JAKARTA, SENIN - Pemenang tender lisensi BWA (broadband wireless access) yakin penyelenggaraan internet menuju pada penurunan tarif. Bila pengguna internet makin banyak, maka tarif akan semakin murah dan bis aterjangkau oleh masyarakat.
Mereka pun menjanjikan, tarif internet bakal menjadi murah untuk waktu-waktu mendatang. Salah satu wakil dari pemenang tender Direktur Utama First Media, Dicky Moechtar mengatakan arah penurunan tarif sudah terlihat dari potensi yang ada.
"Kalau dihitung sekarang, tentu kalkulasi harga yang dipasang bisa saja tinggi. Tetapi jumlah pengguna internet akan bertambah, sehingga membuat harga yang ditawarkan ketika teknologi Wimax dikomersialkan lebih murah ketimbang sekarang," kata Dicky di Jakarta, pekan lalu.
Selain First Media, pemenang tender BWA lainnya adalah Telkom, Indosat Mega Media, Internux, Jasnita Telekomindo, Berca Hardayaperkasa, Konsorsium Wimax Indonesia, dan Konsorsium Comtronics System dan PT Adiwarta Perdania.
First Media diperkirakan harus mengeluarkan dana sekitar Rp 121 miliar per tahun untuk menyewa frekuensi dan biaya hak penyelenggaraan (BHP). Guna menutup biaya investasi tersebut, First Media harus menjual harga internet sebesar Rp 100 ribu untuk paket unlimited dan memiliki 300 ribu pelanggan baru.
Dicky mengungkapkan, permintaan akses internet di Indonesia lumayan tinggi, hal itu terbukti dari eksponensialnya jumlah pengguna selama 3 tahun belakangan ini.
"Kunci dari kemenangan pengusung Wimax nantinya adalah pada keterjangkauan dan kecepatan yang dimulai dari 256 kbps," katanya.
Namun, Dicky enggan mengungkapkan biaya investasi yang dikeluarkan perseroan karena semuanya masih dalam hitungan. Yang jelas diluar belanja modal First Media tahun ini sebesar 20 juta dollar AS," katanya.
VP Director Berca Hardayaperkasa Wendra Halingkar mengatakan, proyek implementasi Wimax adalah penyebaran dari akses internet yang berujung pada berlipatnya jumlah pemakai dari 30 juta pelanggan yang ada sekarang.
"Hitungan yang menilai tarif internet tidak akan turun jika pakai skala ekonomi sekarang itu betul. Tetapi kami memiliki rencanan bisnis ke depan dimana prediksinya jumlah pelanggan terus meningkat," katanya.
Wendra mengatakan, untuk menutup biaya investasinya akan mengandalkan modal sendiri dan berhutang kepada perbankan. "Komposisinya masih dikaji," jelasnya.
(PersdaNetwork/ewa)
0 comments to "Tarif Internet Turun ???!!!"