Imam Khomeini adalah sosok ulama yang mumpuni sekaligus filosof dan pemikir futuristik. Ini bisa dilihat dari limpahan gagasan Imam khomeini mulai dari hal-hal kecil seperti tata cara ibadah hingga masalah besar seperti negara dan cetusan tentang ilmu humaniora yang Islami. Demikian dikatakan sosiolog Indonesia Dr. Muhammad Supraja, saat dimintai pandangannya mengenai sosok Imam Khomeini dan Masa Depan Iran' dalam acara peringatan wafatnya Imam Khomeini ke-21 ( 4 Juni yang fenomenal).
Dosen sosiologi Universitas Gajah Mada Yogyakarta ini menilai Imam Khomeini mewariskan berbagai peninggalan berharga bagi bangsa Iran dan dunia. Supraja mengatakan, "Sebagai pemimpin revolusi Islam yang sangat tahu kebutuhan bangsanya, Imam Khomeini memberikan dasar pijak yang sangat kuat bagi Iran."
Seraya memberikan contoh warisan Imam Khomeini bagi bangsa Iran, sosiolog yang penah melakukan penelitian selama tiga bulan di Iran ini menilai semangat independensi yang ditekankan Imam Khomeini menjadikan Iran pasca revolusi Islam sebagai negara yang diperhitungkan di dunia. Ditegaskannya, kemajuan Iran saat ini cukup mencengangkan. Negara ini berusaha menyusul ketertinggalannya selama ini.
Di bawah tekanan sanksi negara adidaya selama lebih dari tiga dekade, Iran melesat mengejar ketertinggalannya di sektor sains dan teknologi. Baru-baru ini, Institute for Scientific Information (ISI) melaporkan, Iran menyabet peringkat pertama secara global dalam hal laju pertumbuhan output. ISI menegaskan, Iran meningkatkan hasil penerbitan akademis hampir sepuluh kali lipat dari 1996 hingga 2004. Selain itu, perusahaan riset Kanada Science-Metrix baru-baru ini menempatkan Iran di peringkat teratas dunia dalam hal pertumbuhan produktivitas ilmiah dengan indeks pertumbuhan 14,4.
Terkait cetusan Imam Khomeini mengenai ilmu sosial yang Islami, Supraja menuturkan, saat ini para pemikir dari berbagai lembaga riset universitas maupun hauzah Iran merumuskan ilmu sosial islami dengan beragam corak. Ditegaskannya, banyaknya lembaga riset di Iran menunjukan bahwa bangsa lain mau tidak mau harus mau melihat Iran sebagai baromoter penting bagi perkembangan dunia. (IRIB/PH/3/6/2010)
0 comments to "Dosen sosiologi Universitas Gajah Mada Yogyakarta bicara tentang sosok Imam Khomeini dan Masa Depan Iran"