasional Pemuda dan Kebangkitan Islam telah berakhir. Pertemuan internasional tersebut telah berlangsung selama 2 hari 29-30 Januari 2012 di Teheran ibu kota Republik Islam Iran. Acara yang dibuka oleh Presiden Iran Ahmadi Nejad tersebut dihadiri lebih dari seribu pemuda dari 73 negara. Para peserta konferensi juga sempat bertemu dengan Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran, Ayatullah Sayyid Ali Khamanei. 

Pertemuan yang diniatkan untuk lebih memperat hubungan antar Negara muslim tersebut juga bermaksud mencari penyelesaian dari persoalan-persoalan kontemporer yang dihadapi kaum muslimin saat ini, terkhusus mengenai kebangkitan umat dalam menghadapi kezaliman imperialisme Barat. Berikut poin-poin penting yang menjadi kesepakatan dalam konferensi tersebut:

1. Menghidupkan cita-cita Islam berasaskan syariat Islam dan bangsa-bangsa di berbagai negara Islam.
2. Membentuk kekuatan Islam di pergaulan internasional antar bangsa.
3. Membangun peradaban baru yang berasaskan agama, logika, ilmu dan akhlak.
4. Menjalin kerjasama antara aktivis, individu-individu, tokoh-tokoh dan saling berbagi pengalaman antara berbagai pihak. 
5. Menentang campurtangan dan pengaruh Negara-negara Barat dalam pembentukan pemerintahan politik yang baru.
6. Memberikan teladan demokrasi Islam sebagai ganti demokrasi barat. 
7. Memerangi kezaliman, penindasan dan unilateralisme rezim diktator, kuasa angkuh global dan zionis internasional.
8. Menguatkan motivasi keimanan dan keyakinan diri dalam menghadapi propaganda penjajah.


Rahbar: Kebangkitan Islam Tidak Mengenal

 Sunni dan Syiah

Di pidatonya, Rahbar menyebut pengobaran friksi antar umat Islam sebagai salah satu makar dan strategi musuh. "Kebangkitan Islam tidak mengenal Sunni dan Syiah serta pengikut mazhab lainnya. Mereka dengan penuh rasa persatuan dan solidaritas tampil ke medan," tegas Rahbar.

Rahbar: Kebangkitan Islam Tidak Mengenal Sunni dan Syiah
Menurut Kantor Berita ABNA, dalam suasana yang penuh haru dan suka cita ratusan pemuda dari 73 negara di seluruh dunia seperti Mesir, Tunisia, Libya, Lebanon, Yaman, Bahrain, Palestina, bahkan dari Indonesia dan Malaysia Senin pagi (30/1) berkesempatan bertemu dengan Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran Ayatullah Sayyid Ali Khamenei.

Setelah mendengar sambutan dari beberapa perwakilan negara Islam, Sayyid Ali Khamanei mengawali pidatonya dengan menyatakan betapa pentingnya kebangkitan menentang diktator dunia yang rusak dan keji, yaitu Zionis serta mustakbirin. Beliau menegaskan, "Dalam fajar kebangkitan yang diberkati ini, dengan kuasa Allah umat Islam sekali lagi berada di puncak kegemilangan, kemerdekaan dan kekuasaan."
Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran, Ayatullah al-Udzma Sayyid Ali Khamenei lebih lanjut menilai kebangkitan muslim di kawasan menentang diktator pro Barat sebagai fenomena penuh berkah dan penting. Beliau juga menyebut kebangkitan ini sebagai awal dari perlawanan anti diktator dunia termasuk Rezim Zionis Israel dan negara arogan lainnya.

Dalam pidatonya, Ayatullah Khamenei menyatakan bahwa para pemuda negara-negara Islam adalah pembawa berita gembira buat masa depan umat Islam. Beliau menambahkan, "Kebangkitan pemuda di seluruh dunia Islam menyebabkan bertambahnya harapan kepada kebangkitan umum bagi umat Islam."

Mengenai fenomena perubahan besar dalam sejarah manusia di zaman ini, pemimpin revolusi Islam Iran ini berkata, "Seluruh ideologi materialistik, umumnya seperti Marxisme, Demokrasi Liberal, Nasionalisme Sekular telah berlalu pergi, dan zaman baru telah bangkit di mana petunjuknya adalah perhatian kepada Tuhan, memohon bantuan kepada kudrat ilahi serta kebergantungan umat dengan wahyu."
Seraya mengisyaratkan pengaruh kuat jaringan rumit dan berbahaya Israel serta kekuatan arogan dunia, Rahbar mengatakan, kebangkitan rakyat kawasan menentang diktator pro Barat merupakan bagian dari perang kemanusiaan anti diktator dunia, Israel. "Setelah melalui sejarah kelam, umat manusia akan terbebas dari kekuasaan diktator yang berbahaya dan transformasi besar ini sesuai dengan janji Allah swt serta akan memberikan kebebasan kepada setiap bangsa dan munculnya pemerintahan Ilahi," tambah Rahbar.

Ayatullah Khamenei menilai transformasi negara-negara Islam sebagai awal dari kebahagiaan dan jalan selamat. "Yang penting saat ini adalah kemenangan yang telah diraih bukan dianggap sebagai akhir. Kita harus melanjutkan perjuangan melawan arogan dunia beserta antek-anteknya dengan bersandar pada tekad kuat dan berbaik sangka kepada Allah swt," kata Rahbar.

Di pidatonya, Rahbar menyebut pengobaran friksi antar umat Islam sebagai salah satu makar dan strategi musuh. "Kebangkitan Islam tidak mengenal Sunni dan Syiah serta pengikut mazhab lainnya. Mereka dengan penuh rasa persatuan dan solidaritas tampil ke medan," tegas Rahbar.

Beliau dalam pidatonya mengisyaratkan unsur-unsur persamaan antar bangsa muslim dunia. Beliau mengatakan, bangsa muslim dunia memiliki perbedaan satu sama lainnya dan mengingat perbedaan dari sisi geografi, sejarah dan sosial tidak ada teladan tunggal bagi seluruh negara Islam, namun yang terpenting adalah seluruh bangsa muslim menentang pengaruh Israel dan Amerika Serikat. "Muslim dunia juga tidak tahan dengan keberadaan rezim Zionis Israel," tandas Rahbar. 

Selanjutnya beliau menceritakan kemajuan ilmu dan tekhnologi Republik Islam yang berada di tahap membanggakan dalam bidang nuklir, bioteknologi, perobatan dan berbagai bidang lain. "Pemuda tanah air yang beriman ini meskipun disabotase, mereka telah mencapai kemajuan di tahap yang sukar dipercayai oleh pihak musuh. Dengan kemajuan yang mereka raih, dapatlah ia dijadikan teladan buat semua pemuda-pemuda di kalangan umat Islam." Ungkap Rahbar. 

0 comments to "Maulid dan Syahadah Bid'ah...benarkah???!!!!! Hingga kemenangan ISLAM..poin-poin penting yang menjadi kesepakatan Konferensi Internasional Pemuda dan Kebangkitan Islam"

Leave a comment