Sebanyak 100 pengunjuk rasa yang ditahan karena terlibat dalam kerusuhan pascapemilu di Iran mulai dibawa ke pengadilan Teheran kemarin.
Di antara mereka yang diadili ialah otak pelaku kerusuhan pasca pemilu dan pendukung Mir Hossein Mousavi, Mehdi Karroubi, serta mantan presiden, Mohammad Khatami. Pengadilan kali ini merupakan yang pertama kali menyeret sejumlah tokoh pemerintahan sekaligus otak kerusuhan, termasuk mantan wakil presiden, menteri, dan anggota parlemen, sejak Revolusi Islam 1979.
Mereka yang diadili antara lain anggota senior Organisasi Mujahidin Republik Islam Behzad Nabavi, anggota Executives of Construction Mohammad Atrianfar, dan anggota Majelis Ulama Pejuang Mohammad Ali Abtahi. Nabavi merupakan wakil ketua parlemen saat pemerintahan Khatami, sedangkan Abtahi merupakan wakil presiden untuk parlemen selama pemerintahan Khatami.
Mantan pemerintah lain yang diadili ialah juru bicara Khatami pada 1997-2005, Abdollah Ramezanzadeh. Kantor berita Pemerintah Iran, IRNA, mengutip dakwaan yang menyatakan bahwa para tersangka terlibat dalam tindakan yang mengancam keamanan nasional dengan merencanakan kerusuhan, berpartisipasi dalam "Revolusi Beludru", menyerang gedung militer dan pemerintah, serta berkonspirasi melawan sistem pemerintahan.
Revolusi Beludru merupakan istilah yang sering digunakan untuk menyebut revolusi nonkekerasan 1989 di Cekoslowakia yang menggulingkan pemerintahan komunis. "Pengadilan terhadap para tersangka yang didakwa terlibat dalam kerusuhan pascapemilu itu dimulai pagi ini," ungkap IRNA kemarin.
Hakim Iran Ayatollah Mahmoud Hashemi-Shahroudi kemarin memerintahkan pengadilan pada Senin (3/8/2009) mendatang untuk mengkaji berbagai kasus demonstran yang ditahan dalam waktu sepekan.
Sebelumnya, anggota parlemen Iran Kazem Jalali menjelaskan ada 140 pengunjuk rasa yang ditahan dengan "dakwaan ringan" telah dibebaskan dari penjara Evin, Teheran. "Kini tersisa 250 pengunjuk rasa di penjara itu," katanya. Kerusuhan di Iran dipicu oleh terpilihnya kembali Mahmoud Ahmadinejad sebagai presiden untuk periode kedua dalam pemilu 12 Juni.
Kandidat presiden yang kalah segera menggelar unjuk rasa menentang hasil pemilu tersebut. Unjuk rasa itu coba diredam pemerintah hingga mengakibatkan kerusuhan dan krisis terburuk sejak 1979. Krisis itu juga sedikit mengakibatkan perpecahan dalam elite Pemerintah Iran.
Sedangkan pemerintah dan pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei mendukung penuh terpilih kembalinya Ahmadinejad. Kantor berita Fars News, menyebutkan mereka yang diadili adalah para otak kerusuhan pasca pemilu kemarin.
Mantan Wakil Presiden Iran Mohammad Ali Abtahi dan Mohsen Safai-Farahani, mantan Menteri Industri Behzad Nabavi, wartawan Iran-Kanada Maziar Bahari, dan mantan wakil menteri dalam negeri Mostafa Tajzadeh menyatakan bahwa tuduhan kecurangan dalam pemilu itu tidak berdasar," Ungkap mereka dalam wawancara dengan wartawan usai sidang.[Islammuhammadi/mt/Fars/Irna]
0 comments to "Iran Adili Otak dan Pelaku Kerusuhan Pasca Pemilu"