Merdeka.com - Sebuah majalah Italia melaporkan bahwa Badan Keamanan Nasional Amerika Serikat (NSA) telah memata-matai komunikasi internal di Vatikan dan panggilan telepon di Domus Sanctae Marthae, sebuah kediaman bersebelahan dengan Basilika Santo Petrus. Ini menjadi tempat tinggal para Kardinal selama pelaksanaan konklaf kepausan dan juga rumah bagi Paus saat ini.
Laporan majalah mingguan Panorama itu langsung mengejutkan banyak orang di mana NSA memberi nama panggilan masuk dan keluar dari kantor Vatikan itu dengan sebutan 'niat kepemimpinan,' 'ancaman terhadap sistem keuangan', 'tujuan kebijakan luar negeri', dan 'hak asasi manusia.' Dikatakan juga panggilan telepon mengenai pemilihan presiden baru Bank Vatikan pada tahun ini, Ernst von Freyberg, juga telah disadap, seperti dilansir situs the Huffington Post, Kamis (31/10).
Artikel itu juga mengutip pernyataan dari WikiLeaks bahwa Paus Fransiskus telah diawasi sejak 2005, ketika dia masih menjadi Uskup Buenos Aires, di Argentina.Namun, Juru bicara Vatikan, Federico Lombardi, kemarin dengan cepat membantah laporan itu.
"Kami tidak tahu apa-apa tentang masalah ini. Dan dalam hal apapun, kami tidak mempunyai kekhawatiran tentang hal ini," kata Lombardi. Laporan itu muncul tidak lama setelah sebuah laporan mengejutkan berdasarkan dokumen yang dibocorkan oleh Edward Snowden mengungkapkan bahwa NSA telah memata-matai telepon Kanselir Jerman Angela Merkel.
Laporan sebelumnya juga mengatakan NSA telah menyadap jutaan panggilan telepon di Prancis dan Spanyol. Pada Juni lalu, majalah mingguan asal Italia l'Espresso melaporkan bahwa NSA telah mengawasi jutaan panggilan telepon di Italia. Namun, belum usai isu penyadapan terhadap para pemimpin negara Eropa itu, NSA kembali membuat kehebohan. Berdasarkan laporan harian surat kabar the Washington Post kemarin NSA telah menyadap sejumlah tautan komunikasi utama dari pusat data Yahoo dan Google di seluruh dunia. Washington Post mengutip dokumen dari mantan kontraktor NSA Edward Snowden dan wawancara dengan sejumlah pejabat. Penyadapan itu memungkinkan NSA mengumpulkan data dari ratusan hingga jutaan akun pengguna, termasuk warga Amerika.[fas] http://www.merdeka.com/dunia/amerika-mata-matai-vatikan.html
Rahbar: Pemuda Iran Sudah 30 Tahun Menyebut Kedubes AS Sarang Spionase
IslamTimes - "Pada hari itu, pemuda kami menyebut Kedutaan AS sebagai 'sarang spionase' dan hari ini, setelah lebih dari tiga dekade, kedutaan besar AS di negara-negara Eropa, yang adalah sekutu Amerika, menyebutnya sarang spionase,"
|
Ayatullah Sayyid Ali Khamenei, Leader of the Islamic Revolution -
Pemimpin Revolusi Islam atau Rahbar, Ayatullah Sayyid Ali Khamenei mengatakan pemuda Iran sejak tiga dekade lalu telah menyebut bekas Kedutaan Besar AS di Tehran sebagai sarang spionase.
Pemimpin tersebut berpidato dihadapn sekelompok pelajar dan mahasiswa pada peringatan Hari Mahasiswa yang bertepatan dengan pengambilalihan bekas Kedubes AS di Tehran oleh mahasiswa revolusioner pada 4 November 1979.
