Home , � Muhammadiyah Pun Merayakan Maulid Nabi Saw

Muhammadiyah Pun Merayakan Maulid Nabi Saw

seal.jpg
“Salawat dan salam kami sampaikan di hari kelahiranmu
Wahai Rasulullah saw…
Wahai Rahmat bagi alam semesta…
Wahai Nabi Allah…
Wahai Kekasih Allah…
Wahai Junjungan kami…
Wahai Cahaya Ilahi…
Salawat dan salam, juga kami sampaikan kepada
Ahlulbaitmu ‘alaihimus salam

Inilah alasannya mengapa sejak dulu masyarakat Syi’ah Imamiyah selalu merayakan Maulid Nabi saw…

Alasannya, pada saat Maulid Nabi Muhammad saw diperingati, maka umat Muslim bisa mengajak saudara-saudara mereka untuk melakukan introspeksi internal, merencanakan agenda-agenda masa depan, dan yang terpenting dari semua adalah menumbuhkan rasa cinta yang mendalam kepada Habibuna Muhammad Al-Musthafa Rasulullah Saw dan Ahlulbaitnya as.

Menjadi Muslim tanpa memiliki rasa cinta yang mendalam kepada Rsulullah saw dan Ahlulbait-nya as adalah Muslim gadungan. Al-Qur’an dan kitab-kitab hadis (baik yang bersumber dari mazhab Syiah maupun Sunni) senantiasa mengajak umat Muslim untuk selalu mencintai Rasul saw dan Ahlulbaitnya as. Tanpa ada cinta, apalah arti beragama…

Al-Qur’an secara jelas menegaskan kepada kita untuk memosisikan Rasulullah saw dan keluarganya di atas kepala kita. Beliau saw dan keluarganya harus lebih dihormati dan lebih disanjung daripada anak, isteri, harta dan bahkan kedua orang tua kita sendiri.

“Nabi itu (hendaknya) lebih utama bagi orang-orang mukmin dari diri mereka sendiri dan isteri-isterinya adalah ibu-ibu mereka. Dan orang-orang yang mempunyai hubungan darah satu sama lain lebih berhak (waris-mewarisi) di dalam Kitab Allah daripada orang-orang mukmim dan orang-orang Muhajirin, kecuali kalau kamu berbuat baik kepada saudara-saudaramu (seagama). Adalah yang demikian itu telah tertulis di dalam Kitab (Allah).” (QS. 33: 6)

Sedangkan wajibnya mencintai Ahlulbait Nabi saw, Al-Qur’an secara tegas menyatakan:

“Katakanlah: ‘Aku tidak meminta kepadamu sesuatu upahpun atas seruanku kecuali kasih sayang kepada keluargaku’.” (QS.42: 23)

Adapun mengenai kesucian Ahlulbait as, maka Al-Qur’an kembali menegaskan:

“Sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa dari kamu, hai ahlul bait dan membersihkan kamu sebersih-bersihnya.” (QS. 33: 33)

Sederhananya, Allah Swt nomor satu, Rasulullah saw dan keluarganya nomor dua, setelah itu yang ketiga adalah orang tua anda, lalu barulah keluarga anda and so on

Nah, dengan masuknya Muhamadiyah dan kembali ikut merayakan Maulid Nabi Besar Muhammad saw, maka hal ini membawa angin baru bagi persaudaraan kaum Muslim di Nusantara. Sudah saatnya, kelompok Muslim yang menyatakan Maulid Nabi saw sebagai bid’ah harus direhabilitasi lagi cara berpikirnya. Atau, keluarlah dari negeri kami yang tercinta ini, dan bawalah panji-panji kosong perjuangan “keislaman” anda itu ke tempat lain. Itupun kalau ada yang mau menerima mereka… :lol:

Berhentilah mengacaukan persaudaraan sesama umat Muslim di negeri Indonesia yang jelas-jelas tak pernah mungkin meninggalkan kecintaan mereka kepada Rasul saw dan keluarganya, insyaAllah…Allahumma amin bihaqqi Muhammad wa Aali Muhammad.

Sebagai partisipasi dalam rangka Maulid Nabi Muhammad saw, maka berikut ini adalah pesan ketua Muhamadiyah, Prof Dr Din Syamsuddin saat merayakan Maulid Nabi Muhammad saw di sebuah masjid di daerah Jakarta Timur.

InsyaAllah bermanfaat…

“Saat ini ada suatu kesenjangan antara jumlah umat Islam dan kualitasnya,” kata Din yang juga salah satu Wakil Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu.

Di satu sisi jumlah penganut Islam terus bertambah, namun di sisi lain masih terasa ketertinggalan umat Muslim, di antaranya dalam bidang teknologi dan pendidikan.

Saat ini jumlah umat Islam di dunia sekitar 1,4 miliar orang. Jika umat Katolik dan Protestan dihitung terpisah, praktis jumlah Muslim adalah yang terbesar di dunia.

Negara-negara Islam ayang tergabung dalam Organisasi Konferensi Islam (OKI), kata Din, adalah juga negara yang punya peran sangat strategis, terutama dalam penguasaan minyak bumi dan sumber daya alam lainnya.

Namun pada kenyataannya kondisi tersebut belum menjadikan Islam sebagai kekuatan yang disegani di dunia, sehingga seringkali muncul kasus-kasus yang memojokkan dunia Islam, khususnya dari negara-negara Barat.

Menurut dia, ada empat hal yang menyebabkan dunia Islam mengalami kemunduran, yaitu karena kebodohan, kemiskinan, keterbelakangan dan karena sulit untuk bersatu.

Oleh sebab itulah peringatan Maulid harus dijadikan momentum untuk menghadapi tantangan dalam mengangkat dan memajukan dunia Islam, serta mengatasi masalah-masalah yang menjadi penghambat kemajuan umat.

“Jadi, yang penting dalam peringatan Maulid ini, adalah bagaimana kelanjutan dan pengamalannya,” katanya dalam acara yang dihadiri ratusan umat Islam tersebut. (Dikutip dari Antara)

Kini Muhamadiyah tinggal selangkah lagi menjadi pecinta sepenuhnya Nabi Muhammad saw dan keluarganya. Maksudnya, jika saat kelahiran Nabi saw sudah bersedia dirayakan oleh mereka, maka tentu akan sempurna bila hari wafat atau syahadahnya Nabi Muhammad saw dan keluarganya pun iku diperingati.

Sebab, jika perayaan kelahiran Nabi Muhammad saw pastinya punya kesan dan pesan tersendiri abi umat Muslim, maka sudah tentu memperingati hari wafat atau syahadah Nabi Muhammad saw pun pasti akan memiliki banyak pesan dan hikmah yang bisa dipetik bagi umat Muslim.

Ayolah saudara-saudaraku di Muhamadiyah, maju lagi lah selangkah dan segalanya insyaAllah akan kaffah

Dengan merayakan Maulid Nabi saw, insyaAllah saudara-saudaraku di Muhamadiyah akan semakin mencintai Rasul saw dan keluarganya… ;)

Posted on by Musadiq Marhaban

sumber:http://musadiqmarhaban.wordpress.com/2008/03/21/muhammadiyah-pun-merayakan-maulid-nabi-saw/



0 comments to "Muhammadiyah Pun Merayakan Maulid Nabi Saw"

Leave a comment