Home , , , , � Cina: Stop Sanksi Anti-Iran!

Cina: Stop Sanksi Anti-Iran!


Utusan Tetap Cina di PBB Zhang Yesui menegaskan, Dewan Keamanan PBB bulan ini tidak akan membahas isu perluasan sanksi terhadap Iran. Yesui yang kini menjabat sebagai pimpinan Dewan Keamanan PBB pada Januari ini, kemarin (Selasa, 5/1) dalam konferensi pers di New York, menekankan perlu dilanjutkannya upaya diplomatik untuk menyelesaikan isu nuklir Iran.

Sambutan dingin Beijing terhadap upaya anti-Iran Washington ini dilontarkan tak berselang lama setelah Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton mengungkapkan bahwa Gedung Putih tengah memulai penjajakannya terhadap sejumlah negara untuk memperketat sanksi dan tekanan terhadap Tehran.

Kasak-kusuk anti-Iran Washington tampak jelas saat menekan Badan Energi Atom Internasional (IAEA) pada November lalu hingga menelurkan sebuah resolusi tendensius anti-Iran. Dan kini Gedung Putih pun mulai bergerilya kembali di kancah global untuk menekan Iran lebih keras.

Kendati upaya penjajakan anti-Iran ini dipimpin langsung oleh William Burns, wakil menlu AS urusan politik dengan cara membujuk Cina untuk menekan Iran lebih tegas, namun upaya itu pun mendapat penentangan serius. Sebelumnya Gedung Putih juga sempat memberikan deadline hingga akhir tahun 2009 kepada Tehran untuk segera menyetujui usulan IAEA mengenai pertukaran bahan bakar nuklir. Namun lantaran perundingan negara-negara kelompok 5+1 urung digelar akhir tahun dan ditunda hingga Januari ini, ancaman tenggat waktu itu pun senyap begitu saja bahkan kini muncul pesimisme mengenai keberhasilan perundingan mendatang Kelompok 5+1. Sampai-sampai, Hillary Clinton dua hari lalu menyatakan bahwa negara-negara kelompok 5+1 belum menetapkan batas waktu yang pasti untuk memperoleh jawaban Iran. Namun demikian, menlu AS itu tetap mengancam bakal memperketat sanksi anti-Iran jika Tehran tetap menolak tawaran tersebut.

Sebagian pengamat politik menilai, kebuntuan yang dihadapi AS saat ini terkait isu nuklir Iran merupakan hasil dari gagalnya diplomasi "cambuk dan wortel" yang selama ini diterapkan Washington untuk menekan Iran. Para analis berkeyakinan, dalam silang sengketa ini, komitmen kuat Iran untuk mempertahankan hak nuklirnya justru memainkan andil yang dominan.

Tentu saja, Tehran lebih memilih dialog dan menentang konfrontasi terbuka. Namun begitu, Iran tidak akan menerima sikap-sikap arogan dari lawan-lawan politiknya. Apalagi era ancaman berupa sanksi sebagai alat represif sudah bukan zamannya lagi. Sebab penerapan ulang gaya bahasa intimidatif seperti di era Presiden George W. Bush hanya akan mengulang kembali reaksi Iran sebelumnya. Selama ini pun, Tehran telah menempuh jalan yang benar dan legal untuk memperoleh haknya dalam memanfaatkan energi nuklir sipil dan bertekad akan terus melanjutkannya.

0 comments to "Cina: Stop Sanksi Anti-Iran!"

Leave a comment