Home , , � Bom meledak lagi>>>Tujuannya disinyalir upaya untuk menciptakan friksi antara kaum Syiah dan Sunni di Propinsi Sistan-Balucestan.

Bom meledak lagi>>>Tujuannya disinyalir upaya untuk menciptakan friksi antara kaum Syiah dan Sunni di Propinsi Sistan-Balucestan.

Amiri Tiba di Tehran, Dua Bom Meledak

Kepala Pusat Gawat Darurat Provinsi Sistan-Baluchestan, Fariborz Rashidi, menyatakan bahwa dua ledakan di masjid jami Zahedan, Iran tenggara, menewaskan lebih dari 20 orang dan melukai 100 lainnya.

Rashidi kepada wartawan IRNA, Kamis malam, mengatakan, "Tim Gawat Darurat langsung dikerahkan ke tempat kejadian untuk segera mengangkut korban luka ke rumah-rumah sakit terdekat." Rashidi menambahkan, "Semua rumah sakit di kota ini disiagakan untuk menengani para korban luka akibat ledakan bom tersebut."

Ledakan dua bom itu terjadi bersamaan dengan acara peringatan hari kelahiran Imam Husein as dan Abul Fadhl Abbas yang menghancurkan masjid Jami Zahedan dan menggugurkan warga yang tengah memperigati hari kelahiran cucu kesayangan Rasulullah Saww.

Dilaporkan pula, Wakil Rakyat Zahedan di Parlemen, Husein-Ali Shahryari mengatakan, "Salah satu pelaku dari dua ledakan bojm tersebut adalah seseorang yang mengenakan pakaian perempuan." Berdasarkan keterangan Shahyari itu, seseorang yang mengenakan pakaian perempuan itu memaksa diri untuk masuk ke tempat acara peringatan hari kelahiran Imam Husein as."

Lebih lanjut Shahryari menjelaskan, "Orang kedua meledakkan bom berikutnya setelah menyusup ke warga yang menolong para korban akibat ledakan bom pertama."

Ledakan dua bom di Zahedan bersamaan dengan kedatangan Shahram Amiri ke Tehran. Shahram Amir yang diculik CIA di Arab Saudi saat melakukan ibadah haji, Kamis dini hari (15/7) tiba di Airport Imam Khomeini Tehran dengan disambut oleh ‎Deputi Menteri Luar Negeri Republik Islam Iran dan Deputi Menteri Sains, Riset dan ‎Teknologi.‎ (Ap/AR/MZ/16/7/2010)

Dua Bom di Zahedan, Jundullah Masih Aktif?

Zahedan, Aktualpress--Dua ledakan masif terjadi di depan pintu masuk masjid jami Zahedan. Hingga kini berbagai sumber menyebutkan bahwa korban jiwa dalam aksi teror itu mencapai 20 orang sementara 100 lainnya cedera.

Ledakan pertama terjadi Kami malam (15/7) pukul 21:30 waktu setempat di saat warga tengah memperingati hari kelahiran Imam Husain as di masjid jami tersebut. Warga berkerumun di lokasi setelah ledakan pertama. Beberapa menit kemudian ledakan kedua terjadi. Korban banyak berjatuhan pada ledakan kedua.

Para pejabat setempat menyatakan bahwa dua ledakan itu adalah aksi bunuh diri yang didalangi kelompok anti-revolusi. Tujuannya disinyalir upaya untuk menciptakan friksi antara kaum Syiah dan Sunni di Propinsi Sistan-Balucestan.

Deputi Urusan Keamanan Kementerian Dalam Negeri, Ali Abdullahi menyatakan, "Pasca penangkapan gembong teroris Rigi, kondisi di wilayah membaik dan warga pun merasa puas. Namun fenomena tersebut sama sekali tidak dapat diterima oleh kelompok-kelompok teroris dan orang-orang jahat musuh Republik Islam Iran. Khususnya mereka yang mendapat dukungan dari Amerika Serikat."

Media-media asing mengutip pernyataan sisa anggota kelompok teroris Jundullah menyebutkan bahwa kelompok tersebut bertanggung jawab atas aksi bom bunuh diri itu. Namun hingga kini, pejabat dan pemerintah Iran belum memberikan keterangan apapun terkait pelaku aksi teror itu.

Sebelumnya, Wakil Menteri Dalam Negeri Iran juga anggota parlemen dari Zahedan, memperkirakan bahwa kelompok teroris Jundullah akan kembali melancarkan serangan teror.