"Pada hari itu, pemuda kami menyebut Kedutaan AS sebagai 'sarang spionase' dan hari ini, setelah lebih dari tiga dekade, kedutaan besar AS di negara-negara Eropa, yang adalah sekutu Amerika, menyebutnya sarang spionase," kata Pemimpin pada hari Minggu (3/11/13), menambahkan, "Ini menunjukkan bahwa pemuda kita lebih dari 30 tahun ke depan dari kalender dunia."
"Pendekatan arogan yang dilakukan oleh AS telah menyebabkan negara-negara lain untuk tidak mempercayai dan membencinya. Selain itu, pengalaman menunjukkan bahwa setiap bangsa dan pemerintah yang mempercayai AS akan dirugikan, bahkan jika mereka adalah teman dari AS," kata Pemimpin.
Ayatullah Khamenei juga menunjuk ke negosiasi nuklir antara Iran dan anggota tetap Dewan Keamanan PBB - Rusia, China, Prancis , AS dan Inggris - ditambah Jerman dan membela tim negosiasi Iran dari kritikan .
Pemimpin memperingatkan bahwa tidak ada yang harus merusak atau menghina tim perunding atau mengecap mereka sebagai yang cenderung ke arah mencapai kompromi atas program energi nuklir Iran.
Ayatullah Khamenei menyatakan bahwa negosiasi tidak akan merugikan bangsa Iran, namun akan menjadi pengalaman bagi bangsa, yang akan meningkatkan kemampuan analisis dan berpikir, seperti pengalaman penghentian sementara pengayaan uranium pada tahun 2003-2004.
Pemimpin sekali lagi menyuarakan skeptisisme terhadap niat AS, mengatakan, "Musuh yang tersenyum tidak dapat dipercaya."
"Saya tidak optimis dengan negosiasi yang sedang berlangsung karena tidak diketahui apakah bangsa akan mencapai hasil yang diinginkannya. Namun, kami percaya tidak ada salahnya dengan pengalaman yang dapat memberi bangsa ini kewaspadaan dan tahu apa yang sedang terjadi," kata Ayatollah Khamenei.
Pemimpin menambahkan , "Masalah nuklir hanyalah dalih dan jika, secara hipotetis, masalah ini diselesaikan dengan kita mundur, mereka akan menemukan puluhan dalih lain seperti [ Iran ] mencapai rudal, oposisi bangsa Iran terhadap rezim Zionis [ Israel ], dan Republik Islam mendukung [Gerakan] Perlawanan untuk melanjutkan permusuhan dengan Iran [kita] tercinta," kata Ayatollah Khamenei.
Pemimpin menyarankan pejabat Iran untuk hati-hati mengamati sisi lain pernyataan dan tindakan dari negosiasi karena "di satu sisi, mereka tersenyum dan mengekspresikan kemauan untuk dialog, tapi di sisi lain, mereka segera mengatakan 'semua opsi di atas meja'." [IT/r]
Spionase Global AS
NSA Memata-matai setiap Pemimpin Dunia
Islam Times - NSA mendengarkan komunikasi pemimpin setiap negara di seluruh dunia yang menggunakan teknologi internet intensif atau teknologi informasi, ungkap Madsen dalam sebuah wawancara dengan Press TV hari Sabtu (14/9/13). Mantan karyawan Badan Keamanan Nasional Amerika (NSA), Wayne Madsen mengatakan perusahaan internet di Amerika Serikat diancam agar bekerja sama dengan NSA untuk memata-matai pemimpin setiap negara di seluruh dunia.
NSA mendengarkan komunikasi pemimpin setiap negara di seluruh dunia yang menggunakan teknologi internet intensif atau teknologi informasi, ungkap Madsen dalam sebuah wawancara dengan Press TV hari Sabtu (14/9/13).
"Jika belum masuk ke dalam sistem keamanan mereka, mereka akan segera bekerjasama dengan perusahaan telekomunikasi agar membantu NSA melakukan pengawasan ini," tambahnya.
