Gerakan Perlawanan Islam Palestina (Hamas) menyebut hari ini (Jum'at 9/10) sebagai hari kemarahan bangsa Palestina dan umat Islam guna melindungi Masjid Al-Aqsha dari penistaan Israel. Seperti dilaporkan Kantor Berita Xinhua, Hamas kemarin (Kamis 8/10) dalam statemennya meminta seluruh bangsa Palestina yang berada di seluruh penjuru dunia, bangsa Arab serta umat Islam dunia untuk menjadikan hari ini sebagai hari kemarahan mereka. Hamas meminta umat Islam hari ini menggelar demonstrasi mendukung Baitul Maqdis dan Masjid Al-Aqsha yang menjadi sasaran Judaisasi Rezim Zionis Israel. Tak hanya itu, Israel berupaya membagi-bagi wilayah Al-Qods.
Hamas menambahkan, "Hari ini sikap pemerintah Otorita Palestina dan Mahmoud Abbas serta kelompok Oslo yang mengabaikan darah para syuhada dengan mendukung kejahatan perang Israel akan dikecam". Kelompok ini juga meminta umat Islam untuk mengecam keputusan Abbas yang menangguhkan pembahasan laporan tim pencari fakta PBB soal kejahatan perang Israel di Jalur Gaza.


Gerakan Perlawanan Islam Palestina (Hamas) menyebut hari ini (Jum'at 9/10) sebagai hari kemarahan bangsa Palestina dan umat Islam guna melindungi Masjid Al-Aqsha dari penistaan Israel. Seperti dilaporkan Kantor Berita Xinhua, Hamas kemarin (Kamis 8/10) dalam statemennya meminta seluruh bangsa Palestina yang berada di seluruh penjuru dunia, bangsa Arab serta umat Islam dunia untuk menjadikan hari ini sebagai hari kemarahan mereka. Hamas meminta umat Islam hari ini menggelar demonstrasi mendukung Baitul Maqdis dan Masjid Al-Aqsha yang menjadi sasaran Judaisasi Rezim Zionis Israel. Tak hanya itu, Israel berupaya membagi-bagi wilayah Al-Qods.
Hamas menambahkan, "Hari ini sikap pemerintah Otorita Palestina dan Mahmoud Abbas serta kelompok Oslo yang mengabaikan darah para syuhada dengan mendukung kejahatan perang Israel akan dikecam". Kelompok ini juga meminta umat Islam untuk mengecam keputusan Abbas yang menangguhkan pembahasan laporan tim pencari fakta PBB soal kejahatan perang Israel di Jalur Gaza.