Home � � Disertasi Hidayat Nur Wahid soal “Maulid Barzanji”

Disertasi Hidayat Nur Wahid soal “Maulid Barzanji”

Istri Baru Hidayat Nur Wahid

Mendiang Istri dan keluarga


SBY sedang mencari cawapres. Kalau bukan dari kalangan profesional, Sri Mulyani dan Budiono, ia mungkin akan memilih salah satu kader terkemuka salah satu partai pendukungnya, PKS yaitu Hidayat Nur Wahid atau PAN yang konon mengajukan Hatta Rajasa atau Sutrisno Bachir.

Seiring dengan makin dekatnya waktu pengumuman cawapres SBY dan makin panasnya suhu persaingan politik, rumor negatif pun bermunculan. Salah satunya adalah isu “PKS sebagai partai berasakan wahabi” atau “PKS : Partai Kerajaan Saudi”. Tentu saja, isu ini sangat merugikan PKS karena bila terbukti benar, maka kans Hidayat Nur Wahid untuk mendampingi SBY bisa pupus. Maklum, mayoritas Muslim di Indonesia bermazhab Sunni-Syafii, yang bersebarangan dengan dengan teologi wahabi yang sangat kaku dan ekstrem. Mazhab yang dianut Osama bin Laden ini dikenal anti tradisi Sunni, seperti maulid, ziarah kubur, penghormatan kepada wali dan keluarga Nabi.

Sebenarnya, rumor ini bukan baru, namun belakangan, menjelang pemilu dan menjelang pilpres, isunya makin santer dan muncul ke permukaan setelah media massa juga mengeksposnya. Para petinggi PKS ramai-ramai membantah, termasuk Hidayat Nur Wahid dan Tifatul Sembiring. Tidak hanya itu, para penggemarnya pun secara habis-habisan membantah, bahkan tidak sedikit yang melakukan aksi-aksi yang kontraproduktif. Banyak penggemar PKS di dunia maya yang kebakaran jenggot dan memberikan comment-comment yang tidak lagi mencerminkan jargon partai dakwah yang selama ini digemborkan.

Terlepas dari benar dan tidaknya rumor kewahabian PKS, yang jelas, disertasi Hidayat Nur Wahid di universitas Islam Madinah berjudul Nawafid lir Rawafidh Lil Barzanji, Tahqiq wa Dirasah. Dalam disertasin itu, terlihat jelas bahwa penulisnya menganggap teks maulid Barzanji, yang ditulis oleh ulama terkemuka Sunni bermazhab Syafii dan diagungkan di Indonesia, sebagai karya yang terinsiprasi dari ajaran Syiah yang disebutnya dengan kata sinis “Rawafidh”.

Memang, itu sebuah disertasi yang ditulis beberapa tahun. Sangat mungkin dalam perjalanan waktu, apalagi setelah menggeluti dunia politik Indonesia yang sangat majemuk, Hidayat Nur Wahid tidak lagi alergi terhadap Barzanji, tradisi Maulid, bahkan boleh jadi lebih bisa menerima perbedaan, Syiah yang mungkin dahulu dibencinya.

Tags:

0 comments to "Disertasi Hidayat Nur Wahid soal “Maulid Barzanji”"

Leave a comment