Home , , , , , , � Dinding pemisah Israel di Tepi Barat.

Dinding pemisah Israel di Tepi Barat.

Protes Lima Tahun “Dinding Aparteid”
IslamTimes - Aktivis internasional dan warga Palestina berkumpul pada hari Jumat di Bilin untuk menandai tahun kelima perjuangan melawan pembentukan dinding pemisah Israel di Tepi Barat.
Demo anti-dinidng apartaid



Ribuan orang Palestina, ditemani oleh warga asing sipil dan aktivis hak asasi manusia, berhasil sampai ke desa Tepi Barat yang telah menjadi ajang protes mingguan terhadap dinding apartheid Israel pada lima tahun terakhir.

Pasukan Israel menembakkan gas air mata pada demonstran yang menyebabkan asap putih yang jelas dalam tayangan Siaran TV pada demonstrasi tersebut.

Anggota Medis yang merawat sejumlah pengunjuk rasa ketika mereka terbaring di tanah dengan batuk dan tersendat nafasnya.

Tentara Israel banyak menembakkan gas air mata dan peluru karet untuk membubarkan pertemuan sipil di Bilin.

Saksi mata juga menegaskan bahwa pada saat-saat peluru, gas air mata dan granat kejut digunakan terhadap para pemrotes yang pada banyak kesempatan telah terluka parah atau bahkan dibunuh oleh pasukan Israel.

Bilin telah menjadi simbol oposisi penentangan terhadap apa yang sering disebut sebagai “dinding apartheid”.

Dinding pemisahan secara zigzag melintasi kebun zaitun diberbagai desa dan memotong penduduk desa dengan ratusan hektar tanah mereka. Warga Palestina di Bilin mengeluhkan bahwa 60 persen dari tanah mereka telah dipotong dan hancur sebagai hasil dari operasi konstruksi Israel.

Israel telah mendorong maju dengan mendirikan tembok pemisahan, menantang aturan International Court of Justice (Pengadilan Internasional) tahun 2007 yang mengatakan langkah itu melanggar hukum internasional.



Dua Mata-mata Israel Dihukum Mati di Libanon
IslamTimes - Pengadilan Libanon pada hari Kamis telah menghukum mati dua orang atas tuduhan spionase dan keterlibatan dalam pembunuhan anggota senior Libanon dan kelompok-kelompok perlawanan Palestina.
Piranti elektroni spy Israel di Libanon



Sebuah pengadilan militer menyatakan bersalah mantan anggota pasukan keamanan Lebanon Mahmoud Qassem Rafeh, 63, dari "kolaborasi dan spionase atas nama musuh Israel."

Pensiunan polisi yang ditangkap pada tahun 2006 mengakui tahun lalu telah menyediakan info intelijen untuk mata-matai agen Israel selama periode 13 tahun.

Ia juga dituntut atas keterlibatannya pada serangan bom mobil di selatan kota pantai Sidon tahun 2006 yang menewaskan saudara Mahmoud dan Nidal Mazjoub dari gerakan Jihad Islam.

Hukuman mati diberikan kepada Rafeh saat dia menunggu sidang pembunuhan pejabat Hizbullah Hassan Ali Dib pada tahun 1998 dan Ali Hussein Saleh pada tahun 2003, serta pembunuhan tahun 2002 Jihad Jibril, putra Ahmad Jibril, pemimpin Komando Umum Front Populer untuk Pembebasan Palestina.

Terdakwa lain, warga Palestina Hussein Khattab, didakwa - secara in absentia - terlibat dalam pembunuhan anggota Hizbullah dan Jihad Islam.

Dibawah hukum Libanon, para narapidana mempunyai hak untuk mengajukan banding, sementara hukuman mati pun membutuhkan dukungan baik dari perdana menteri dan presiden untuk pelaksanaannya.

Lebih dari 70 orang telah ditangkap atas kecurigaan memiliki hubungan/link dengan intelijen Israel selama operasi 2009 untuk melacak dan pemberantasan rantai spionase Tel Aviv di Libanon.

0 comments to "Dinding pemisah Israel di Tepi Barat."

Leave a comment