Home � � Flu Babi 1

Flu Babi 1


Melacak Senjata Biologi: Swine Flu, Senjata Biologi? [1]

Paul Joseph Watson, seorang analis dalam artikelnya di situs Prison Planet membahas mengenai flu babi di dunia. Watson menulis, "Bukti-bukti menunjukkan bahwa flu babi meksiko adalah sejenis senjata biologi." Sekalipun terlalu dini untuk menyebut ini sebagai hasil final, namun reaksi cepat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan pemerintah Amerika yang menolak asumsi ini patut dicermati.


Watson dalam tulisannya menegaskan bahwa flu babi merupakan jenis virus baru hasil gabungan virus manusia, burung dan babi. Ia menulis, "Hingga saat ini tidak ada kasus babi-babi terserang virus influensa jenis A." Berdasarkan pernyataan satu dari sumber-sumber Wayne Madsen, mantan pejabat Badan Keamanan Nasional Amerika (NSA) dan juga ilmuwan senior PBB yang mengkaji penyebaran virus mematikan ebola di Afrika dan para korban virus AIDS, mengumumkan bahwa virus influensa jenis (H1N1) A memiliki sejumlah varian yang menunjukkan bahwa jenis influensa ini dibuat di laboratirum militer sebagai senjata biololgi.

Madsen mengklaim bahwa sumbernya dan sumber lainnya di Indonesia merasa yakin bahwa munculnya jenis manusia dari virus ini menyebabkan meluasnya penyakit ini di Meksiko dan sebagian dari Amerika. Bila memang demikian kenyataannya, virus ini dapat menjadi epidemi global dan menciptakan tragedi luas terkait berbagai perjalanan dan perdagangan dalam negeri dan internasional. Dalam laporan tersebut disebutkan, "Saat ini terlalu dini untuk menerima asumsi ini. Kita perlu mencermati bahwa korban virus ini jauh lebih sedikit ketimbang penyakit-penyakit lain seperti malaria, TBC yang muncul di Meksiko akibat kemiskinan yang menelan korban ratusan bahkan ribuan orang setiap tahunnya."

Dalam laporan itu menyebutkan bahwa laboratorium militer Amerika yang berada di Fort Derrick, Maryland sebagai sumber penyebaran virus anthrax tahun 2001. Ditambahkan, "Kini tengah dilakukan penyidikan mengenai kemungkinan hilangnya sejumlah sampel virus dari laboratorium militer ini. Kenyataan inilah yang membuat orang melirik laboratorium militer ini dengan pandangan keragu-raguan terkait masalah flu babi." Sesuai laporan situs Frederick News Post, jurubicara laboratorium militer Amerika itu mengumumkan bahwa lembaga penyidikan tindakan pidana, tengah melakukan penyelidikan mengenai kemungkinan hilangnya sejumlah sampel virus dari Institut Penelitian Medis Penyakit Infeksi Militer amerika (USAMRIID).

Pada bulan Februari institut tersebut terpaksa menghentikan aktivitasnya dikarenakan sejumlah sampel virus yang ada dalam list laboratorium belum didaftarkan. Berdasarkan laporan ini, para penyidik pidana militer Amerika di laboratorium Amerika ini tengah menyelidiki kemungkinan hilangnya sampel-sampel virus dari laboratorium militer Amerika. Laboratorium yang melakukan serangkaian uji coba terhadap faktor-faktor yang dapat menyembuhkan penyakit seperti ebola, anthrax dan sampar.

Dalam laporan ini telah ditegaskan bahwa dengan memperhatikan ketakutan dan kekhawatiran yang dimunculkan oleh flu babi dan sumbernya berasal dari varian baru di laboratorium, sangat menyesakkan dada bila kita mengetahui sampel-sampel virus tersebut mungkin dari laboratorium militer Amerika yang hilang, sekaligus pernah menjadi sumber anthrax pada tahun 2001. Penyelidikan FBI dan Departemen Kehakiman Amerika tahun 2008 menyingkap Bruce Edwards Ivins, ahli bakteri, vaksin dan peneliti senior pertahanan biologi di USAMRIID di Fort Derrick, Maryland adalah penanggung jawab pengiriman paket yang berisikan anthrax kepada sebagian anggota Senat Amerika.

Setelah masalah ini dipublikasikan, Ivins lalu bunuh diri. Kejadian ini membuat sebagian orang berkeyakinan bahwa Ivins sendiri menjadi korban virus tersebut. Sekalipun banyak tanda-tanda yang mencurigakan, namun ternyata tidak dilakukan otopsi atas jasadnya. Pengacara Ivins yakin bahwa Departemen Kehakiman mencurigai Doktor Steven Hatfill, namun dalam pengaduannya kepada pemerintah ia malah berhasil mendapat ganti rugi sebesar 5,8 juta dolar.

Sebuah artikel di surat kabar New York Times terkait kematian Ivins menanyakan bahwa bila Hatfill pada tahun 2002 melakukan aksi bunuh diri apa yang terjadi? Apakah para penyidik akan membiarkannya dan mengumumkan bahwa si pelaku kriminal telah mati?

Setelah peristiwa 11 September senantiasa ada rasa ketakutan akan serangan biologi yang mengakibatkan munculnya penyakit epidemi ke seluruh dunia. Para penyidik memperingatkan tingginya angka kematian dikalangan ahli bakteri dan fenomena ini menjelaskan satu kenyataan bahwa mereka yang mengetahui akan masalah sebenarnya mulai dibersihkan satu persatu.

Tags:

0 comments to "Flu Babi 1"

Leave a comment