Dialog Berkelanjutan Tehran-Baghdad Gagalkan Konspirasi Musuh
Jalal Talabani, Presiden Irak menekankan perluasan hubungan Irak-Iran dan mengatakan, "Musuh-musuh kedua negara ingin sekali merusak hubungan erat dua bangsa dengan menciptakan ketegangan dan provokasi. Namun upaya ini tidak akan pernah berhasil. Tentu saja warga Irak tidak akan membolehkan musuh melakukan hal ini."
Presiden Irak Jalal Talabani Kamis sore, (07/1) saat menerima Manouchehr Mottaki, Menteri Luar Negeri Republik Islam Iran menambahkan, "Irak dan Iran adalah dua negara bertetangga yang memiliki perbatasan paling panjang. Oleh karena itu, kedua negara harus memanfaatkan cara terbaik dalam memperkokoh hubungan kedua negara dengan memperkuat hubungan ekonomi dari perbatasan ini." Talabani juga menyambut sejumlah kesepakatan antara menteri-menteri luar negeri dan dalam negeri untuk membentuk komite teknis demi mencarikan solusi perbatasan dua negara dan menilai upaya ini menguntungkan kedua negara.
Lawatan Menlu Mottaki ke Irak dilakukan saat sebagian media-media mempublikasikan berita kontroversial soal perbatasan Iran-Irak guna mempengaruhi hubungan kedua negara. Masalah sumur minyak yang berada di perbatasan kedua negara dijadikan isu guna merusak hubungan baik dua negara bertetangga ini.
Sekalipun upaya ini telah berhasil digagalkan lewat kebijakan para pejabat dua negara, namun lawatan Menteri Luar Negeri Iran, Manouchehr Mottaki ke Baghdad kembali menunjukkan diplomasi aktif Tehran-Baghdad tidak mengizinkan musuh melakukan manuver dalam hubungan kedua negara. Irak dililit banyak masalah perbatasan sejak pemerintahan diktator Saddam Hussein. Sebagaimana yang ditekankan Menteri Luar Negarai Irak, Hosyar Zebari, Baghdad tengah berusaha menyelesaikan segala permasalahan perbatasan jauh dari kontroversi.
Dengan dasar ini, kedua Menteri Luar Negeri Irak dan Iran di akhir perudingan mereka mengkonfirmasikan bakal ada pertemuan para pejabat perbatasan dua negara dua pekan kedepan dan pembentukan tim-tim teknis yang akan bertemu membicarakan perbatasan laut dua negara. Menurut para pengamat politik, kesepakatan ini menjadi jawaban transparan atas upaya-upaya menciptakan ketegangan kedua negara. Ketegasan Iran dan Irak menyelesaikan masalah perbatasan dengan menjauhkan sikap dan berita kontroversial menunjukkan hubungan erat kedua negara.
Sejatinya, kepentingan hakiki negara-negara tetangga Irak kembali pada dukungan terhadap tekad rakyat Irak yang ingin membuktikan perannya dan memperkokoh stabilitas keamanan negara ini. Jelas, hubungan Iran dan Irak juga tidak dapat dikecualikan dari hal ini, tapi mencakup bidang luas dari hubungan ekonomi, kerjasama di bidang energi dan listrik serta tukar-menukar pandangan politik. Semua ini membuat Tehran dan Irak senantiasa melakukan dialog dan lobi-lobi yang berkalnjutan. Kinerja kedua negara ini mampu melumpuhkan gerakan-gerakan musuh yang senantiasa ingin merusak hubungan kedua negara.
Larijani: AS dan Inggris, Dalang Utama Teror di Irak
Ketua Parlemen Republik Islam Iran, Ali Larijani mengatakan, seluruh warga dan kelompok politik Irak harus berupaya membentuk parlemen yang kuat dan sesuai dengan tekad nasional negara itu. Wartawan IRIB kemarin (Jumat,8/1) melaporkan, Ali Larijani dalam pertemuannya dengan Menteri Masyarakat Madani Irak, Jaafar al- Zubaidi di kota Qom, menilai penting pemilu parlemen Irak dalam menentukan masa depan negara itu. Ditambahkannya, pihak agresor berupaya maksimal untuk meloloskan Partai Baath ke dalam parlemen, namun kewaspadaan bangsa dan ulama Irak akan menggagalkan konspirasi mereka.
Seraya menyinggung kebijakan standar ganda AS di Irak, Larijani menandaskan, kebijakan-kebijakan seperti ini tidak hanya diterapkan di Irak, tapi merupakan kebijakan umum Gedung Putih bagi negara manapun. Dikatakannya, "Para pemimpin AS terkadang menyatakan ingin keluar dari Irak, kemudian berkata lagi bahwa kami adalah penjaga ketertiban dan keamanan Irak, karena itu kami harus tetap tinggal di negara ini." Larijani menegaskan, "AS dan Inggris adalah dalang utama gerakan terorisme di Irak."
Larijani menilai hubungan dekat Iran dan Irak dengan melihat kesamaan akidah sebagai kesempatan baik untuk meningkatkan kerjasama kedua negara. Dikatakannya, bangsa Irak harus mewaspadai konspirasi para agresor dan jangan membiarkan pihak asing menentukan masa depan negara mereka.
Ketua Parlemen Iran menilai penting peran Ayatullah Ali Sistani dalam mempersatukan kelompok-kelompok Syiah. Menyinggung penghinaan yang ditujukan kepada Ayatullah Sistani, Larijani menandaskan, aksi ini dilakukan oleh orang-orang yang tidak sanggup melihat persatuan, independensi, dan keamanan Irak. Ditambahkannya, konspirasi ini juga melibatkan tangan-tangan musuh.
Dalam pertemuan itu, Jaafar al- Zubaidi juga menyebut salah satu tujuan kunjungannya ke Iran adalah untuk memperluas dan mempererat hubungan antara pemerintah Irak dan Iran. Dikatakannya, Irak menyambut hangat sumbangan ide dan pemikiran dari negara-negara tetangga khususnya Iran.
Home � Berita , Islam dan Jihad , Persatuan Islam , Teroris , Wahabi � Teheran VS Baghdad...PERANG????
Teheran VS Baghdad...PERANG????
Posted by cinta Islam on 3:28 PM // 0 comments
0 comments to "Teheran VS Baghdad...PERANG????"