IRGC Persiapkan Latihan Perang Besar untuk Spekulasi Perang
Iran Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) telah mengumumkan rencana untuk mengadakan latihan pertahanan utama di Selat Hormuz pada akhir Januari.
AL Garda Revolusi Islam Iran

"Para kondisi sensitif kawasan Timur Tengah telah meningkatkan kebutuhan kita untuk menjadi siap membela negara," Komandan Angkatan Laut IRGC, Laksamana Muda Morteza Saffari mengatakan pada hari Selasa.

RAdm Saffari mengatakan bahwa beberapa unit yang berbeda dari angkatan laut IRGC akan ambil bagian dalam manuver untuk mencoba taktik baru dan peralatan mereka dalam situasi kehidupan yang nyata.

Dia menambahkan bahwa pasukan IRGC akan menggunakan pengalaman yang telah mereka peroleh sebelumnya dalam latihan di Teluk Persia dan Selat Hormuz bagi meningkatkan kemampuan pertahanan mereka.

Komandan itu menjelaskan bahwa kedua - personil dan peralatan - angkatan laut IRGC yang baru diperkenalkan akan diuji.

Ia juga mencatat bahwa berbagai tahap latihan akan direncanakan didasarkan pada strategi logis, tujuan yang spesifik dan waktu yang terbatas.

Menurut RAdm Saffari, Iran mencoba mengirimkan pesan bahwa setiap agresor yang melanggar perbatasan negara itu akan menghadapi respons yang kuat dari pasukan pertahanan Republik Islam.

RAdm Saffari berkata latihan juga bertujuan untuk meyakinkan negara-negara tetangga itu, dengan bekerja sama satu sama lain, negara-negara regional dapat menjaga keamanan Teluk Persia dan Selat Hormuz tanpa adanya campur tangan kekuatan asing.

Selat Hormuz adalah laluan penting yang menghubungkan kawasan kaya minyak Teluk Persia ke Laut Oman, dan di atasnya ke Samudera Hindia. Sebagian besar minyak dunia melintas menggunakan Selat itu setiap hari.

Selain Angkatan Laut IRGC, pasukan tentara Iran juga berencana untuk mengadakan latihan pertahanan pada akhir Januari atau awal Februari.

Pengumuman ini datang di tengah spekulasi bahwa AS bersiap-siap untuk melancarkan serangan terhadap Iran dengan bantuan Israel.

Mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad baru-baru ini menambahkan spekulasi mereka dengan memverifikasi mereka.

"Obama mempersiapkan serangan (militer) di Iran dengan bantuan sekutunya, rezim Israel," Tulis Mahathir Mohamad di webblog-nya yang dikutip IRNA.

Mahathir mengatakan, Amerika diperkirakan akan memulai perang terhadap Iran dengan alasan bahwa Republik Islam berusaha untuk membuat bom nuklir.

Dia mengatakan bahwa AS akan memperkenalkan "bukti palsu" yang menunjukkan Iran bertujuan untuk "memulai perang nuklir terhadap dunia," sama seperti yang dilakukan sebelum untuk invasi Irak.

Peringatan Mahathir datang setelah beberapa sumber-sumber intelijen AS mengukuhkan pernyataan Iran bahwa sebuah dokumen yang diterbitkan oleh sebuah harian Inggris mengenai program nuklir Tehran adalah sebuah rekayasa.

Menurut sebuah artikel baru-baru in yang ditulis oleh wartawan investigasi terkenal -Gareth Porter, mantan pejabat CIA Philip Giraldi telah menyatakan bahwa agen intelijen AS percaya Israel atau Britania memalsukan dokumen, yang diterbitkan oleh The Times of London.

Tanggal 14 Desember, Times of London menerbitkan sebuah dokumen, yang menuduh bahwa Iran secara diam-diam telah melakukan percobaan komponen kunci dari bom nuklir yang disebut "inisiator neutron." [IslamTimes/R]