Saat ini Gubernur Sistan-Balucestan dan imam shalat Jum'at Zahedan mengimbau warga untuk tenang dan tetap waspada, serta menghindari segala bentuk perpecahan.(Ap/MZ/MF/16/7/2010)

Boroujerdi: Amerika Harus Bertanggung Jawab!

Boroujerdi

Tehran, Aktualpress--Ketua Komisi Keamanan Nasional dan Politik Luar Negeri Republik Islam Iran, Alaoddin Boroujerdi menyatakan, Amerika Serikat harus bertanggung jawab atas aksi teror di Zahedan. Ia juga menuntut Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengadili pihak-pihak yang mendukung terorisme guna mencegah serangan teror.

Teror bom bunuh diri di masjid jami Zahedan, di Provinsi Sistan Balochestan, diklaim dilakukan kelompok Jundullah. Sebulan lalu, Iran menggantung gembong kelompok Jundullah, Abdolmalek Rigi. Menurut pengakuan Rigi, aksi teror kelompoknya mendapat dukungan dari Amerika Serikat.

Pernyataan itu dikemukakan Boroujerdi hari ini (16/7) saat meninjau kantor berita IRNA di Tehran. "Aksi teror tersebut merupakan hasil dari dukungan dinas rahasia Amerikat Serikat dan Inggris terhadap kelompok-kelompok teror di Timur Tengah," tambah Boroujerdi.

Menyinggung hukuman mati terhadap Abdolmalek Rigi, anggota parlemen Iran ini menjelaskan, "Meski seluruh aktivitas kelompok Jundullah didukung Amerika, Inggris, dan rezim Zionis Israel, namun kaum arogan dunia khususnya Amerika tidak berhenti mengumbar slogan anti-terorismenya."

Menurut Boroujerdi, berbagai aksi teror seperti yang terjadi di Zahedan tidak akan mempengaruhi tekad bangsa Iran dalam melawan imperialisme, arogansi, dan penjajahan di dunia.

"Pihak berwenang tengah menyelidiki seluruh aspek dalam aksi teror di Zahedan," tukas Boroujerdi seraya menegaskan bahwa terorisme adalah fenomena jahat yang harus dijelaskan seluruh dimensinya kepada dunia.

Boroujerdi juga menyinggung kasus penculikan Shahram Amiri oleh Dinas Rahasia Amerika (CIA) dan menilainya sebagai bagian dari terorisme. Bentuk terorisme yang lebih parah karena dilakukan oleh instansi pemerintah dan tidak lain adalah terorisme negara. (Ap/IRNA/MZ/MF/16/7/2010)

Sadiqi: Teror Zahedan Hasil 'Tangan Kotor' Amerika

Tehran, Aktualpress--Khatib shalat Jumat Tehran, Ayatullah Kazem Sadiqi, mengecam bom bunuh diri di Zahedan, Iran tenggara, seraya menuding Amerika di balik serangan tersebut.

Dalam khutbah Jumatnya, Sadiqi mengatakan, "Sekali lagi, 'tangan kotor' Amerika Serikat menyingsingkan lengannya dan melakukan kejahatan." Menyinggung fakta bahwa Amerika Serikat berusaha menutupi ketidakmampuannya dalam kasus penculikan Shahram Amiri, dengan melancarkan teror di Zahedan.

Di bagian lain, menyinggung pesan Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran, Ayatullah al-Udzma Sayyid Ali Khamenei soal perbaikan pola konsumsi, Ayatullah Sadiqi menyatakan, "Setelah 31 tahun sejak kemenangan Revolusi Islam, bangsa Iran kian kokoh. Bila tekanan semakin hebat maka semakin kokoh pula bangsa Iran."

Terkait kejahatan rezim Zionis Israel terhadap Jalur Gaza, Ayatullah Sadiqi menuding Amerika Serikat dan sejumlah negara Arab ikut serta dalam kejahatan tersebut. "Dewasa ini, kebencian terhadap pemerintah Amerika dan para penguasa Arab akibat dukungan mereka atas kejahatan Israel, telah sampai pada puncaknya." (Ap/MZ/MF/16/7/2010)


0 comments to "Bom meledak lagi>>>Tujuannya disinyalir upaya untuk menciptakan friksi antara kaum Syiah dan Sunni di Propinsi Sistan-Balucestan."

Leave a comment