Madsen menyatakan hal itu setelah kebocoran intelijen mengungkapkan bahwa NSA menyamar sebagai Google untuk memata-matai para pengguna web.
"Perusahaan-perusahaan seperti Google dan Facebook dan lain-lain, semua bekerja sama erat dengan Badan Keamanan Nasional untuk melakukan pengawasan," kata Madsen.
"Perusahaan yang menolak [kerja sama] akan terancam...pejabat perusahaan diancam penjara dan mereka bahkan tidak diperbolehkan untuk menyatakan apakah mereka telah dimintai kesediaan untuk bekerja sama atau menyerahkan informasi pada pemerintah federal," tambahnya.
"Adapun Brasil, NSA secara historis melakukan pengumpulan intelijen ekonomi meskipun mereka mengklaim mereka tidak melakukan."
Dokumen bocor menunjukkan bahwa NSA juga memata-matai Presiden Brasil Dilma Rousseff dan pejabat Brasil lainnya. [IT/r] http://www.islamtimes.org/vdcdxf0s9yt0zn6.lp2y.txt
"Jika belum masuk ke dalam sistem keamanan mereka, mereka akan segera bekerjasama dengan perusahaan telekomunikasi agar membantu NSA melakukan pengawasan ini," tambahnya.
Madsen menyatakan hal itu setelah kebocoran intelijen mengungkapkan bahwa NSA menyamar sebagai Google untuk memata-matai para pengguna web.
"Perusahaan-perusahaan seperti Google dan Facebook dan lain-lain, semua bekerja sama erat dengan Badan Keamanan Nasional untuk melakukan pengawasan," kata Madsen.
"Perusahaan yang menolak [kerja sama] akan terancam...pejabat perusahaan diancam penjara dan mereka bahkan tidak diperbolehkan untuk menyatakan apakah mereka telah dimintai kesediaan untuk bekerja sama atau menyerahkan informasi pada pemerintah federal," tambahnya.
"Adapun Brasil, NSA secara historis melakukan pengumpulan intelijen ekonomi meskipun mereka mengklaim mereka tidak melakukan."
Dokumen bocor menunjukkan bahwa NSA juga memata-matai Presiden Brasil Dilma Rousseff dan pejabat Brasil lainnya. [IT/r] http://www.islamtimes.org/vdcdxf0s9yt0zn6.lp2y.txt
Miris, Jurang Tajam Antara Al-Saud's Girls Dengan Saudi's Girls
Saya mendapatkan gambar yang bagus sekali dari sebuah halaman di facebook yang dikelola oleh rakyat Suriah. Halaman tersebut salah satu dari banyak halaman yang pro pemerintahan Suriah yang sering saya jadikan rujukan, dan nilai plus halaman tersebut adalah ada admin yang merupakan warga Palestina yang tinggal di Suriah, dan beliau pernah berkata “Rakyat Palestina yang tinggal di Suriah hidupnya seribu kali lebih baik daripada tinggal di daerah daerah lain”
Coba perhatikan gambar berikut ini:
Di sebelah kanan diberikan keterangan Saudi Girls, saya terjemahkan sebagai wanita wanita yang merupakan rakyat Arab Saudi
Wanita-wanita Al-Saud,dalam banyak kesempatan bisa kita jumpai tampil dengan busana terbuka, menyetir, hidup dengan kemewahan yang berlimpah dan mereka bisa melakukan apa saja. Tapi tidak demikian dengan rakyatnya (mudah-mudahan saya sempat membuat sambungan untuk tulisan ini)
Syrian Rationalism menyindir Arab Saudi yang merupakan sumber dana tak terbatas dari para pemberontak yang kini mengacaukan Suriah atas nama 'Freedom'. Ini khan suatu hal yang aneh, bagaimana mungkin negara kerajaan yang bahkan melarang para wanitanya untuk menyetir, tiba-tiba mengirim teroris bertakbir untuk mengajarkan 'kebebasan' pada Suriah? http://aisyah-fadiya.blogspot.com/2013/11/miris-jurang-tajam-antara-al-sauds.html
Rahbar : Sayid Ali Khamenei anjurkan rakyat Iran punya banyak anak
Ali Khamenei. ©latimes.comMerdeka.com - Pemimpin spiritual Iran Ali Khamenei menganjurkan rakyat Iran untuk punya anak banyak. Menurut pemimpin yang sudah tiga pekan ini tidak muncul ke publik, punya banyak anak merupakan hal penting bagi masa depan Iran.
