Agca saat dikunjungi Paus Yohannes Paulus II (Foto: News.com.au)

Fajar Nugraha - Okezone

ANKARA - Mehmet Ali Agca seorang warga negara Turki yang menembak Paus Yohanes Paulus II di Roma, Italia pada tahun 1981 lalu, menggemparkan dunia dengan berencana menulis sebuah buku yang berkaitan dengan upaya pembunuhannya terhadap Sri Paus.

Agca yang menunggu pembebasannya pada 18 Januari mendatang, mengakui jika ada ketertarikan dari beberapa pihak di Jepang dan Kanada yang menawarinya membuat buku dan film dokumenter, tentang aksi penembakan terhadap Sri Paus 28 tahun lalu.

Namun Pria Turki yang mengaku dalam keadaan sehat tersebut, hanya mau dibayar USD2 juta atau sekira Rp18,2 miliar (Rp9,140 per dolar) untuk sebuah wawancara. Agca juga meminta USD5 juta atau sekira Rp45,7 miliar untuk membuat dua buku termasuk otobiografinya. Demikian diberitakan The Sunday Times of London, Senin (11/1/2010).

Sudah hampir tiga dekade sejak Mehmet Ali Agca menembak Paus Yohanes Paulus II di halaman Basilika Santo Peter di Roma, Italia. Dunia sempat terkejut saat Sri Paus menemui penembaknya di penjara Roma, Italia pada 1983 lalu.

kini Pria Turki itu ditahan di penjara Turki setelah Pemerintah Italia memberi maaf dan mengekstradisinya pada tahun 2000. Dua tahun sebelum menembak Paus, Agca diketahui melakukan tindak pembunuhan terhadap seorang Jurnalis Turkim Abdi Ipekci.

Misteri masih menyelimuti mengenai apakah Agca bekerja sendiri dalam aksi penembakan terhadap Paus Yohanes Paulus II. Sementara banyak juga pihak yang mengira dirinya termasuk dalam rencana Uni Soviet untuk mengeliminisir ancaman terhadap kekuasaan Komunis di Eropa Timur, pada era perang dingin. (faj)(rhs)