Home , , , , , , , � Saudi dan AS main mata???

Saudi dan AS main mata???

Upaya Saudi dan AS Merusak Pemilu Irak



 Sejumlah negara berupaya menyimpangkan jalannya pemilu parlemen Irak dengan cara mengalokasikan bantuan finansial dalam jumlah besar di tengah usaha pemerintah Baghdad mencari format pelaksanaan pemilu yang bersih dan transparan. Perdana Menteri Irak Nouri Al-Maliki selain mengakui hal itu, juga mengkonfirmasikan aliran dana asing dalam jumlah besar ke Irak guna mempengaruhi hasil pemilu.

Sebelum ini, Mantan Penasehat Bidang Keamanan Nasional Irak, Muwaffak al-Rubaie mengabarkan pemberian bantuan satu miliar dolar oleh pemerintah Arab Saudi kepada Iyad Alawi sebagai dana kampanye. Dalam sebuah wawancaranya, Rubaie mengatakan, "Ada sejumlah informasi dan laporan yang menunjukkan bahwa beberapa negara Arab di kawasan memberi dukungan kepada kelompok dan tokoh politik tertentu guna mengubah hasil pemilu bagi keuntungan kandidat yang didukungnya."

Saat ini, para pejabat Irak mengalamatkan tudingannya kepada AS dan Arab Saudi, sebab

dalam beberapa bulan terakhir, kedua negara tersebut aktif melancarkan berbagai aksi untuk memperlemah pemerintah Baghdad dan mempengaruhi proses pemilu Irak.

Melancarkan aksi kekerasan dan menekan pemerintah Baghdad untuk menerima eks Partai Baath bertarung dalam kencah pemilu merupakan bagian dari propaganda bersama antara AS dan negara-negara Arab di kawasan khususnya Arab Saudi.

Namun pemerintah Baghdad dalam beberapa pekan terakhir sukses melawan tekanan-tekanan tersebut sampai-sampai PM Maliki membenarkan keputusan Komisi Penuntut dan Keadilan Irak untuk menolak kelayakan para bekas anggota Partai Baath. Keberanian pemerintahan Maliki telah menggagalkan seluruh upaya yang dilakukan AS dan Arab Saudi untuk meloloskan para mantan anggota Partai Baath ke parlemen Irak.

Saat ini AS membidik isu keamanan Irak. Jurubicara militer AS di Irak, Letjend. Stephen Lanza memprediksikan bahwa sejumlah aksi teror akan terjadi di negara itu menjelang pelaksanaan pemilu parlemen Irak. Di antara konspirasi Washington untuk merusak atmosfir pesta demokrasi di Irak dan menciptakan ketakutan di negara itu adalah mengangkat isu kemungkinan teror terhadap sejumlah kandidat pemilu.

Meski menghadapi berbagai konspirasi, pemerintah Irak secara tegas mengatakan bahwa Irak tidak akan mengizinkan pihak asing mengintervensi urusan internal Irak. PM Irak melalui program peningkatan keamanan sebagai salah satu dasar melaksanakan pemilu yang sehat, tengah berupaya mendorong Irak ke arah kemajuan politik dan ekonomi. Dukungan rakyat dan dan kewaspadaan mereka merupakan faktor paling penting melewati masa-masa genting menjelang pemilu.13:52:14

Baca juga:

Upaya Tak Kenal Lelah AS Goyang Pemerintah Irak

Usir Agresor, Slogan Utama Caleg Irak


Tehran Siap Bicarakan Paket Usulan Nuklir



Sample ImageJuru Bicara Departemen Luar Negeri Ramin Mehmanparast mengatakan, Tehran siap melajutkan perundingan dengan enam negara terkait isu nuklir untuk membicarakan paket usulan Iran. Dalam wawancara dengan Kantor Berita Mahasiswa Iran (ISNA) Mehmanparast menjelaskan bahwa proses perundingan antara Iran dan kelompok 5+1 terakhir kali berlangsung di Jenewa untuk membahas paket usulan Tehran. Iran kini menyatakan siap untuk melanjutkan pembicaraan tersebut. Mehmanparast menyebut tekanan, intimidasi dan sikap sejumlah negara tertentu yang berupaya mencegah Iran dari haknya mengembangkan teknologi nuklir sebagai tindakan yang tidak logis dan inkonvensional.

Paket usulan Iran itu berisi pengakuan atas hak Iran dalam mengembangkan teknologi nuklir sekaligus menjelaskan perlunya untuk memenuhi kebutuhan Iran akan bahan bakar nuklir. Iran adalah negara anggota Badan Energi Atom Internasional (IAEA) yang paling banyak bekerjsama dengan lembaga pengawasan nuklir itu.

Kata Jubir Deplu Iran, dalam menjalankan aktivitas nuklirnya, Iran bersikap transparan dan tak lepas dari pengawasan IAEA. Hal itu sudah diakui oleh para inspektur IAEA. Dirjen IAEA sebelum ini Mohammad Elbaradei maupun Dirjen saat ini Yukiya Amano menegaskan bahwa pihaknya tidak menemukan satupun indikasi penyimpangan dalam program nuklir damai Iran.

Mehman Parast lebih lanjut menegaskan bahwa sejumlah negara yang mengaku khawatir dengan program nuklir Iran dan menyebutnya berpotensi besar mengancam keamanan dunia, justeru menyimpan banyak senjata nuklir di gudang-gudang persenjataannya. Tak hanya itu, AS yang getol menyuarakan penentangan dan tak henti-hentinya membujuk semua pihak untuk menjatuhkan sanksi lebih berat terhadap Iran, justeru pernah menjatuhkan dua bom atom di Hiroshima dan Nagasaki Jepang Agustus 1945 yang menewaskan ratusan ribu jiwa.

Jubir Deplu mendesak IAEA untuk serius menjalankan tugasnya membebaskan dunia dari keberadaan senjata nuklir. Sebab, masalah senjata nuklir adalah topik yang sangat penting bagi umat manusia dewasa ini.

Mehmanparast menyayangkan sikap AS yang terus menerus membujuk negara-negara lain untuk ikut memusuhi Iran dan menjatuhkan sanksi lebih berat atas Tehran. Dikatakannya, sanksi bukan cara yang tepat dan tidak akan pernah membuahkan hasil. Untuk keluar dari kebuntuan yang diciptakan sendiri oleh negara-negara Barat, sanksi dan embargo bukanlah cara yang benar.

Baca juga:

Rusia: Tidak Ada Kesepakatan Soal Iran

Amano Pun Tegaskan Misi Damai Program Nuklir Iran

Setelah Lengser, ElBaradei Akui Keberhasilan Nuklir Iran



0 comments to "Saudi dan AS main mata???"

Leave a comment