"Generasi muda sangat penting bagi bangsa kita di tengah kalangan lanjut usia yang terus meningkat," kata Khamenei, seperti dilansir stasiun televisi Al Arabiya, Sabtu (2/11), mengutip kantor berita IRNA.
"Maka dari itu penting untuk mengembangkan metode ilmiah untuk mengatasi masalah ini," lanjut dia.
"Selama ini kita risau bagaimana akan hidup jika punya empat-lima anak. Kita juga harusnya berpikir jika punya empat-lima anak maka mereka nantinya akan bekerja dan berkontribusi bagi pembangunan bangsa," jelas Khamenei.
Dia menyebutkan angka 150 juta penduduk adalah jumlah minimal yang harus dimiliki Negeri Mullah itu.
Dia juga mengkritik kebijakan pembatasan jumlah anak di masa kepemimpinan Presiden Muhammad Khatami.
Pada masa Presiden Mahmud Ahmadinejad pemerintah menetapkan akan membayar kepada keluarga yang memiliki anak baru lahir dengan dana deposito di bank hingga anak itu berusia 18 tahun.
"Mereka yang membatasi jumlah anak dalam satu keluarga sesungguhnya hidup di dunia sekuler, kata Ahmadinejad suatu kali.
Iran diperkirakan akan memiliki 79 juta penduduk pada 2013 nanti dan separuhnya berusia 35 tahun.[fas] http://www.merdeka.com/dunia/khamenei-anjurkan-rakyat-iran-punya-banyak-anak.html
"Generasi muda sangat penting bagi bangsa kita di tengah kalangan lanjut usia yang terus meningkat," kata Khamenei, seperti dilansir stasiun televisi Al Arabiya, Sabtu (2/11), mengutip kantor berita IRNA.
"Maka dari itu penting untuk mengembangkan metode ilmiah untuk mengatasi masalah ini," lanjut dia.
"Selama ini kita risau bagaimana akan hidup jika punya empat-lima anak. Kita juga harusnya berpikir jika punya empat-lima anak maka mereka nantinya akan bekerja dan berkontribusi bagi pembangunan bangsa," jelas Khamenei.
Dia menyebutkan angka 150 juta penduduk adalah jumlah minimal yang harus dimiliki Negeri Mullah itu.
Dia juga mengkritik kebijakan pembatasan jumlah anak di masa kepemimpinan Presiden Muhammad Khatami.
Pada masa Presiden Mahmud Ahmadinejad pemerintah menetapkan akan membayar kepada keluarga yang memiliki anak baru lahir dengan dana deposito di bank hingga anak itu berusia 18 tahun.
"Mereka yang membatasi jumlah anak dalam satu keluarga sesungguhnya hidup di dunia sekuler, kata Ahmadinejad suatu kali.
Iran diperkirakan akan memiliki 79 juta penduduk pada 2013 nanti dan separuhnya berusia 35 tahun.[fas] http://www.merdeka.com/dunia/khamenei-anjurkan-rakyat-iran-punya-banyak-anak.html
0 comments to "Pemuda Republik Islam Iran sudah lebih kurang 30 tahun yang lalu SADAR ada gerakan SPIONASE dari Kedutaan AS.... sekarang kita di tahun 2013 ini baru SADAR...!!!!!!!"