Home � Pemimpin Zalim ( Renungan )

Pemimpin Zalim ( Renungan )

renungan "Akan kuazab setiap rakyat dalam Islam yang mematuhi pemimpin yang zalim, walaupun rakyat itu rakyat yang baik dan takwa. Hadis Qudsi, Kalimatullah 126"
Di Mana Nurani Kita

Warga melintas di reruntuhan gempa yang melanda Padang, Sumatera Barat Kamis (1/10)


‘GEMPA Saat Anggota DPR Pesta’. Itulah judul harian ini edisi Kamis 1 Oktober 2009. Berbau satir, memang. Tetapi, itulah kondisinya. Rabu petang, benar-benar di pengujung September 2009, Ranah Minang digoyang gempa berkekuatan 7,6 SR. Angka ukuran gempa bumi yang kuat untuk menghancurkan bangunan di atasnya.

Saat itu, jutaan manusia selain di Tanah Minang juga di Jambi, Bengkulu bahkan sampai Medan, berhamburan meninggalkan rumah atau gedung tempat mereka berada, untuk menyelamatkan diri. Banyak yang selamat, tetapi banyak pula yang terkubur bersama reruntuhan bangunan. Mereka menemui ajal sebelum sempat mencapai pintu.

Innalillahi wainna ilaihirajiun. Dan, kita yang berada di luar jalur gempa mengucapkan duka cita sedalam-dalamnya atas takdir Allah itu. Semoga yang meninggal dan selamat mendapat RahmatNYA. Amin!

renungan "Akan kuazab setiap rakyat dalam Islam yang mematuhi pemimpin yang zalim, walaupun rakyat itu rakyat yang baik dan takwa. Hadis Qudsi, Kalimatullah 126"
Tetapi, kembali pada berita berbau satir tadi, pada saat bersamaan, anggota terhormat kita di DPR RI tengah sibuk berkemas hendak menghadiri pesta perpisahan alias akhir masa bakti. Bahkan, banyak di antara mereka yang sudah stand by di tempat acara dengan parfum wangi.

Ketika itu, Wapres Jusuf Kalla agak peka. Dia membatalkan hadir di acara para legislator dan mantan legislator itu. Sementara Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tengah melakukan lawatan di luar negeri dan 24 jam kemudian baru tiba di Tanah Air.

Boleh jadi, acara perpisahan anggota DPR RI itu memang tidak bisa ditunda karena sudah terjadwal. Dan, bisa jadi pula, di sana, ketika bertemu, mereka pun ikut membicarakan tentang bencana yang meminta ribuan korban jiwa itu.

Seyogyanya memang harus demikian. Wajib!

Mereka wajib merembuk bagaimana cara memberikan penanggulangan secara bersama dengan pemerintah, yang baik, cepat dan terpenting all out! Sebab, baik jutaan yang selamat dan ribuan yang meninggal itu adalah mereka yang telah memberikan kontribusi maksimal terhadap kehadiran wakil rakyat di DPR RI.

Toh, kenyataannya hasil yang kita nanti itu tak muncul.

Bahkan, keesokan harinya, Kamis 1 Oktober, tatkala pesta yang lebih besar digelar di gedung parlemen itu dengan biaya hampir Rp 50 miliar, yaitu pelantikan anggota baru DPR RI masalah bencana yang terjadi 12 jam sebelumnya, tidak disentuh.

Banyak wartawan yang menunggu sikap atau sekadar pernyataan duka cita dari gedung megah itu, ternyata harus kecewa. Berita satire terulang di sini.

Semuanya berjalan seperti tidak ada apa-apa dengan saudaranya di Sumatera. Kostum baru yang lebih wangi seolah menjadi benteng penyekat jarak dan waktu bagi mereka serta menyumbat nurani. Mereka lupa, tanah Sumatera dan penduduknya, pada Pemilu Legislatif tempo hari, telah bahu membahu dengan keringat dan dana menyukseskannya agar acara besar 1 Oktober itu bisa digelar.

Bencana alam memang rancangan pemilikNya. Itu sudah dituangkan dalam Alquran dan secara intens dikaji pula oleh para ilmuwan dunia. Bahwa, jauh di dalam dari permukaan bumi kita, Allah merancang lempengan-lempengan bumi yang bisa bergeser di waktu-waktu yang telah ditentukan Sang Perancangnya. Dan, ditakdirkan pula, ada korban-korban di sana. Tetapi itulah, kebesaran Allah menunjukkan kepada manusia bahwa yang demikian itu cara ketaatan bumi terhadap takdirNya.

Tetapi, bencana kali ini benar-benar menjadi ‘panggung pertunjukan’ tabiat manusia, Indonesia khususnya. Nurani kita diuji. Ada yang peka, ada pula yang lalai peka, seperti satir di atas. Tentu saja, itu akan beda seandainya bencana terjadi menjelang pemilu, pastilah para politisi partai atau calon presiden, akan saling adu cepat menuju ke sana. Walau harus mencuri start.

Allah hendak menunjukkan, inilah panggung pertunjukan, manusia yang asli!renungan "Akan kuazab setiap rakyat dalam Islam yang mematuhi pemimpin yang zalim, walaupun rakyat itu rakyat yang baik dan takwa. Hadis Qudsi, Kalimatullah 126(b.post,TBBC)

Tags:

0 comments to "Pemimpin Zalim ( Renungan )"

Leave a comment