Film berjudul ”Letters to the President” itu berkisah tentang pemerintahan negara Iran yang dipimpin oleh Presiden Mahmoud Ahmadinejad yang begitu dicintai oleh rakyatnya.
Setiap tahun hampir 10 juta warga Iran mengirimkan surat kepada sang presiden dengan harapan membawa kehidupan yang lebih baik.
Dalam film dokumenter yang berdurasi 74 menit ini, selaku sutradara, Petr Lom ingin menggambarkan bagaimana rakyat Iran di kota Tehran, terbiasa mengadukan nasibnya kepada Ahmadinejad melalui sepucuk surat.
Para pengirim surat pun juga tak ketinggalan untuk mencantumkan alamat lengkap dan nomer telepon yang bisa dihubungi, dengan harapan surat mereka mendapat tanggapan dari pemimpin Iran yang cukup disegani pihak Amerika dan sekutunya itu.
Melalui call center Ahmadinejad, tak jarang surat itupun langsung ditanggapi. Namun, itupun tergantung pada kasus penting yang tersurat di dalamnya.
Seperti halnya surat yang dikirimkan seorang bocah dari tepi kota Tehran. Bocah tersebut nyaris bunuh diri lantaran derita kelaparan yang menderanya selama ini akibat desanya mengalami kekeringan air.
Untuk kasus ini pun Ahmadinejad langsung turun tangan mengunjungi empunya surat tersebut.
Bahkan Ahmadinejad langsung memberikan perintah di tempat agar para menterinya segera membangun pengairan.
Di sisi lain jika warga Iran golongan menegah ke bawah berupaya keras mengejar-ngejar mobil Ahmadinejad untuk sekadar memberikan suratnya tanpa perantara, lain halnya dengan warga Iran dengan status ekonomi yang lebih baik di pusat kota. Mereka berupaya mandiri tanpa bergantung kepada Ahmadinejad.
Walaupun popularitasnya mulai berkembang, kebijakan populis sang presiden belum dapat terbukti ampuh. Karena masih banyak warga Iran yang hidup dalam kemiskinan.
Sekadar informasi, Petr Lom, sang sutradara, adalah orang asing satu-satunya yang mendapatkan izin untuk mengikuti Ahmadinejad dalam beberapa perjalanannya ke berbagai daerah di Iran.
Hasilnya adalah sebuah dokumenter yang memperlihatkan sisi lain dari Iran yang belum pernah kita lihat sebelumnya. “Dalam membuat film ini, agar mendapatkan izin seperti itu sangat dibutuhkan kesabaran. Bukankah itu yang harus dimiliki seorang jurnalis sesungguhnya?” uajr Petr Lom usai pemutaran filmnya di ajang Jakarta International Film Festival (JiFFest) ke-11 di Blitzmegaplex, Jakarta, Sabtu (5/12) lalu.
sumber: http://musakazhim.wordpress.com/2009/12/08/film-ahmadinejad-jadi-buah-bibir-di-jiffest/
2 Comments
Bravo…pihak yang menghadirkan film tsb sampai bisa diputar di JIFFeST.
Suatu usaha yg patut diacungin jempol utk mereka.
TInggal menunggu kapan ditayangkan di tv.
Comment by agoeng December 9, 2009 @ 10:30 pm
Reply
sudah ada beberapa film pendidikan kehidupan sosial iran yang mendapatkan piala citra tingkat internasional yg telah diputar berulang kali di tv.
mungkin yg satu ini sudah sangat mendesak untuk diputar di tv indonesesia, sebagai pelajaran bagi kita, bagaimana sabaiknya menjadi seorang presiden yg dicintai rakyat denga tulus.
Comment by fuad December 10, 2009 @ 1:48 pm
Reply
Home � Agama , Berita , Persatuan Islam , Wahabi � Film Ahmadinejad Jadi Buah Bibir di JIFFest
Film Ahmadinejad Jadi Buah Bibir di JIFFest
Posted by cinta Islam on 3:35 PM // 0 comments
0 comments to "Film Ahmadinejad Jadi Buah Bibir di JIFFest"