Home � Bulan ditabrak????

Bulan ditabrak????


Menabrak Bulan, Memburu Harapan

Misi ini dilakukan dengan menabrakkan pesawat luar angkasa ke sebuah kawah di bulan
.


Upaya untuk memastikan adanya air di bulan terus berlanjut. Sebelumnya, sistem Pemetaan Mineral Bulan (M3) milik Badan Antariksa Nasional AS (NASA) menemukan adanya molekul air di permukaan bulan. Dari sini, para ilmuwan NASA kemudian menggelar eksperimen lanjutan untuk membuktikan bahwa di bulan memang ada air.

Bagaimana caranya? Sepintas terkesan ekstrem, yakni menabrakkan pesawat luar angkasa ke sebuah kawah di bulan. Misi ini dimulai dengan meluncurkan pesawat yang dilengkapi roket ke daerah kutub selatan bulan.

Setelah itu, pesawat kedua mendarat di belakangnya, untuk mencari tanda-tanda adanya air di bulan, yang diakibatkan oleh jatuhnya roket pendahulu. Para ahli memperkirakan, tubrukan itu akan membentuk kawah baru, di dalam kawah yang sudah ada, sekaligus memberi petunjuk lebih jauh mengenai keberadaan air di bulan.

Misi menabrakkan pesawat ke bulan ini menghabiskan dana sebesar 79 juta dolar AS. Dan NASA memberi nama misi ini sebagai Observasi Kawah Bulan dan Satelit Penginderaan (LCROSS).

Misi LCROSS berisi roket Centaur yang kosong dan pesawat luar angkasa yang mengawalnya. Pesawat ini didesain untuk mengawal roket pada target yang dituju, yakni kutub selatan bulan, dan menembak ke arah kawah bulan yang dinamakan Cabeus.

Mula-mula, Centaur akan menabrak permukaan bulan dengan kecepatan dua kali kecepatan peluru. Dengan energi yang ekuivalen dengan 1,5 ton bahan peledak TNT, tabrakan itu diharapkan dapat menciptakan kawah baru di dalam Cabeus dengan kedalaman sekitar 20 meter dan lebar 4 meter.

Roket Centaur ini sengaja baru akan sampai di permukaan bulan yang dituju empat menit sesudahnya. Spektrometer yang berada di dalamnya sengaja didesain untuk mencari tanda-tanda keberadaan air dari materi yang terlontar karena tumbukan pesawat yang pertama.

Para ahli berharap dapat menemukan senyawa hidroksil, garam-garaman, tanah liat, mineral yang mengandung air, dan molekul organik pada puing-puing hasil tumbukan.

Dampak tumbukan ini diamati oleh ratusan ahli maupun astronot muda di bumi. Mereka juga mengamati melalui satelit yang mengorbit bumi, termasuk lewat teleskop Hubble dan Odin, pemantau luar angkasa milik Swedia.

Pada tumbukan pertama, diprediksi akan menyebabkan lontaran materi bulan sebanyak 350 ton hingga ketinggian 10 kilometer. Namun, dari foto yang dikirim pesawat luar angkasa itu ke bumi, tumbukan itu tidak menghasilkan debu yang telalu banyak. Hal ini mengecewakan berbagai pihak yang memantau jalannya misi mahal ini.

''Kita harus kembali dan melihat data yang dikirim itu secara cermat untuk bisa mengambil kesimpulan,'' kata Dr Anthony Colaprete, yang memimpin misi ini.

Ia yakin, misi ini akan memberi banyak kejutan. Apa yang dilihat dari foto, tentunya tidak akan sejelas jika kita mengamatinya secara langsung. ''Kita harus melihatnya lebih dekat sebelum menyimpulkan sesuatu mengenai apakah ada awan ejecta atau tidak,'' katanya.

Colaprete yang bertugas di Pusat Penelitian NASA, California, mengaku melihat sesuatu dari data spektrometer, yang tentunya lebih sensitif dari kamera. ''Tapi saya tidak bisa mengatakannya sekarang.''

Tak seperti air tanah
Kira-kira seperti apa sih air di bulan jika memang ada? Seperti dikatakan Marc Noman dari Universitas Nasional Australia, air yang ada di bulan harus dianalisis dengan semacam mineral yang bisa stabil pada kondisi tidak ada udara dan pada kondisi gravitasi rendah. ''Jadi, kita tidak dapat memompanya seperti air tanah yang ada di bumi, tapi kita mesti mengumpulkan tanah bulan dalam jumlah yang besar, mengekstraksinya lalu menyimpannya di tempat penampungan,'' katanya.

Temuan tentang adanya butiran es yang mengandung air di bulan menjadi hal yang mengejutkan sekaligus menumbuhkan harapan. Sebab, adanya air di bulan bisa amat berpengaruh pada eksplorasi manusia di bulan. Terkait temuan ini, LCROSS sempat berencana mengirim lagi para astronot ke bulan pada 2020 mendatang. Sayangnya, rencana ini kembali mentah setelah pemerintahan Presiden Barack Obama meminta untuk menyisir kembali program-program luar angkasa NASA.

Sementara itu, Dr Bernard Foing, direktur eksekutif International Lunar Exploration Working Group (ILEWG) mengatakan, sangat penting untuk melindungi es di daerah kutub bulan, jika keberadaannya benar-benar meyakinkan. ''Kita harus hati-hati dan membuatnya menjadi semacam 'taman yang dilindungi' di bulan,'' ujar dia.

Untuk memastikan keberadaan air, yang menjadi perdebatan para ilmuwan, bisa jadi memang perlu mengirimkan misi untuk mengebor kutub bulan itu guna mengambil sampel. ''Penelitian lebih lanjut dibutuhkan untuk mencari tahu mengapa air bisa ada di bulan dan di bumi,'' pungkas Foing. bbc/wulan tunjung palupi


Misi Menabrak Bulan

* Pada 9 Oktober 2009, NASA mengirim pesawat ruang angkasa yang dilengkapi roket untuk menabrak bulan. Tujuan dari misi ini adalah mendeteksi adanya molekul es yang mungkin tersembunyi di bawah permukaan bulan.

* Lunar Reconnaissance Orbiter (LRO) memisahkan diri dari roket yang ada di bagian atas pesawat dan meluncur menuju target.

* LRO membuat pola orbit berbentuk lingkaran di sekitar bulan, 50 kilometer dari permukaannya. LRO kemudian kembali dengan informasi detail mengenai permukaan bulan dan lingkungannya.

* LCROSS memandu roket itu melalui beberapa orbit Bumi, memakan waktu sekitar 38 hari.

* LCROSS dan roket itu berputar 180 derajat, kemudian berpisah sehingga roket akan menyentuh permukaan bulan terlebih dahulu.

* LCROSS dan roket mendekati bulan dengan kecepatan dua kali kecepatan peluru, menuju kawah yang selama ini tampak gelap. Tumbukan yang terjadi diharapkan dapat membentuk kawah sedalam 20 meter.

* Roket menabrak kawah dan melontarkan berbagai materi ke atas. Diperkirakan lontaran itu akan melewati LCROSS.

* LCROSS membuat kawah kecil dan ini akan dianalisis oleh LRO yang mengorbit bulan, juga dapat diamati lewat teleskop dari Bumi.
Sumber: BBC, Pengolah:una, http://www.republika.co.id/koran/42

Tags:

0 comments to "Bulan ditabrak????"

Leave a comment